Back to school

1.2K 214 9
                                    

lanjut lanjut lanjut





✧✧✧




Berhari-hari kemudian.

"Mah, Zizi berangkat ya." Zee sedikit melongok kedalam kamar Ibunya.

"Iya, udah bawa kunci rumah kan?" sahut sang Ibu yang sedang bersiap-siap di depan cermin. Setelannya rapih, karena ia juga akan berangkat bekerja.

"Udah Mah,"

"Nanti pulang sekolah kalau laper kamu bikin mi instan dulu aja ya, Mama pulangnya bakal sore banget." pesan Beby tanpa menoleh. Masih sibuk merias diri.

"Oke Mah," Zee nyelonong masuk menghampiri Ibunya. Menarik begitu saja tangan kanan Ibunya yang memegang alat makeup lalu menciumnya sekilas.

"Zizi berangkat." pamitnya lagi. Langsung memutar tubuh dan berjalan keluar kamar.

"Hati-hati," pesan sang Ibu

"Iya Mah," sahut si anak dari luar kamar.

Zee berjalan keluar rumah. Setelah menutup pintu ia berlari kecil menghampiri Freyan yang nangkring di atas motor menunggu dirinya.

"Lama," keluh cowo itu.

"Masih pagi udah ngeluh aja. Lo tuh, datengnya kecepetan." balas Zee. Merotasi bola mata.

Freyan tak membalas lagi. Ia memilih mengambilkan helm untuk Zee, namun ketika ingin menyerahkan helm itu fokusnya malah teralihkan ke sesuatu yang lain. Ia menatap wajah Zee intens. Membuat yang di tatap jadi merasa aneh.

"Kenapa? Ada yang aneh sama muka gue?" bingung Zee.

"Iya,"

"Apanya?"

"Apa ya?" Freyan sendiri bingung. Ia memajukan kepalanya untuk meneliti wajah Zee lebih dekat. Reflek, Zee sedikit memundurkan kepalanya.

"Ga-gausah aneh-aneh deh lo." sewot Zee.

"Gue ga aneh. Muka lo tuh yang aneh,"

"Aneh gimana? Tadi gue udah ngaca gaada yang aneh tuh." Zee mendorong kepala Freyan supaya kembali tegak ke posisinya.

"Ada... Apa cuma perasaan gue aja?" gumam Freyan menelisik ke seluruh wajah Zee. "Ah, bibir lo." cetusnya.

Zee mengernyit. Ia meraih spion motor dan memutarnya untuk di gunakan mengaca. Namun tak menemukan keanehan apapun.

"Gausah ngadi-ngadi lo!" Zee menatap nyalak. Sudah mulai kehilangan kesabaran.

"Merah banget bibir lo."

Zee nyengir. "Emang aneh ya?" tanyanya.

"Aneh lah. Ga biasanya gue liat bibir lo semerah ini."

"Ya mau gimana lagi, liptint gue abis, jadi gue pake aja punya nyokap," Zee terkekeh. "Eh, lo suka merhatiin bibir gue?"

"Engga lah. Buat apa?" sahut Freyan cepat.

"Beneran? Bohong lo ya?"

"Brisik. Pake nih, buru!" Freyan menyodorkan helm yang sejak tadi di pegangnya. Setelah Zee menerimanya ia langsung buru-buru menyalakan motor.

"Tunggu dulu, ini gimana?"

"Apa lagi?"

"Bibir gue, jelek banget ya?"

"Ga jelek, tapi lebih ke..." Freyan menggantung ucapannya.

"Ke apa?" tanya Zee penasaran.

"Ke... Sensual. kayak mau ngegoda Pak guru biar dapet nilai bagus." Freyan terkekeh kemudian.

Gadis Populer & bodyguardnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang