BAB 7 : Khawatir

2 0 0
                                    

Ayden dengan panik mencari perawat yang ada di UKS. Menyuruh Ody untuk berbaring di brankar sementara cowok itu berkeliling di segala arah untuk mencari Suster Yani.

"Sus, tolong temen saya, sus," ucap Ayden panik setelah melihat wanita itu yang ikutan terburu-buru masuk ruangan.

"Temen kamu kenapa?" tanya Suster Yani.

"Dia alergi Udang," ucap Ayden menjelaskan.

"Hidungnya merah, pipi merah, mata dia berair," ucap Ayden menjelaskan kronologis gejala yang muncul.

"Kamu gatel gak badannya?" tanya Suster Yani lalu dijawab anggukan oleh Ody.

"Sesak napas?" tanya Sus Yani. Petugas kesehatan itu memeriksa Ody dengan stetoskopnya.

Ody menggeleng.

"Syukurlah, nanti saya ambilkan obat dulu. Ayden tolong jagain Ody sebentar," ucap Yani yang dijawab anggukan oleh Ayden.

"Masih gatel?" tanya Ayden yang melihat Ody mengelus lembut tangannya.

"Dikit," jawab Ody.

"Lo tuh ya, udah tau alergi masih di makan," ucap Ayden masih kesal dengan tingkah Ody yang menurutnya sangat membahayakan diri sendiri.

"Gue gak papa," ucap Ody.

"Muka Lo merah banget kek gitu, masih sanggup ngomong gakpapa, mm?" tanya Ayden berusaha meredam emosinya.

Ody menarik ujung baju Ayden, mencoba membujuk cowok itu agar melunak,"Abis minum obat gue pasti sembuh, kok," ucap Ody sambil tersenyum.

"Ini obatnya, diminum ya. Kamu di sini dulu, nanti kalau masih ada gejalanya setelah minum obat biar saya bikin rujukan," ucap Sus Yani.

Ody mengangguk, Sus Yani meletakkan segelas air minum dan Obat.

"Saya permisi dulu, dan kamu Ayden, tolong jagain dulu. Kayaknya alerginya lumayan parah." ucap Sus Yani lalu meninggalkan keduanya.

"Minum," Ayden menyuapi Ody obatnya.

"Ayden," panggil Ody sementara Ayden tengah sibuk membuang sampah bekas obat yang diminum gadis itu.

"Hm," jawab Ayden.

"Makasih," ucap Ody.

"Nyokap Lo gak tau Lo alergi?" tanya Ayden.

Ody hanya diam, enggan menjawab pertanyaan Ayden. Ayden yang melihat gadis itu diam mengalah. Ody nampak menutupi tentang keluarganya. Atau memang gadis itu sedang menarik batasan?

"Lain kali kalo Lo bawa bekel udang, gue aja yang makan, ya," ucap Ayden yang terasa seperti permohonan di telinga Ody. Ada apa dengan cowok itu?

"Gue makan apa dong," tanya Ody.

"Nanti gue beliin makanan di kantin," ucap Ayden.

Ody tersenyum, lalu Ayden meletakkan tangannya di kening Ody.

"Badan Lo panas," ucap Ayden panik.

"Kan emang gini," ucap Ody yang sudah tau reaksi tubuhnya ketika alergi.

"Alergi Lo parah?" tanya Ayden.

"Enggak kok," ucap Ody menenangkan. Tapi wajah gadis itu terlihat sangat tersiksa. Matanya masih berair.

"Pernah sampe sesek napas?" tanya Ayden.

Ody diam.

"Ody Lo kenapa sih? Lo mau mati emang?" kesal Ayden lalu memanggil Sus Yani untuk meminta rujukan.

YOU ARE MY HOMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang