Chapter 7

738 103 31
                                    

Pada teliti banget ya semuanya, Bangga!

Chapter ini panjang, jadi pelan-pelan aja ya.

°Ex°

°Ex°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Oi, Shienna Sien!"

Menghapus rintikan air mata membasahi pipi, Shienna lekas menoleh dengan memundurkan selangkah kaki ketika motor MBW hitam itu datang mendekati. Sosok pria baru saja melepas helm dan merapikan rambut, pria memanggil nama Shienna dan berdecak remeh menyoroti kediaman pagar hitam tak lagi berpenghuni.

Rerumputan mulai tumbuh, dedauan menumpuk dan beberapa lumut menginvasi lantai dipenghujung musim hujan. Pagar terkunci, listrik padam, dan tetangga tak ada yang mengetahui kemana penghuni itu angkat kaki. Lalu Shienna masih saja berdiri bak patung penjaga rumah semenjak dua jam lalu telah Jungkook perhatikan dari kejauhan.

"Kim brengsek Taehyung itu melarikan diri setelah kalah taruhan, tidak terduga pria menggelikan itu bernyali pendek ya." Shienna menelan saliva lantas mengernyit ketika memperhatikan Jungkook lebih teliti.

Wajah lebam Jungkook, sudut bibir berdarah, kepalan tangan berbungkus kain dengan warna merah seperti bekasan darah telah mengering. Shienna lalu memalingkan wajah begitu Jungkook mengambil waktu cepat mengetahui Shienna tengah meneliti wajahnya.

"K-kau berkelahi dengannya?"

"Akan sangat menyenangkan kalau hal itu terjadi. Sayangnya Kim brengsek itu tidak menampakkan batang hidungnya sekitar... apa sebulan lalu?" Jungkook memiringkan kepala seolah tengah memastikan berapa lama ia tidak bertemu dengan penguasa Utara yang kerap memasuki wilayah kekuasannya dengan keangkuhan.

"Kalau bertemu dengannya lagi, apa kau akan memukulinya?"

Jungkook berdehem cukup panjang sebelum menjawab, "aku akan menagih kekalahannya terlebih dahulu sebelum menghajarnya. Kau tidak penasaran apa yang dia taruhkan denganku?"

Shienna menggeleng. "Itu masalahmu dengannya. Kalau bertemu dengannya lagi, bunuh saja brengsek itu." kata Shienna menggenggam kedua tas ransel tengah ia gendong dibalik punggung. Jungkook terdiam menyadari langkah Shienna akan bergerak namun bingung arah, dan tanpa berpikir dua kali Jungkook menahan tas Shienna membuat langkah Shienna mundur nyaris tersungkur.

"Berapa banyak uang yang kau punya?"

"H-huh?" Shienna mengercap beberapa kali.

"Wajah jelekmu itu." Jungkook meraup wajah Shienna dengan telapak tangan bersihnya. "aku tidak memeras wanita jelek sepertimu jadi berhenti antisipasi." Jungkook melepaskan tas Shienna. "aku akan ke Seoul, Daegu sudah tidak menarik lagi untuk ditinggali dan... ini ajakan pertama dan terakhir, ayo ikut denganku."

EXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang