° Ex °
Langit mulai gelap dan gerimis sudah turun. Beberapa keributan didalam ruang pertemuan masuk secara acak kedalam telinga, dan sepertinya dari banyaknya pertanyaan mengenai nasib mereka, hanya Shienna Sien tidak menaruh banyak ekspresi dan asumsi. Kendati dibalik diamnya, wanita itu memiliki pemikiran tidak mudah pula. Nyaris sama seperti karyawan lainnya.
Pengangguran, kebutuhan hidup, kesulitan mencari pekerjaan nantinya dan berbagai masalah mulai muncul dari awalan- Pemutusan Hubungan Kerja.
Starup tempat Shienna bekerja mengalami kebangkrutan, pemilik usaha memutuskan menyudahi operasional. Banyaknya kerugian serta hutang akibat korupsi besar-besaran dilakukan pihak interna. Akibatnya, karyawan telah mengabdikan hidupnya selama bertahun-tahun harus memulai karir mereka dari awal.
Dan pagi tadi, berita mencairkan perasaan terdengar. Perusahaan akan di Merger oleh pengusaha muda.
Pengalihan saham dan prosedural akan diserahkan seutuhnya. Malaikat. Begitu karyawan mengelukannya, sayangnya... malaikat yang mereka tunggu belum menunjukkan batang hidungnya untuk memperjelas nasib mereka.
Keributan kembali terjadi sekarang. Ada yang menaruh harap kalau pengusaha muda tak hanya sebatas bualan, mereka masih bisa bekerja dan menghasilkan uang demi memenuhi kebutuhan, dan PHK hanyalah mimpi buruk segera pergi. Tetapi tak sedikit pula mulai menundukkan kepala, merasa harapan mereka seolah angin surga.
Hanya sebuah omong kosong menciptakan harapan menyakitkan. Lalu beberapa diantara mereka mulai memutuskan untuk menghentikan kekonyolan mereka menunggu, derit kursi mulai terdengar dan hela napas menyerah terasa memilukan.
Tepat ketika detik jarum jam menginjak diangka enam, langkah kaki karyawan akan pergi menjadi terhenti. Pintu ruang pertemuan dibuka dari luar. Eksekutif muda masuk dengan setelan kemeja dan jas hitamnya rapi. Langkah berwibawa serta raut wajah ditutupi masker namun masih menunjukkan bahwa ia mendominasi perhatian.
Ajudan menarik kursi dan pria itu duduk dengan kedua bahu menegak memandangi saringan karyawan sesuai peringkat kesempurnaan pekerjaan. Setelah itu ia membuka masker dan menunjukkan wajahnya dihadapan semua karyawan, samar-samar terdengar pujian dan kekaguman luar biasa.
Kecuali- Shienna.
Kedua tangan Shienna mendadak mengepal. Jantung berdegup kencang mengalirkan rasa panas ke seluruh tubuh. Shienna menunduk, menggigit bibir, meja yang ada dihadapannya seketika mengalir bercakan darah akibat gigitan Shienna yang segera Shienna bersihkan menggunakan lengan. Hitungan detik berikutnya tubuh Shienna gemetaran, peluh kecil-kecil mulai mengaliri punggung. Shienna kesulitan bernapas.
KAMU SEDANG MEMBACA
EX
FanfictionSetelah sembilan tahun lamanya, Shienna kembali bertemu dengan Taehyung. Pria itu masih sama: Dominannya, otoriternya, keras kepala dan tidak ingin dibantahnya. Shienna... hanya tak menduga, bahwa semesta mempertemukan mereka kembali dan Taehyung pu...