abaikan typo...
heppi reding...•
•
•
•
✧Didalam mobil Frey.
suasananya sunyi, tak ada yang mencoba membuka obrolan.
sesekali Freyan melirik ke sebelah kirinya, memperhatikan Azizi, yang ekspresinya tak berubah sejak gadis itu masuk kedalam mobil.
sampai kini, mobil itu sudah menempuh setengah perjalanan.
Raut wajah gadis itu tetap sama, merengut dengan bibir yang dimajukan. sudah macam bebek saja.
disuguhkan pemandangan seperti itu, tentu membuat Freyan ikut kesal juga, ingin sekali rasanya menguncir bibir Azizi itu.
"lo kenapa?" tanya Freyan. yang sudah muak melihat ekspresi Azizi.
"gatau!"
"gue minta maaf, udah buat lo nunggu lama."
"hmm" dehem Zee.
"lo maafin gue kan?" tanya Freyan memastikan. dengan pandangan fokus ke jalan.
"iya, gue gapapa tentang itu."
Freyan kembali melirik kearah Azizi, wajahnya masih sama. (dia beneran maafin gue ga sih?, apa ada hal lain?) Freyan coba memikirkan hal apa yang membuat Azizi jadi seperti itu.(ah... mungkin itu.)
"lo kecewa sama hasih uas lo?"
di tanyain seperti itu, sontak Azizi menoleh, menatap Freyan.
"iyaaa... gue udah pede banget bisa rebut peringkat pertama... " ucapan Aziz terjeda. membuat Freyan sedikit menoleh memandangi gadis itu. yang kini bibirnya bergetar, serta matanya berkaca-kaca.
"t, tapi ini... nembus peringkat 20 aja kagak!"
Huuuwaaaaa!!!...
Tangisnya pecah, begitu keras. sampai-sampai Freyan harus menutup sebelah telinganya.
Freyan membiarkan saja hal itu, karena tidak tau harus menanggapi bagaimana.
5 menit berlalu.
tangis Azizi sudah mereda, menyisakan bunyi srat srot saja.
"udah, terima aja. itu hasil terbaik yang bisa lo raih sekarang." ucap Freyan. setelah Azizi nampak tenang.
"tapi fre... christy aja bisa peringkat tiga..." Azizi mengambil ancang-ancang, hendak menangis lagi.
"yaa... itu karena dia emang pinter... mungkin."
"kalau gue belajar lebih keras dari yang kemaren, pasti gue juga bisa kayak dia kan?"
seketika Freyan kembali mentap Azizi, alisnya bertaut.
"kurang keras gimana lagi?! emang lo udah pernah liat christy belajar sampe ngedrop kayak lo kemaren?! enggak kan?!" bentak Freyan, dengan nada tingginya.
Azizi pun menggeleng pelan. nafasnya tersenggal, takut. baru pertama kali dirinya di bentak seperti itu.
segera ia juga mengusap air matanya.
Freyan menghela nafas, melihat Azizi yang ketakutan. ia jadi merasa bersalah.
sesaat kemudian, ia meraih dan menggenggam tangan gadis itu.
"maaf, gue ga bermaksud ngebentak lo. gue cuma khawatir... gue gamau sampe lo kenapa-napa."
Freyan berkata jujur, ia benar-benar mengkhawatirkan gadis itu. mau bagaimanapun sosok Azizi sudah menjadi orang terdekatnya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gadis Populer & bodyguardnya
Romancepure fiksi 1000% seluruh alur cerita hanyalah karangan belaka seorang anak yang baru pertama kali masuk ke sekolah umum ketika sebelumnya hanya homescooling saja. dirinya belum pernah berteman apalagi merasakan kisah asmara. bagaimana ia akan berad...