HALLO ALL😵💫💗
Tinggalkan saran dan kritikan kalian terhadap chapter ini di kolom komentar ya!
Please tekan vote untuk support karya aku😋HAPPY READING
"Hari sudah hampir senja, gue harus pulang."
"Atlanta?" panggil Rehan.
Aletha hampir mengira bahwa pendengarannya telah bermasalah ketika mendengar Rehan memanggilnya dengan tak biasanya. "Siapa Atlanta?"
"Oh iya, siapa ya si Atlanta itu?" tanya Rehan sembari berpose seperti seseorang yang sedang kebingungan.
"Oh come on, Aletha! Masa gue harus ngode?" ucap Rehan kesal.
Aletha yang sedari tadi menggigit bibir bagian dalamnya untuk menahan tawanya, kini runtuh sudah pertahannya ketika melihat seseorang yang mengerjainya sedang kesal.
"AHAHAHA... Lo lucu banget sih kalau lagi kesal," ucap Aletha disela-sela tawanya sambil memegang perutnya yang sakit karena ketawa berlebihan.
Rehan tertegun ketika melihat pemandangan yang berada di depannya saat ini. Mata Aletha yang menyipit karena ketawanya yang tak berhenti sejak tadi.
Indah.
Itulah satu kata yang bisa mendeskripsikan apa yang sedang dilihat oleh seorang Rehan saat ini.
"Atlanta? Can I call you like that?" izin Rehan.
"Terserah lo deh, ngapain lo pake acara minta izin," balas Aletha setelah dapat meredakan tawanya.
"Atlanta? Kenapa lo bahagia banget kalau baca novel?" akhirnya, setelah sekian lama pertanyaan yang ingin diajukan oleh Rehan kini berhasil ia ajukan setelah mengumpulkan keberaniannya.
"Bahagia seseorang itu beda-beda, ada yang terlalu ribet dan ada yang terlalu simpel."
"Namun, pada dasarnya bahagia itu sederhana kok, letak kebahagiaan gue aja ada di novel."
Rehan menanggapi sudut pandang dari seorang gadis yang terkenal menjadi langganan ruangan Bimbingan Konseling dengan anggukan kecil.
Menurut Rehan, apa yang dibicarakan oleh orang ramai tentang gadis di hadapannya ini tidak semuanya benar.
"Boleh nggak gue minta nomor WhatsApp lo?" pinta Rehan.
Atlanta menaikkan sebelah alisnya. "Modus ya lo" tuduhnya.
Rehan memutarkan kedua matanya. "Jangan kepedean deh, lo peserta ekskul kepenulisan, kan?" tanyanya.
"Jadi? Apa hubungannya nomor WhatsApp gue dengan ekskul?"
"Gimana lo dapet infonya nanti kalau ada perkumpulan, sedangkan lo nggak masuk grup," jelas Rehan.
"Bilang kek dari tadi," ucap Aletha sambil mengeluarkan handphone-nya dari dalam ranselnya.
Jari jemari Aletha bergerak sebentar di atas layar handphone-nya sebelum menyodorkan kepada Rehan. "Nih, cepet gue mau pulang," ucapnya.
Nih anak sudahlah pendek, cerewet lagi, batin Rehan.
"Lo ngapain sih? Lama bang-"
"Nih, dasar sudahlah pendek, cerewet lagi," ejek Rehan sebelum berlari meninggalkan Aletha dengan kedongkolannya.
"GUE NGGAK PENDEK! LO NYA AJA YANG KETINGGIAN! DASAR TIANG LISTRIK GILA! AWAS LO BESOK DI SEKOLAH!"
To Be Continued
THANK YOU FOR READING MY FIRST STORY
Tolong berikan saran dan kritikannya di kolom komentar.
Dan jangan lupa VOTE karya akuu
Thankss😵💫💗
Published: Sabtu, 30 Maret 2024Viraa
KAMU SEDANG MEMBACA
Tulisan atau Abah? [TERBIT]
أدب المراهقينTELAH TERBIT DI TEORI KATA PUBLISHING "Tulisan tidak akan membuahkan hasil di saat kau dewasa, lebih baik kau jadi PNS!" "Menulis tak akan bisa membuatmu sukses!" "Di zaman modern sekarang, penulis jarang dilirik!" Tidak sedikit orang memiliki sud...