Bagian dua belas - Truth or Dare

112 17 1
                                    

"Barang-barangmu cuma ini saja?"

Minho membawa tas yang berisi baju baju Tiffany, mereka sedang mempersiapkan kembali pulang ke pondok Thomas. Gadis itu hanya mengangguk.

Kenangan di Med Jack banyak yang membuatnya sedikit trauma. Tiffany membujuk Vince untuk menjadi Tim penjelajah seperti Harriet, iya Harriet sudah tidak bergabung menjadi tim Pemburu. Gadis berambut keriting itu mengajukan diri menjadi penjelajah guna membuka Safe Haven lebih luas lagi dan memastikan keamanan sebelum ada yang tinggal di daerah baru.

Namun Vince tidak memperbolehkannya, tentu saja Tiffany tidak tinggal diam. Gadis berambut coklat itu akhirnya membawa-bawa janji Ayahnya  saat dia diterkam buaya. Vince berjanji tidak akan menghukum apapun yang dilakukan Tiffany bukan. Vince hanya memijat kepalanya yang sangat pusing memikirkan anak angkatnya itu. Tiffany sangat ambisius jika menginginkan sesuatu.

Akhirnya dengan berat hati Vince mengizinkannya, walau dengan syarat dia harus menjaga perbatasan bersama Tim Brenda selama satu bulan. Tiffany sangat senang,  dirinya jauh dari jangkauan Med Jack.

Kini mereka berdua sudah sampai didepan pondok Thomas. Thomas sedang berburu dengan Ron siang ini.

"Kau yakin sudah betulan sehat? Aku bisa meminta izin Vince untuk menemanimu jika kau mau" Minho menatap Tiffany yang sibuk membuka pintu.

"Aku sudah tidak apa apa, jangan khawatir"
"Kau lupa aku terkuat di Maze"

Tiffany berbicara sedikit tertawa kemudian membawa tas nya masuk ke pondok. Minho membuang nafasnya kasar, dia paham Tiffany seperti menghindar dari kesedihannya. Minho selalu ingin  gadis itu membagi kesedihannya bersamanya. Tapi Tiffany selalu pura-pura baik baik saja pura-pura dia bisa mengatasinya.

"Oiya, aku akan mulai berangkat ke perbatasan dengan Brenda besok pagi. Mungkin aku tidak akan pulang sampai lusa"

"Aku harap kau berhati-hati, dan jangan mati"

Tiffany hanya mengangguk tanpa memperhatikan Minho, dia sudah sangat hapal dengan guyonan sarkas pemuda itu. Minho akhirnya duduk di ruang serbaguna pondok Tiffany dan masih memandang Tiffany yang masuk ke kamarnya.

"Bloody hell!, apa yang dilakukan Thomas dengan kamarku, ckk"

Tiffany kesal karena kamarnya amat sangat berantakan. Bahkan seperti tidak pernah dibersihkan. Sedikit penyesalan meninggalkan Thomas tinggal sendirian.

"Kau tidak berburu?"

Minho menggeleng. Tiffany mendekat pemuda itu kemudian memegang pipinya lembut. "Kau Keeper of Hunter, jangan sering libur karena menungguku. Aku sudah benar benar baik baik saja" Jelas Tiffany.

Sebenarnya hubungan keduanya itu apasih, banyak yang bertanya tanya. Tiffany sendiri tetap tidak tahu hubungannya dengan Minho. Sebagai laki-laki Minho tidak pernah menyatakan cintanya. Harriet sampai gemas sendiri, maksudnya setelah badai yang mereka lalui harusnya mereka memiliki hubungan, minimal sepasang kekasih. Kemudian Tiffany meralatnya menjadi partner.

Tiffany berfikir Minho peduli padanya karena kesalahannya pada Tiffany. Atau bisa juga karena Thomas dan Vince, pemuda itu amat sangat baik padanya karena sungkan pada mereka. Entahlah Tiffany tidak sempat bertanya pada Minho sebenarnya hubungan keduanya itu apa. Mungkin sering berjalanya waktu mereka akan saling terbuka namun tidak sekarang. Sekarang Tiffany ingin menyembuhkan semua kesedihannya.

***

"Kau betulan akan berangkat?"

Thomas mengucek matanya melihat Tiffany sudah rapih dengan shotgun dan ranselnya yang sedang terduduk memakai sepatu.

OBLIGATION | The Maze Runner FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang