Chapter 2

546 96 12
                                    

Ini akan end di wattpad 🤍
Banyak typo, sorry banget.


Si paling ° Ex °

Si paling ° Ex °

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Perusahaan gempar semenjak pagi ketika segerombol orang berdatangan dan memasuki ruang pernah digunakan untuk memanggil satu persatu karyawan dimintai keterangan atas krisis yang dialami perusahaan. Tapi itu sudah cukup berjarak harinya, bulan-bulan lalu. Ketika keuangan sedang menurunnya, data terkuak dan gulung tikar didepan mata. Namun peristiwa itu kembali terjadi hari ini dan semakin membuat terkejut karyawan adalah... Tim Audit hanya melakukan pemeriksaan pada Shienna Sien.

Berbagai spekulasi bermunculan. Apakah ada kemungkinan pemeriksaan Shienna sebelumnya memiliki keraguan sehingga ia harus diperiksa kembali, atau tim Audit melewatkan beberapa hal lalu memanggil Shienna lagi? apalagi ketika mereka mendapati bukan hanya tim Audit sebelumnya saja yang datang, ada beberapa orang asing dengan nametag berlogo Paradise.

Pimpinan Kim Taehyung membuat mereka menelan ludah. Sematan malaikat terasa diambang bayangan. Pria itu nyatanya memiliki sisi tak terbaca. Entah karena menginginkan Realty bersih lalu bergerak membesarkan perusahaan atau prosedural dilakukannya sekarang untuk meninjau kembali apa yang salah dari kemerosotan perusahaan pernah berjaya tersebut.

Namun, bukankah audit yang dilakukan sudah terlalu lama. Shienna tidak takut, tidak sama sekali. Ia melirik jam tangan hanya sebatas kegelisahan bahwa ia harus menjemput Jian sekolah dan memenuhi janji pada putrinya. Sebanyak apapun ia ditanyai, jawaban Shienna masih sama.

Tim Audit juga tidak dapat menapik, bagaimana Shienna konsisten terhadap jawabannya. Banyak dokumen mereka bawa mendapatkan penjelasan cukup baik dari Shienna terkecuali masalah yang ingin Taehyung ketahui. Rasanya sampai kapanpun, Shienna tetap pada pendiriannya.

Ia tidak tau mengapa kepala Hwang menjeratnya!

"Saya sudah menjelaskan sebelumnya." suara Shienna menegas. Tatapannya kokoh menusuk lima orang dihadapannya.

Shienna merasa waktunya terbuang hanya dengan permintaan penjelasan berbagai proyek sempat ia tangani. Maksudnya, Shienna telah memberikan bukti tertulis. Ia telah merincikan keseluruhannya lalu pertanyaan yang sama seolah diulang-ulang hari ini. Apa ini audit, atau... Shienna hanya merasa bahwa ia tengah ditahan saja sebenarnya. Ia nyaris frustasi sampai memijati pelipis dengan hela napas memberat.

Dan segala pergerakan serta jawaban Shienna ikut terekam melalui layar Macbook tengah dipantau pimpinan. Taehyung duduk di ruangannya, pusatnya masih Macbook tanpa menghiraukan tumpukan pekerjaan Bimbim letakkan diatas meja kerja. Jemari pria itu juga masih sama hanya menekan pena dan mengetuk-ngetuk ringan menimbulkan suara semakin pelan.

Bimbim menoleh kearah jarum jam. "Sudah saatnya untuk pergi, Tuan. Mereka telah menunggu di Paradise."

Taehyung diam lalu tidak lama kemudian ia menutup layar Macbook dan memakai kembali jas sempat ia sampirkan dibadan kursi. Berwajah datar membenarkan dasi, Taehyung sama sekali tak memberikan titahan untuk menyudahi pemeriksaan Shienna lalu Bimbim tidak pula memiliki kuasa membalas tim Audit mengiriminya pesan apa yang harus mereka lakukan lagi sekarang.

EXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang