Satu Minggu sudah, dimana kathrin belum juga bangun dari komanya. Dan sekarang kathrin sudah dipindahkan oleh pihak keluarga di bantu pihak rumah sakit ke rumah sakit di luar negeri yang katanya pasilitas nya lebih lengkap, yaitu rumah sakit di Singapore. Sesuai dengan percakapan 1 Minggu yang lalu, dimana sang dokter menganjurkan untuk kathrin di rujuk ke rumah sakit yg lebih besar dengan pasilitas lengkap.
Tidak semuanya ikut untuk menemani kathrin ke sana, hanya Shani, Gracio, Marsha, beberapa kerabatnya dan beberapa orang kepercayaan Gracio dan Shani untuk membantu nya disana.
"Mih, besok Gracia katanya mau flight ke sini sama anaknya" ucap Gracio
"Iya Pi, aku juga tadi di kabarin sama Gracia" jawab Shani, Gracio mengangguk saja
"Besok setelah aku jemput Gracia, aku mau langsung ke Jakarta. Kata Ken si bajungan itu sudah berhasil di temukan" ucap Gracio
Selama satu Minggu ini pihak polisi dan juga anak buahnya Gracio mencari keberadaan Deven yg kabur.
Dan Deven juga sudah di tetapkan sebagai pelaku utama dalam insiden ini, lewat barang-barang bukti yg makin bertambah, dan saksi saksi baru yg muncul.
Ashel? Ashel sudah di bebaskan karena dia sama sekali tidak ikut terlibat di kasus ini dengan bukti yg muthe temukan, pas dirinya dan Adel tak sengaja mendengar obrolan kedua teman Deven di suatu tempat yg arah obrolannya condong ke kasus ini
Tanpa basa-basi Adel dan muthe langsung saja menghampiri Gabriel dan satu temannya, Adel dan muthe langsung menyuruh Gabriel jujur dengan cara mengancam Gabriel. Karena ancaman yg tidak disebutkan itu akhirnya Gabriel jujur siapa dibalik kasus ini dia juga memberikan bukti, yaitu bukti chating Deven dengan Gabriel yang merencanakan ini semua, ditambah isi chat itu juga menyebutkan untuk Ashel di libatkan dalam kasus ini atau mereka jebak Ashel dan memfitnah nya.
"Iya pih bagus, kamu segera urus dia dan jangan beritahu polisi karena aku sendiri yg akan menghukum orang yang berani menyentuh anak kita" ucap Shani tersenyum jahat dengan raut wajah yg sulit di artikan.
****
Gito yg mendengar Deven telah di temukan ingin segera menemui nya, ingin rasanya membunuh Deven saat itu juga.
Namun sayangnya Gito di tahan Chiko karena perintah dari om nya yaitu Gracio, kata Gracio jangan sampai Deven mati dulu sebelum Shani menemuinya.
"Jangan to, gw tau Lo pasti mau bunuh dia kan?" Tahan Chiko
"Iya ko gw mau bunuh dia" jawab Gito menggebu-gebu
"Jangan dulu to, sabar, kata om gw jangan sampai Deven mati dulu sebelum Tante Shani melihat si anjin* itu" ucap Chiko menahan Gito. Gito pun hanya berdengus saja.
"Oke" satu kata yg di ucapkan Gito sebelum dia kembali duduk santai di kafe Marsha punya.
***
Kita kembali ke Singapura
Gracia sudah berada di rumah sakit bersama anaknya atau kembaran nya Chiko, dengan di jemput Gracio tadi, tapi diantar oleh anak buahnya Gracio, karena Gracio tidak ikut kembali dia langsung melakukan penerbangan ke Jakarta.
Dia diantarkan anak buah dari Gracio menuju ruangan tempat dimana kathrin tengah di rawat
Setelah sampai Gracia langsung menyapa Shani dan langsung menubruk untuk ia peluk.
"Shan, kathrina kenapa bisa seperti ini?" Tanya dari Gracia, walau meskipun sudah tau penyebabnya nya, kurang rasanya kalo tidak dengar langsung dari Shani.
Alhasil Shani menceritakan kembali tentang kejadian beberapa waktu lalu yg menimpa putrinya itu.
"Kamu yg sabar ya Shan, aku yakin ponakan ku yg cantik ini pasti kuat" Gracia kembali memeluk Shani menenangkannya karena setelah bercerita Shani kembali tersedia akibat mengingat kejadian mengerikan dalam hidupnya itu.
"Shan anak cowo ku ga ikut ke sini?" Tanya Gracia mencari keberadaan anak laki-laki nya
"Oh Chiko di suruh om nya buat cari pelaku" jawab Shani
"Kalo kembaran Chiko mana ge?" Lanjutnya bertanya setelah engeh kalo dia ngobrol cuma berdua, padahal Gracia bilang dia bareng anaknya yg satu lagi.
"Itu.. Chika langsung ke Atin Shan" ucap Gracia menunjuk anak perempuan yg di tanyakan Shani
"Yaudah kesana Shan aku mau liat Atin" lanjutnya
Sorry tadi pagi lupa😁😁😁
Ini deh double up nyaNext on