24 || Gasena & Adek bayi 🍓

2.3K 289 38
                                    

Gasena berjalan pelan ke arah ruangan yang sedang di pakai bekerja oleh suaminya, tangan Gasena mengusap perut buncitnya dengan bibir yang menyedot susu kotak yang di bawanya dari rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gasena berjalan pelan ke arah ruangan yang sedang di pakai bekerja oleh suaminya, tangan Gasena mengusap perut buncitnya dengan bibir yang menyedot susu kotak yang di bawanya dari rumah.

Gasena ingin menemui suaminya di ruangan meeting, Gasena bosan ingin bermain dengan suaminya itu tapi suaminya semakin sibuk bekerja dan membuat Gasena semakin kesal.

Brakk!!

Pintu ruangan meeting di buka dengan kasar semua mata teralihkan ke arah pintu dan Gasena yang di tatap hanya tersenyum manis tanpa dosa, suara pekikan tertahan dari arah Janie pun terdengar.

"Astaga, untung istri lo Mew." Manuel melihat ke arah Off kemudian menatap Gasena lagi, Gasena berjalan ke arah suaminya. Gasena mengenakan baju oversize jadi perutnya tidak terlalu kelihatan karena bajunya lebih besar.

"Om! Asen bosan sekali, om ayo main temanin Asen!!" Gasena memegang ujung kemeja Manuel dengan menatap suaminya, Manuel mengusap pipi Gasena. Karena kehamilan Gasena semakin tua tubuh Gasena pun semakin sehat, pipinya lebih bulat dan Manuel gemas melihatnya.

"Main apa sayang? Ini susunya udah habis?" tanya Manuel dengan suara lembutnya, Gasena mengangguk pelan. "sudah Om, susunya enak tidak buat mual seperti kemarin Asen suka." Manuel tersenyum setelah mendengar jawaban Gasena.

"Asen ingin ma—Ihh!! Kak Janie, Asen ingin bermain dengan kak Janie saja!! Kakak ayo bermain dengan asen di luar," ajak Gasena ketika matanya tidak sengaja melihat Janie yang duduk sedang memperhatikan interaksi Manuel dan Gasena.

"Izin pak bos, saya mau main sama istri pak bos gapapa kan?" tanya Janie dan Manuel memutar bola matanya malas, Janie memang senang jika di ajak Gasena pergi karena tidak perlu bekerja di ruangan dan mendengarkan omelannya.

"Tuh adek, gak boleh sama pak bos jadi Kakak disini saja takut gaji kakak di potong pak bos." Janie mengadu pada Gasena, Gasena memukul pundak Manuel dengan kuat. "om tidak boleh menjadi manusia jahat! Asen ingin bermain dengan kakak!! Om jika potong gaji kakak, om tidak boleh bertemu Asen dan adek bayi!!" Gasena melipat kedua tangannya marah.

"Janie sialan!" umpat Manuel ke arah Janie yang di hadiahi wajah mengejek ala wanita cantik itu, Entah Off memiliki sepupu seperti Janie dari mana Manuel terkadang heran. "Tidak sayang, boleh kok kak Janie bersama Asen. Hati-hati jangan kenapa-napa ya bayi," ujar Manuel dengan mengusap pipi Gasena lagi.

"Huum!! Baiklah, terimakasih banyak Om hihi... Kakak ayo kita bermain ke luar Asen ingin kesana!" Ajak Gasena senang, Janie beranjak dengan hati yang gembira karena bisa terbebas dari meeting hari ini lebih baik menemani Gasena seharian daripada mengikuti meeting bersama Manuel dan Off.

Gasena dan Janie pergi meninggalkan ruangan menyisakan Manuel dan karyawannya yang lain, Manuel menggelengkan kepalanya sebentar kemudian kembali fokus tatapannya berubah seperti semula. "Kita lanjutkan, maaf tadi terpotong karena istri saya."

My Little Baby (END) ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang