09 || Rencana 🍓

2.8K 337 112
                                    

Tuk!! Tuk!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tuk!! Tuk!!

"OM TOLONG ASEN!!" teriakan dari arah pintu ruangan membuat Manuel terlonjak kaget, Manuel beranjak dan berjalan cepat ke arah pintu masuk. "say—"

"Om, tolong Asen!" Manuel mundur ketika Gasena memeluknya tiba-tiba, Manuel menatap Gasena yang berloncatan kecil. "Hey, tenang kenapa sayang?" tanya Manuel dengan menunduk dan menangkup wajah Gasena.

Gasena menunjuk ke arah luar dengan cemberut, Manuel mengerutkan keningnya bingung. Manuel menelisik pipi Gasena, mengapa pipi itu memerah.

"Lihat Om, ini kenapa merah?" tanya Manuel lagi mulai panik karena bayinya terluka. "Ish!! Asen kan ingin ke ruangan om tapi kakak-kakak nakal terus cubit-cubit pipi asen om, om marah-marah mereka semua asen tidak suka manusia nakal!" Gasena kembali menghentakan kakinya.

"Astaga," ujar Manuel dengan pelan, Manuel tau karyawannya itu gemas dengan Gasena tapi hingga seperti ini sangat membuat Manuel tidak suka. Bagaimana tidak kesal pipi bayi nya merah karena terus di cubit gemas, Manuel harus memberikan peringatan pada mereka untuk tidak berlebihan.

"Om elus-elus ya biar sembuh," ucap Manuel lagi, Manuel mengusap pipi Gasena dengan meniupnya juga pelan. "Kiss-kiss Om supaya Go go away hilang!" Seru Gasena semangat, Manuel terkekeh kecil.

Cup!!

Manuel mengecup pipi Gasena dan senyum bayi terlihat di wajah Gasena sekarang. "Hihi... Sudah sembuh Om!" Seru Gasena senang, Manuel mengangguk kecil. "Sayang dengan siapa kesini?" tanya Manuel merasa bingung karena Gasena datang tiba-tiba.

"Mama Arin! Tapi mama pulang lagi, mama antarkan asen sampai kakak di depan jadi asen kesini sendiri saja kak Janie tidak ada." Manuel mengangguk paham mendengar penjelasan Gasena. "Kak Janie dengan Om off sedang keluar," jawab Manuel mata nya daritadi menatap Gasena, Gasena berohria menanggapi ucapan manuel.

"Asen bawakan makan untuk Om, Asen buatnya dengan mama Arin tau. Om ayo coba, mama bilang om suka nasi goreng!" Seru Gasena menunjukan Tote bag yang dirinya bawa, Manuel tersenyum lagi. "Ayo kita makan," ajak Manuel menuntun Gasena ke arah meja kerja nya.

Manuel duduk di bangku kebesaran nya, Gasena langsung duduk di pangkuan Manuel dengan menyamping. Anak manis mulai mengeluarkan kotak bekalnya, senyum Gasena terlihat saat wangi nasi goreng menyeruak keluar.

"Ini sendok nya, ayo Om coba." Manuel mengambil sendok dan mulai menyuapkan nasi goreng yang Gasena buat, Manuel mengangguk pelan ternyata Gasena pun bisa memasak. "Enak sekali, ini sayang yang buat?" tanya Manuel dan Gasena mengangguk.

"Coba," lanjut Manuel mengarahkan sendok ke mulut Gasena, Gasena menerima nasi goreng yang dirinya buat untuk Manuel. Gasena mengangguk senang, Manuel gemas melihat senyum Gasena. "Enak sekali, asen suka om! Om kita berbagi ya? Asen mau, suap Asen lagi om." Manuel terkekeh kecil.

Gasena yang membuat Gasena juga suka, memang unik sekali bayi Manuel satu ini. Gasena menggerakan kepalanya ke kiri dan kanan ketika merasakan enak nya nasi goreng yang ia buat, Manuel sampai Gemas melihat kelakuan Gasena.

My Little Baby (END) ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang