Chapter 4

504 88 43
                                    

Aku lupa ngasih tau, tulisan yang dimiringkan, itu antara berbicara di telepon, pesan, atau flashback ya.

°Ex° nya Shienna nih.
Typo(s) Sorry.

"Ini laporan yang anda minta, Sajangnim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini laporan yang anda minta, Sajangnim."

Jung Soobin melipat bibir ketika ucapannya sama sekali tidak membuat Taehyung menoleh bahkan melirik sedikitpun. Ia diminta membawa laporan divisi Perencanaan namun agaknya Taehyung masih disibukkan dengan mencermati laporan lain tengah ia pegangi.

Menoleh pada Bimbim, alih-alih sekretaris pribadi pimpinannya memberitahukan bahwa Soobin telah disana dan ia sudah menyiapkan mental serta ingatan untuk menjawab apapun akan ditanyai Taehyung, Bimbim menyuruh Soobin keluar dari ruangan Taehyung tanpa mendengar satu katapun dari Taehyung.

"Saya akan memanggil anda begitu membutuhkan penjelasan terhadap dokumen yang anda bawa kemari, Soobin-ssi." lantas yang mengatakan demikian juga adalah Bimbim, bukan Taehyung.

Membungkukkan badan lalu berbalik penuh keraguan, pada akhirnya Soobin kembali ke ruangan. Kara menunggu disana, hanya tersisa mereka berdua. Kursi Shienna tempati dulu masih kosong bahkan waktu telah terlewati sebulan. Lalu baik Kara maupun Soobin hanya mengerjakan apa yang diperintahkan Bimbim tanpa proyek terbaru apapun.

"Bagaimana?" Kara beberapa sekon lalu menggigiti kukunya ketar-ketir menanti Soobin. Pemanggilan rekan kerjanya begitu mendadak, Kara dipenuhi kegelisahan, takut-takut Soobin bernasib sama dengan sunbae mereka. "apa yang Kim Sajangnim katakan padamu?"

Soobin mendudukkan diri dikursi miliknya. "Tidak ada apapun, dia bahkan tidak melihat kearah lain." Soobin menjelaskan apa yang baru saja terjadi. Kernyitan halus didahi Kara, sama hal dengan naiknya kedua bahu Soobin, tidak memahami bagaimana sebenarnya pimpinan mereka itu dalam bersikap.

"Aku mendadak ingin mengatakan sesuatu." kata Soobin membuat Kara kembali penasaran. "tapi apa ya..."

Kara mendengus, seolah sia-sia menunggu Soobin menguapkan pemikirannya. Agaknya lebih baik melanjutkan pekerjaan sempat tertunda dibalik layar komputer daripada menunggu Soobin.

"Kerjakan bagianmu, aku sudah menghubungi sunbae."

"Sunbae ikut?"

"Shienna sunbae akan menyusul setelah menjemput Jian." kata Kara dari tempat duduknya. Mereka memiliki janji temu mendatangi salah satu kedai ramyeon dipersimpangan jalan dekat kantor. Tempat biasa berkumpul setelah mengerjakan banyak pekerjaan atau sesekali menumpahkan kepenatan dunia kerja.

"Um. Tapi Soobin-ah, jangan menanyai apapun padanya atau bahkan menyinggung pekerjaan, mari bersenang-senang saja sambil menikmati banyak makanan."

EXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang