Helaan napas terdengar dari arah Manuel hal itu membuat si manis mendongak. "Tuh kan! Om jahat dengan asen, Om tadi Huh-Huh seperti itu." Gasena menunjuk Manuel dengan telunjuknya.
Manuel memijat pangkal hidungnya lelah, Manuel hanya menghela napas panjang itu salah di mata Gasena. "Sayang, Den—"
"Tuh lagi, om mau marah kan dengan Asen? Om memang sudah tidak sayang Asen banyak-banyak, Asen ingin main dengan Mba saja." Gasena berucap lirih, Manuel diam membiarkan Gasena dengan kerewelannya.
"Terus Om harus bagaimana? Sayang, Hm?" tanya Manuel lembut, Gasena menunduk lagi dan menyembunyikan wajahnya di selimut. Gasena memang duduk dengan menyembunyikan tubuh dibalik selimut, Manuel terkadang heran dengan Suasana hati Gasena.
"Tidak tau!" Gasena akhirnya mengeluarkan suara, Manuel melepaskan Dasi yang berada di lehernya. Menyimpan dasi itu, Kemudian berjalan ke arah sofa yang berada di samping Ranjang.
Tidak jauh jaraknya, Manuel bisa memantau istrinya dari sana. Manuel tidak di Izinkan bekerja padahal tadi Gasena baik-baik saja, setelah Manuel menggunakan Jas dan akan pergi Gasena mulai merengek.
Manuel memperhatikan Istrinya yang daritadi hanya diam, Membiarkan Gasena mengatakan apa yang anak manis itu inginkan. Manuel sudah menebak tapi Salah, jadi lebih baik menunggu Gasena mengatakannya.
Manuel mengambil ponselnya ketika ponsel itu berdering. "Hallo, kenapa Off?" tanya Manuel to the Point. ["Lo ada pertemuan penting Mew, buruan ke kantor jangan sampe batal ini kerja sama bego!"]
"Gasena gak mau di tinggal, Lo bisa wakilin gue dulu kalau orangnya gak mau gak usah kerja sama. Gue gak mau ninggalin Gasena, Lo paham kan Off?" tanya Manuel dan Off mendengus kesal. ["Tai Lo! Kenapa sih harus dadakan terus anjing! Gue usahain kalau gak bisa, Bodo amat jangan nyalahin gue."]
"Iya, bulan ini bonus Lo gue tambah. Makasih pengertiannya, gue yakin Lo bisa." Manuel mengatakan Hal yang membuat Off lemah yaudah Uang bonus. ["Sialan emang! Gue gak bisa marah kalau Gini, yaudah gue matiin."] Off mematikan sambungan telepon sepihak.
Manuel melempar ponselnya ke sofa dan mendongak ketika Gasena berada di depan Manuel, Manuel berdesis kecil. Gasena benar-benar membuatnya Gila, memang Manuel sudah terbiasa melihat Gasena yang hanya menggunakan Kemeja tanpa celana panjang.
Hanya saja, Gasena terlalu seksi sekarang. Jika tidak ingat semalam sudah Manuel makan, mungkin detik ini juga Gasena akan Manuel makan lagi. "Kenapa Hm? Coba bilang dengan Om, sayang kenapa?" Gasena cemberut saat Manuel mengatakan itu.
Manuel menarik pinggang Gasena dan mendudukan Gasena di pangkuannya secara berhadapan, Manuel melirik Jam. Waktu menunjukan pukul 8 pagi, jadi masih banyak waktu untuk mereka habiskan hari ini.
"Coba katakan, sayang ingin apa?" tanya Manuel mengusap rambut belakang Gasena lembut, Gasena menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Manuel. "Jika diam saja bagaimana Om bisa tau sayangku," lanjut Manuel lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Baby (END) ✓
FanfictionDi usia nya yang baru menginjak 27 tahun Mew Manuel Damarion Harus siap di jodohkan oleh orang tua nya, alasannya hanya satu. Ingin segera melihat Manuel menikah, Manuel tidak bisa mengelak lagi karena orang tua nya terus mengejar Manuel. Entah kebe...