HALLO ALL😵💫💗
Tinggalkan saran dan kritikan kalian terhadap chapter ini di kolom komentar ya!
Please tekan vote untuk support karya aku😋
HAPPY READING
"Permisi Bu," izin Rehan.
"Ah Rehan? Ada apa, Nak?" tanya Siti.
"Ada panggilan kepada siswi yang bernama Aletha, Bu" balas Rehan.
"Ada apa dengan Aletha, Rehan?" tanya Siti penasaran.
"Rehan juga kurang tau, Bu," balas Rehan.
"Aletha! Ke depan sekarang!" titah Siti.
Aletha pun beranjak dari bangkunya dan segera ke depan."Bagus sih, sudah nggak terlambat datang ke sekolah. Tapi masih dipanggil? Yang bener saja, rugi dong!" ejek Ayda.
Aletha hanya memutar matanya dengan malas. Dia sudah terbiasa dengan hinaan yang diberikan oleh Ayda setiap harinya.
Kadang dia juga bingung dengan sikap Ayda kepadanya. Seingat Aletha, dia tidak pernah ada masalah dengan Ayda selama dua tahun kebelakangan ini.
"Bu, Rehan izin membawa Aletha ya, Bu," izin Rehan.
"Nggak papa, Rehan, bawa saja anak yang tidak bisa jauh dari masalah ini," sindir Siti.
Mata Rehan teralihkan kepada Aletha. Keningnya segera berkerut ketika melihat Juneera hanya diam ketika dia dihina oleh teman sekelas bahkan gurunya.
"Baik, kami pergi ya, Bu" pamit Rehan.
••••••
"Kenapa gue masih dipanggil sih?" gumam Aletha.
"Mungkin karena kamu membuat masalah," sahut Rehan.
Rehan segera membalikkan badannya ketika tidak mendengar suara langkah kaki seseorang, dia melihat mata Aletha yang memicing.
"Apa?" tanya Rehan.
"Kenapa harus lo yang panggil gue?" tanya Aletha.
"Mana saya tau," jawab Rehan.
"Sudah sana masuk. Seseorang telah menunggu kamu," titah Rehan.
Aletha masuk ke dalam ruangan yang ditunjuk oleh Rehan dengan waspada. Setelah Aletha masuk, dia bisa melihat seseorang yang sangat ia kenal. Seseorang yang sering memberinya pesan agar tak berulah lagi, Aniar.
"Permisi, Bu," sapa Aletha.
Ketika mendengar sapaan dari seseorang yang telah ditunggunya, Aniar segera mengalihkan perhatiannya dari beberapa kertas kepada Aletha.
"Kamu sudah sampai Aletha? Ayo ke sini, ada yang mau Ibu tanyakan." Titah Aniar sambil menepuk-nepuk sofa yang sedang dia duduki.
Aletha berjalan mendekati sofa yang berada di dalam ruangan itu.
"Kenapa Bu? Aletha hari ini nggak terlambat kok," ucap Aletha cemas.
"Bukan itu yang mau Ibu bahas, Nak," ujar Aniar.
"Lalu?" tanya Aletha.
"Aletha, Ibu ingin kamu ikut serta ke dalam ekskul kepenulisan, Nak," pinta Aniar.
"Kamu belum mengambil ekskul, bukan?" tanya Aniar.
Aletha mengangguk. "Benar, Bu. Tapi kenapa Ibu ingin Aletha ikut serta ke dalam ekskul kepenulisan?" tanya Aletha.
To Be Continued
THANK YOU FOR READING MY FIRST STORY
Tolong berikan saran dan kritikannya di kolom komentar
Dan jangan lupa VOTE karya akuu
Thankss😵💫💗
Published: Sabtu, 24 Maret 2024Viraa
KAMU SEDANG MEMBACA
Tulisan atau Abah? [TERBIT]
Teen FictionTELAH TERBIT DI TEORI KATA PUBLISHING "Tulisan tidak akan membuahkan hasil di saat kau dewasa, lebih baik kau jadi PNS!" "Menulis tak akan bisa membuatmu sukses!" "Di zaman modern sekarang, penulis jarang dilirik!" Tidak sedikit orang memiliki sud...