Bagian delapan - Pregnant

245 19 0
                                    

"Kau sakit?" Thomas sedikit bingung dengan Tiffany yang muntah muntah pagi ini. Mereka belum menyelesaikan sarapan saat di istana tapi Tiffany sudah mual.

Istana yang diminta Tiffany sudah berhasil dibuat Thomas walau dibantu oleh Gally dan beberapa anak buahnya. Sebenernya bukan istana melainkan sebuah pondok yang berisi dua kamar tidur, satu ruang serbaguna dan satu kamar mandi.

Wajahnya pucat Pasih Tiffany menatap Thomas yang masih menunggunya di pintu kamar mandi pondok mereka. Thomas mendekati gadis itu dengan gelisah. Tangannya membantu adiknya untuk bangun dan duduk di meja serba guna di pondok mereka.

"Ayo ku antar ke Med Jack" tawar Thomas. Gadis itu menggeleng. "Kau mau berburukan, segeralah berangkat aku bisa Med Jack sendiri"

"Kau yakin?" Tanya Thomas sedikit ragu. Tiffany mengangguk cepat. Thomas akhirnya beranjak dan membawa shotgunnya. Tak lupa dia meminta adiknya untuk segera berangkat ke Med Jack.

"Hay Tiffy, you look so bad? Are you sick?" Newt tiba di pondok mereka bertepatan dengan Thomas yang akan pergi.

"Dia sakit, aku mau mengantarnya ke Med Jack tapi aku sudah hampir terlambat berburu. Kau tau aku bisa di bunuh Minho jika terlambat. So bisakah kau antarkan dia Newt?" Ucap Thomas panjang lebar pada Newt.

"Oke Tommy, aku sudah bilangkan akan mengabdikan hidupku untuk Malaikat penyelamat" entah mengapa ucapan itu membuat Thomas ikut mual. Dia benar benar tak menyangka jika didepan adiknya Newt bisa dibilang sedikit dramatis.

"Jangan lebay!" Akhirnya Tiffany berkomentar membuat Thomas berdecak senang. Pria kurus itu akhirnya berlalu meninggalkan mereka berdua.

Newt dan Tiffany berjalan beriringan ke Med Jack. Keduanya mendapat perhatian dari Gally yang sedang sedang menebang pohon. Melihat Tiffany pucat pemuda itu langsung menghampiri mereka.

"Kau mau bekerja dengan wajah sepucat itu Greenie?" Tanya Gally dengan alis terangkat seperti biasanya. "Aku ingin berobat ke Med Jack kebetulan aku masih berkerja Disana, jadi itu terlihat tidak aneh bukan?" Jelas Tiffany tapi Gally tidak mengerti.

"Dia ingin berobat. Bukan bekerja. Kenapa kau ingin tahu sekali Gally" Newt menjelaskan maksud gadis itu.

"Aku hanya bertanya karena dia pucat memangnya itu salah. Dia sering sekali pucat semenjak rutin mendonorkan darah. Jadi aku sedikit khawatir" jelas Gally yang membuat Newt langsung menatapnya malas. Mendonorkan darah untuknya jadi secara tidak langsung Gally menyalahkannya begitu kan ya, batin Newt.

"Aku tidak papa cool boy" jelas Tiffany tapi Newt dan Gally malah terus berdebat. Newt tidak suka Gally seolah menyalahkannya atas sakitnya Tiffany memangnya siapa yang mau melihat orang lain sakit, dan Gally tidak suka Newt seperti melarangnya berbicara dengan Tiffany. Pandangan Tiffany mendadak menurun kepalanya berputar. Seketika pandangan gadis bermata coklat itu gelap dan dia hampir ambruk.

Gally langsung membuang kampaknya asal dan menggendong gadis itu berlarian ke Med Jack bersama dengan Newt yang mengikuti mereka.

***

Thomas duduk bersama Minho di siang yang terik. Hari ini mereka berhasil membawa pulang bibit pohon apel, Pepaya untuk di serahkan di kelompok farm dan rusa untuk diserahkan ke Frypan.

Ingatannya pada ucapan Teresa menghantui Thomas. Dia sejujurnya gusar ingin bertanya pada Tiffany, dia takut jika Teresa benar. Janson menginginkan adiknya menghasilkan bayi untuk mereka teliti. Adiknya belum genap delapan belas tahun, sebenernya apa yang Janson pikirkan.

Tak terasa pemuda itu meremas botol minumnya dengan keras. Minho segera melirik Thomas yang melamun. "Kau bisa menghancurkan botolmu, Shank" Minho mencoba memperingati sahabatnya itu.

OBLIGATION | The Maze Runner FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang