HALLO ALL😵💫💗
Tinggalkan saran dan kritikan kalian terhadap chapter ini di kolom komentar ya!
Please tekan vote untuk support karya aku😋HAPPY READING
"Bagaimana?"
Aletha berdehem. "Ada dua jenis, Bu," jawab Aletha dengan penuh percaya diri.
"Sebutkan, apa saja itu?" tantang Siti.
"Eliminasi dan subtitusi, Bu."
Mulut Siti terbuka kemudian tertutup kembali saat mendengar jawaban dari muridnya yang jarang aktif di kelasnya.
"Ibu kenapa?" tegur Aletha saat Siti tidak memberi respon terhadap jawaban yang diberikan oleh Aletha.
Tok
Tok
Tok
Suara ketukan dari seseorang yang berada di pintu kelas tersebut berhasil menyita perhatian seluruh penghuni kelas tersebut.
Siti tidak protes kepada siapapun yang dengan beraninya telah menganggu kegiatannya dalam mengetes anak muridnya, namun ia merasa bersyukur karena dirinya dapat mengelak dari pertanyaan Aletha.
"Ada apa, Nak?"
"Maaf karena telah menganggu proses mengajarnya, Bu. Tapi Aletha dipanggil ke ruang ekskul kepenulisan sekarang, Bu," jelas seorang siswi yang mengenakan pin name berwarna merah khusus untuk siswa jurusan IPA.
"Oh," ucap Siti sembari membenahi letak kacamatanya, ia mengejapkan kedua matanya.
"Kamu Ella ya, Nak?" tanya Siti setelah penglihatannya menjadi lebih jelas.
"Iya, Bu. Saya Ella dari kelas XII MIPA 1, Bu," jawab Ella sambil menampilkan senyum tulusnya.
•••
"Auch!" rintih Aletha setelah bunyi yang dihasilkan dari sebuah buku tebal milik Ella yang mendarat di kepala Juneera menggelegar di sepanjang koridor yang sepi itu.
"Kurang ajar! Katanya nggak mau ikut kepenulisan lagi!" ucap Ella ketika ia melihat sahabatnya yang hendak memberikan protes atas tindakannya.
Alety hanya memutarkan sepasang manik berwarna coklat miliknya dengan malas. "Gue terpaksa."
"Kenapa lo terpaksa?"
"Memangnya siapa yang maksa lo?"
"Lo yakin kalau lo sehat, kan?"
"Abah lo tau nggak?"
Sedetik kemudian, pertanyaan-pertanyaan terus saja keluar dari mulut Ella. Gadis dari jurusan IPA itu tampak tak puas dengan jawaban yang telah diberikan oleh gadis dari jurusan IPS tersebut.
Ella terus saja meracau sepanjang koridor sekolah yang membuat Aletha menghela napasnya dengan lelah.
Di satu sisi ia bersyukur karena sahabatnya yang cerewet ini datang untuk menyelamatkan dirinya dari pertanyaan gila yang akan dilontarkan oleh gurunya, namun di satu sisi yang lainnya ia juga mengutuk dirinya karena tak memberitahu sahabatnya bahwa dia telah masuk ke ekskul kepenulisan sekali lagi dengan terpaksa.
"Eh?" ucap Ella sambil memberhentikan langkahnya, kedua kakinya berhenti tepat di depan papan informasi.
"Ada apa?" tanya Aletha setelah berbalik kembali ke arah Ella yang masih mematung di depan papan informasi.
"Ini, lo ikut yang point C, kan?"
To Be Continued
THANK YOU FOR READING MY FIRST STORY
Tolong berikan saran dan kritikannya di kolom komentar.
Dan jangan lupa VOTE karya akuu
Thankss😵💫💗
Published: Senin, 1 April 2024Viraa
KAMU SEDANG MEMBACA
Tulisan atau Abah? [TERBIT]
Teen FictionTELAH TERBIT DI TEORI KATA PUBLISHING "Tulisan tidak akan membuahkan hasil di saat kau dewasa, lebih baik kau jadi PNS!" "Menulis tak akan bisa membuatmu sukses!" "Di zaman modern sekarang, penulis jarang dilirik!" Tidak sedikit orang memiliki sud...