AWAL

11 4 0
                                    

"Damn!"

"Untung ga mati aku!"

"Ayo, bergerak!"

"Bergeraklah!"

Seorang remaja laki-laki kini terbaring lemah di atas rerumputan, dengan napasnya yang terengah-engah. Darah berceceran dimana-mana, berusaha membebaskan tangannya dari reruntuhan dinding, namun tak bisa. Tubuhnya terasa ngilu. Yah, dia adalah Gev. Bagaimana dia bisa jadi seperti ini? Kita flashback dulu..

Flashback on

"Kenapa aku bisa tidak ingat!?"

"Kenapa!?"

"Kenapa..aku merasa sedih saat Anka menatapku dengan tatapan sedih?"

"Ada apa denganku!?"

Tin!

"Akh!" seru Gev, tubuhnya terhempas begitu kuat di aspal. Ia bangkit dengan perlahan, lalu berjalan mendekati motornya.

"Truk sialan!" gerutunya. Gev mengecek motornya, apakah ada yang rusak atau lecet, atau bahkan tidak ada sama sekali.

"Bagus. Ga ada yang rusak," gumamnya, ia menaiki motornya, dan menyalakan mesinnya. Cukup lama Gev tak menjalankan motornya, lantaran ia memerhatikan dengan seksama terhadap sesuatu yang ada di belakang pohon yang tak jauh darinya. Ia pun membatin.

"Bukankah itu.."

"Bayangan Leo!? Aku harus mengejarnya!"

Tak lama kemudian, Gev turun dari motornya, dan berlari mendekati pohon yang di belakangnya terdapat bayangan.

"Dimana bayangan itu?" tanyanya yang entah kepada siapa. Ia mengedarkan pandangannya, tak lama setelahnya, Gev menemukan apa yang ia cari, dan segera mengejarnya. Bayangan itu terus saja menjauh, namun itu tak masalah bagi Gev.

"Dia..masuk ke rumah ini?" ujarnya heran, ia berhenti sejenak, dan memandangi bangunan tua yang ada dihadapannya cukup lama. Bangunan itu cukup tinggi, halamannya yang begitu luas, dan sudah tak layak untuk dihuni. Lalu Gev segera berlari memasuki bangunan itu, tanpa menghiraukan bahwa hari sudah mulai malam.

Ia mulai memasuki rumah itu, dan mencari dimana bayangan itu berada. Tangannya mengeluarkan sesuatu dari saku celananya, lalu mengarahkannya ke depan, setelah ia menghidupkan benda tersebut. Yap, benda itu ialah handphone.

"Dimana kau, Leo!?" teriaknya.

"Aku tau, kau ada di sini!! Tunjukkan dirimu!" lanjutnya.

"Hahaha! Gevariel Baskara Sanguinaires..kau datang untuk menjengukku, ya?!"

"Bagaimana kalau kita bermain sebentar?"

"Aku tak ingin membuang-buang waktuku!! Cepat tunjukkan dirimu!"

"Baiklah. Aku akan menunjukkan diriku, tapi kau harus berhasil menghindari seranganku! Kalau tidak..kau akan terluka! Dan aku akan membunuhmu! Hahaha!" Gev menggertakan giginya.

"Kau.." geramnya.

"Naiklah ke lantai satu..Gevariel! Kita mulai permainannya!" Gev segera berlari menuju tangga, dan menaikinya dengan cepat.

Prang!

Prang!

Jleb!

"Akh!" rintihnya, Gev terjatuh akibat serangan dadakan dan mengenai kaki kanannya bagian betis.

"Ck, ck, ck. Kasihan..sepertinya kau gagal menghindari serangan yang satu ini.."

JERITAN ANAK PERTAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang