BAB 15 : EXAM DAY

4 0 0
                                    

Ayden terbangun dengan Hoodie abu serta selimut yang membalut tubuhnya. Cowok itu tersenyum, tahu siapa yang melakukannya. Dia beranjak dari sofa ingin minum air. Tenggorokannya kering, seolah minta diisi. Setelah selesai minum, cowok itu kembali ke sofa mengecek ponselnya. Beberapa pesan dari ibunya menyuruhnya untuk hati-hati.

Seseorang turun dari atas, dengan wajah bantalnya Ody tidak tau kalau ada yang sudah bangun selain dirinya. Dia mengambil minum, mengaliri tenggorokannya yang kering seakan tidak pernah dialiri cairan sejak lama.

"Lo haus?" tanya Ayden dari belakang.

"Hm," jawab Ody.

Ayden menyampirkan hoodie-nya, Ody menengok ke belakang. Ayden mengurung tubuh gadis itu dengan kedua lengan yang dia taruh di sisi badannya.

"M-minggir," ucap Ody gugup karena saat ini Ayden menatapnya dalam. Cowok itu menatap manik mata Ody tanpa berkedip. Jangan tanyakan semerah apa pipi Ody saat ini.

"Ayden," panggil Ody sembari melambaikan tangannya di depan wajah cowok itu.

Ayden memajukan wajahnya, Ody reflek memalingkan wajah.

"Jadi gimana? Udah siap jadi cewek gue?" bisik Ayden rendah di telinga Ody. Gadis itu meremang, suara rendah Ayden yang menggelitik telinganya membuatnya merinding.

"Nggak," jawab Ody tapi wajahnya tidak berani menatap.

"Kalo jawab lihat orangnya," ucap Ayden lalu menyentuh dagu Ody mendongakkan ya hingga netral meka bertemu.

"Enggak," jawab Ody lagi.

"Kok pipi Lo merah?" tanya Ayden.

"Gue pake blush on," jawab Ody asal.

Ayden tertawa dibuatnya.

"Minggir," ucap Ody mendorong tubuh besar Ayden.

"Ody,"

"Apa?"

"I love you," ucap Ayden sambil menunduk.

"Kalo ngomong liat orangnya," sindir Ody. Gadis itu hendak kabur, tapi Ayden sigap menangkap pergelangan tangannya.

"I love you," ucap Ayden lagi.

Ody mengangguk.

"Itu artinya apa?"

"Pikir aja sendiri," jawab Ody.

"Itu artinya, iya?" tanya Ayden.

Ody mengangguk ragu. Ayden lantas memeluknya erat, seolah enggan melepaskan gadis itu.

"Ayden, leher gue pegel," ucap Ody.

"Sorry pacar," ucap Ayden mengacak rambut Ody.

Tanpa keduanya tahu, Alano kini tengah menatap keduanya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

🏚️🏚️🏚️

Alano, Rafa, Hani, Clara, Ody, dan Ayden sudah membereskan barang bawaan mereka. Kali ini keenamnya hendak pulang menuju rumah mereka masing-masing.

"Gue ikut Lo Han," ucap Rafa tiba-tiba.

"Lah, gimana si. Bukannya kaya pas berangkat aja," ucap Hani lalu menangkap kode dari Rafa.

"Aah, iya ayo," sambung Hani.

"Gue juga ikut Lo, dong," ucap Alano menyusul Rafa yang sudah nangkring manis di bangku belakang. Cowok itu membuka pintu depan dan menjatuhkan bokongnya di sana.

"Ayden, Ody, ayo berangkat." ucap Hani meminta keduanya untuk segera masuk ke mobil mereka.

"Kok gue jadi sama Lo?"

YOU ARE MY HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang