BAB 19 : Apa arti rumah sesungguhnya?

3 0 0
                                    

Satu tahun kemudian....

Ody menggenggam erat tangan Ayden, ini adalah terakhir kali mereka mengenakan seragam putih abunya. Gadis itu dengan antusias menerobos lautan siswa kelas 12 SMA Persada yang melihat peringkat dan keterangan lulus atau tidaknya.

Gadis kebingungan mencari namanya, Ayden dengan gemas mengacak rambut Ody dan segera menunjuk sebuah kertas di pojok kiri atas.

Maudy Ayu Permadi, LULUS, peringkat 1.

"Selamat, sayang," ucap Ayden lalu memeluk gadisnya erat.

"Kamu juga, selamat. Kali ini kamu kalah, eh," ejek Ody.

"Itu karena kamu hebat," pujian selalu Ayden berikan untuk gadis yang selalu memenuhi ruang di hatinya itu. Dia bertekad dalam hatinya untuk selalu menjaga gadis itu. Untuk menemaninya melewati masa sulit dan masa senangnya.

Setahun belakangan, Ody mengalami perubahan sikap. Gadis itu terlihat jauh lebih ceria dan lebih memerhatikan sekitarnya. Hal itu tidak terlepas dari usaha Kevin untuk mempertemukan adiknya dengan Dokter Sarah, psikiater terbaik lulusan universitas Oxford yang pasiennya merupakan orang-orang dengan uang tebal.

"Hani, gak lulus ya, Lo," ejek Ody.

"Sembarangan, dasar mulut rombeng," ucap Hani membalas ejekan Ody.

"Gue, lulus. Peringkat 60," ucap Hani dengan bangga.

"60 aja bangga," ucap Clara yang kini bergabung bersama ketiganya.

"Ih, Lo sama Ody emang ya. Kena sindrom mulut rombeng," ucap Hani memelas.

"Congrats, guys," itu adalah Alano, cowok itu meletakkan kedua tangan di sakunya.

"Congrats, buat Ody, Ayden. Smart couple kita," ucap Alano.

"Lo juga congrats," ucap Ayden.

"Gara-gara Lo, gue jadi peringkat 3 mulu," ucap Alano.

Semuanya tertawa,"Mungkin angka keberuntungan Lo, 3," ucap Rafa.

"Iya juga, ya." ucap Alano mengiyakan.

Seluruh SMA Persada merayakan kelulusan dengan foto bersama, beberapa anak membawa flare Holly berwarna-warni dan mengitarinya di sekitar anak-anak yang berkumpul. Suka cita terjadi dalam seharian. Guru-guru berkumpul dan menerbangkan balon bertuliskan lulus 100%.

Ody menerima panggilan dari kakaknya.

"Halo, dek,"

"Iya, kak,"

"Selamat, kita ada janji sama dokter Sarah hari ini,"

"Iya kak, nanti pulang sekolah Ody siap-siap,"

"Yaudah, kakak tutup dulu telfonnya,"

"Iya,"

Ody juga mengecek pesan yang masuk ke ponselnya, itu dari dokter Sarah. Psikiater gaul itu memang menjadi sangat dekat dengan Ody. Dia bahkan punya panggilan sayang untuknya 'maumau' dia bilang kalau dia tidak punya anak perempuan untuk berbagi hobi bersama. Melihat Ody yang dia terapi selama setahun belakangan memiliki hobi yang sama, yaitu menyukai karya seni. Wanita itu menjadikan Ody bukan hanya sebagai pasien tapi terkadang sebagai teman berbagi cerita tentang hobi-nya.

Maumau, congrats. Kata Kevin kamu lulus peringkat 1. Kamu hebat.

Makasih, dokter😊

"Ayo, ikut pegang ini," ucap Ayden memberikan Flare Holy kepada Ody. Gadis itu menerima dan berlarian bersama Ayden. Keduanya tertawa bahagia. Setidaknya untuk hari ini, biarkan mereka bahagia sepuasnya. Sebelum berjibaku dengan bangku perkuliahan yang menguras jiwa, tenaga, dan pikiran. Bah!

YOU ARE MY HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang