abaikan typo
happy reading°
°
°
Zee pov.
Keluar dari kelas Zee langsung berjalan menghampiri Gito yang menunggunya di ujung koridor, mereka berjalan bersama menuju mobil Gito di parkiran.
"silahkan" ucap Gito stelah membukakan pintu untuk Zee.
Zee tersenyum kemudian masuk kedalam mobil, Gito pun berlari buru-buru masuk juga. beberapa saat kemudian mobil mulai melaju meninggalkan sekolah menuju jalan raya.
30 menit kemudian kini mereka sudah berada di dalam mall. keduanya berjalan menuju bioskop di lantai 2, setelah membeli tiket mereka kembali berjalan-jalan karena film baru di putar satu setengah jam lagi.
Gito meraih tangan Zee dan mengajaknya memasuki toko fashion.
"pilih aja yang lo suka, gue bayarin." ujar Gito.
"beneran?" wajah Zee langsung sumringah, karena memang sudah lebih dari setahun dirinya tak belanja pakaian baru.
"beneran, kalau gaada yang cocok kita pindah toko lain"
"bentar, gue lihat-lihat dulu" Zee mulai sibuk kesana kemari mengecek tiap pakaian yang menarik perhatiannya.
setelah lama memilih dirinya mengambil dua baju dan menunjukkan pada Gito.
"bagus yang ini apa yang ini?" tanya Zee sembari mengangkat kedua baju di kanan dan kirinya.
"dua-duanya bagus."
"aahh, jadi bingung" Zee memandang kedua baju itu bergantian.
"hahaha, ngapain bingung" kekeh Gito "ambil dua-duanya lah." Gito meraih kedua baju itu dan membawanya ke kasir. setelah membayar mereka pun keluar.
"ada yang lo pengen lagi gak?" tawar Gito.
"emm, ga ada sih"
Gito memandangi Zee dari atas ke bawah.
"itu sepatu lo udah burik" Gito memandangi sepatu Zee "kita beli sekalian"
"gausah, gue masih ada kok dirumah" tolak Zee, karena memang masih punya beberapa pasang sepatu dirumahnya tapi mungkin sudah berjamur karena tak pernah dipakai.
"ga menerima penolakan" Gito kembali meraih tangan Zee dan mengajaknya berjalan."gue mau pilihin sepatu buat lo"
mereka pun memasuki toko sepatu dengan logo centang.
setelah berkeliling, Gito mengambil sepatu yang menurutnya cocok untuk Zee.
"cobain deh."
dan Zee mencobanya "gimana?"
"cakep, cocok banget" puji Gito.
Gito membayar sepatu itu, kemudian mereka pun berjalan kembali ke bioskop.
Didalam bioskop mereka duduk di pojok belakang, bukan tempat yang nyaman untuk menonton sebenarnya, tapi tujuan Gito kan bukan hanya sekedar menonton.
Zee fokus menonton sementara Gito fokus memandangi wajah samping Zee. ia mulai membelai rambut Zee menarik dan menyelipkan kebelakang telinga. sontak Zee menoleh menatap Gito yang tersenyum padanya, Zee balas tersenyum.
Gito merangkul Zee dan mendekatkan wajahnya, membuat Zee terpaku kebingungan harus bereaksi bagaimana. sementara wajah Gito semakin dekat, disaat bibir mereka hampir bersentuhan Zee memalingkan wajahnya, Gito hanya tersenyum kemudian memundurkan badannya meski ada sedikit kekesalan di hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Populer & bodyguardnya
Romancepure fiksi 1000% seluruh alur cerita hanyalah karangan belaka seorang anak yang baru pertama kali masuk ke sekolah umum ketika sebelumnya hanya homescooling saja. dirinya belum pernah berteman apalagi merasakan kisah asmara. bagaimana ia akan berad...