10. Kepergian Hanya Sementara

5 1 0
                                    

Kali ini tentang Arya. Adiknya yang bernama Kartika masuk rumah sakit karena menjalankan diet terlalu berlebihan, sehingga tubuhnya jadi kekurangan stamina. Arya bilang, Kartika sengaja menjalani diet secara berlebihan agar berat badannya dapat turun dengan cepat, karena ia sudah lelah diejek fisiknya oleh teman-temannya. Ibunya memutuskan untuk menemani Kartika selama di rumah sakit, jadi Arya hanya seorang diri di rumah. Dan di saat yang tidak tepat, Arya mendapatkan telepon dari nomor tak dikenal. Ternyata itu adalah teman kerja ayahnya, seorang anak yang sudah lama menanti kehadiran ayahnya di rumah malah mendapatkan kabar buruk, kebakaran di tempat kerja yang menewaskan hampir seluruh karyawan. Ayah Arya selamat, namun masih sangat syok dengan peristiwa yang dialami.

"Dika, aku akan pergi menyusul ayahku ke Jakarta. Tolong, jangan beritahu ibuku, baik tentang ayah maupun tentangku yang pergi menyusulnya ke sana. Kamu salah satu orang yang aku percaya."

"Gak mau besok pagi aja? Ini sudah larut malam, tidak ada angkutan umum, daerah sini juga sedang rawan begal."

"Masih ada satu angkutan umum, tidak jauh dari sini, bayarannya memang lebih mahal dari angkutan umum lain, tapi aku sangat ingin bertemu ayahku. Kalau sudah sampai sana, akan aku kirim surat."

Aku sudah lama berteman dengan Arya. Di keluarganya, Arya paling dekat dengan sang ayah. Mau bagaimanapun juga, aku tidak bisa menghentikannya untuk pergi ke sana, untuk saat ini yang bisa kulakukan hanya berdoa yang terbaik untuknya.

Setelah melaporkan tentang perundungan yang dialami oleh Anin beberapa waktu lalu, Anin memutuskan untuk izin tidak sekolah selama beberapa hari, memang cukup sulit untuk melupakan hal buruk yang kita alami, menurutku, Anin adalah gadis yang hebat. Sebelum pergi, Anin sempat berkunjung ke rumahku untuk berpamitan dan mengucapkan terima kasih. Di saat itulah aku menganggap bahwa itu adalah hari yang tepat untuk menyatakan perasaanku yang sudah lama kupendam. Apa pun jawabannya akan kuterima dengan senang hati, aku tidak akan memaksakan perasaanku jika memang ia menyukai orang lain. Untuk saat ini aku tidak ingin menjalin hubungan apa pun, hanya menyatakan perasaanku saja, karena yang aku inginkan hanya hubungan yang serius, dan menurutku hubungan yang serius adalah yang sah menurut agama dan hukum, yaitu menikah. Aku ingin Anin menjadi yang pertama dan terakhir di hidupku.

"Soal perasaanku tadi, aku hanya ingin menyampaikan perasaan yang sudah lama aku pendam, untuk hal yang lebih serius, akan aku sampaikan ketika aku sudah berhasil menggapai impianku. Aku ingin memastikan dulu perasaanku, jadi selama kita tidak bertemu, aku akan membuktikan apa perasaanku masih terpaut untukmu ataukah akan ada yang lain. Terima kasih telah menjadi salah satu alasan aku bahagia, Anin. Dan tolong, jangan asing lagi, ya?"

"Aku sudah banyak menulis tentangmu di buku harianku. Mau lihat?" balas Anin.

"Mau banget lah."

"Nanti, ya. Aku kirim lembaran kertasnya melalui surat. Sekarang.. aku pamit pergi, ya."

KENANGAN DALAM KATA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang