Kemurkaan Aletha

73 31 7
                                    

HALLO ALL😵‍💫💗
Tinggalkan saran dan kritikan kalian terhadap chapter ini di kolom komentar ya!
Please tekan vote untuk support karya aku😋

HAPPY READING

"APA GUE BILANG? GADIS DESA INI PASTI KENA MASALAH LAGI!"

"Malu-maluin nama kelas aja lo"

"Dasar nggak guna!"

"Lo kalau nggak bisa mengharumkan nama baik kelas, minimal jangan dirusakin dong!"

Setiap penjuru kelas XII IPS 2 kini telah dipenuhi oleh berbagai macam hinaan yang mereka tuju kepada sosok yang sangat pendiam di kelas tersebut, Aletha.

Aletha tak menghiraukan hinaan yang ia dapat dari teman sekelasnya sendiri, ia hanya mengedarkan pandangannya hingga kedua netranya bertabrakan dengan Rehan.

"Apa mau lo?" Pertanyaan yang dilontarkan oleh Aletha berhasil membuat seisi kelasnya bungkam.

Aletha beranjak dari tempat duduknya, ia terus berjalan ke depan kelas tanpa mengindahkan tatapan tajam dari teman sekelasnya.

"Gue tanya, apa yang lo mau?" ulang Aletha.

"Hey?" Aletha melambaikan telapak tangan kanannya di depan wajah Rehan yang masih diam membeku.

"Apa yang lo mau!" bentak Aletha kesal karena tak kunjung mendapatkan respon.

"A-anu, itu. Lo dipanggil ke ruang kepenulisan sekarang," celetuk Rehan setelah tersadar dari lamunannya berkat cubitan mematikan yang ia dapatkan sekali lagi dari Ella.

Rehan sangat yakin kalau salah satu lengannya akan segera memburu jika ia berlama-lama berdiri di sebelah Ella.

Aletha mengangkat kedua alisnya. "Gue?" tanya Aletha sembari mengarahkan telunjuknya ke arah dirinya sendiri.

"Apalagi yang lo mau ha!? Dasar tiang listrik gila!" bentak Aletha.

Hening.

Seluruh yang berada di sana terdiam setelah mendengar bentakan Aletha, terlebih lagi yang ia bentak adalah anggota osis sekaligus ketua ekskul kepenulisan -setau mereka-.

"Sudah lah gila, egois lagi!" sambung Aletha.

Aletha hendak berbalik ke mejanya kembali, namun pergelangan tangan kirinya digenggam lembut oleh Rehan.

Aletha dapat melihat genggaman Rehan dari ujung matanya. "Kalau lo cuman mau bahas tentang kemarin mending cabut. Gue sibuk," ujar Aletha tanpa berniat untuk berbalik kepada lawan bicaranya.

"Lo harus ikut," titah Rehan.

"Ayolah, Aletha," bujuk Ella.

"Ayo pergi sekarang, mumpung lo jam-" ucapan Rehan terpotong dengan bentakan kedua yang diberikan oleh Aletha.

"SUDAH BERAPA KALI GUE KATAKAN KALAU GUE NGGAK MAU IKUT LOMBA ITU!"

"LO NGGAK TAU BETAPA TERTEKANNYA GUE GARA-GARA PERLOMBAAN SIALAN ITU!"

To Be Continued

Or

End?

THANK YOU FOR READING MY FIRST STORY
Tolong berikan saran dan kritikannya di kolom komentar
Dan jangan lupa VOTE karya akuu
Thankss😵‍💫💗
Published: Sabtu, 13 April 2024

Viraa

Tulisan atau Abah? [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang