12. Kalian yang Abadi Dalam Hati

8 1 0
                                    

10 tahun berlalu, aku berhasil menggapai cita-citaku menjadi seorang psikolog. Dan.. orang yang kucintai, Anin, kini telah menjadi istriku, aku berhasil membuktikan perasaanku, memang benar hatiku terpaut hanya untuknya, dan aku sudah ditakdirkan untuk menjadi pendamping hidupnya.

Selama itu juga... aku terus merenungkan tentang pesan-pesan yang pernah disampaikan Arya, aku tarik kesimpulan, sedekat apa pun kita dengan seseorang, pasti ada waktu di mana kita harus berpisah, dipisahkan oleh kematian, dan itu mutlak, setiap orang pasti akan menghadapi kematian, beberapa kali aku ditinggal oleh orang yang sangat kusayangi hingga sempat membuatku terpuruk. Aku tau, keterpurukan dan kesedihan terus-menerus tidak akan merubah apa pun, apalagi mengembalikan yang sudah tiada. Jadi aku coba untuk bangkit, setidaknya kalian bisa melihat keberhasilanku dari atas sana. Setidaknya aku bisa membuat kalian bangga, anak yang cengeng dan penakut ini sudah berhasil menggapai seluruh impiannya dan akan bertanggung jawab atas profesinya sekarang. Aku juga masih ingat dengan perintahmu, Ibu. Kau berpesan padaku untuk selalu menjaga pola makan, pesan berhargamu itu sekarang kusampaikan juga pada anak-anakku, aku ingin mereka tau bahwa neneknya adalah orang yang hebat dan berhasil mendidik putranya dengan sangat baik. Terima kasih, aku akan selalu mengenang jasa kalian. Kalian sudah tidak perlu khawatir lagi tentangku, bahagialah di atas sana, nanti kita bertemu lagi di lain waktu.

BAGIAN 1 SELESAI

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 18 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KENANGAN DALAM KATA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang