GESTARA
Gestara duduk di bangku yang berada pojok kanan dekat dengan jendela, melihat Gestara yang sudah datang orang yang duduk di depannya menoleh."Muka lo kusut amat tar, ditolak Fellora lo?" Ucap seorang remaja yang duduk di depannya dengan sedikit bercanda.
"Kepo lo agh, ehh lo bukannya yang tadi gue tanyain ruangan uks kan?" Tanya balik Gestara dan diangguki oleh remaja tersebut.
"Ho'oh dan kenalin gue Mahen Maheswara, salam kenal bro." Dengan senyuman lebar Mahen mengulurkan tangannya untuk bersalaman.
Tentunya diterima baik oleh Gentara, ia membalas uluran tangan Mahen dan bersalaman ala pria. Ia juga berkata, "Salam kenal juga bro"
"Btw katanya mau traktir gue nih tar" Mahen menaik-turunkan alisnya menatap Gestara masih dengan senyuman lebar diwajahnya.
"Aman, masih inget kok gue"
"Asikk, kapan lagii kan di traktir cuma gara-gara jawab dimana letak uks"
"Tapi besok hen" Gestara tersenyum lebar.
Seketika senyuman lebar di wajah Mahen luntur, namun tak tertahan lama karena dirinya kembali tersenyum.
"Gapapa deh yang penting di traktir, thanks lhoo" Ucap Mahen dengan tulus.
"Belum aja di traktir hen dah bilang makasih aja"
"Berterima kasihlah sebelum berterima kasih di larang HAHAHA" Mahen tertawa akan ucapannya sendiri, sedangkan Gestara melongo mendengar ucapan temennya itu
"NGGAK ADA YANG LUCU ANJIRR" Ucap Gestara dengan keras kepada Mahen sembari melemparkan buku pada wajah Mahen.
"ANJING" Umpat nya ketika buku yang dilempar Gestara tepat mengenai wajahnya.
"Kdpt kau!! Kekerasan dalam pertemanan, agh unpren unpren!" Mahen dengan kesal menunjuk Gestara dengan buku yang tadi di tangannya.
"Lhoo emangnya kita temenan ya?"
****
Gestara berjalan ke arah uks dengan satu tas di punggung dan satunya lagi di tangannya, itu milik sang kakak.
Sebenernya ia agak degdegan sih karena harus ke kelas Fellora, tapi setelah diliat langsung kelasnya biasa aja sih malah lebih nyaman dikelasnya.
Bahkan Gestara juga menggoda salah satu murid perempuan di kelas Fellora dengan cara mengedipkan salah satu matanya kepada gadis itu, sembari berkata. "Hai, kamu kok cantik banget sih. Cocok banget jadi tukang kebun di rumah gue"
Setelah berkata seperti itu dirinya langsung berlalu pergi begitu saja meninggal si gadis yang kecewa.
Gestara berjalan dengan riang sembari mendengarkan lagu melalui earphone nya, koridor masih banyak siswa maupun siswi yang berlalu lalang.
Ketika sudah sampai di uks Gestara segera masuk kedalam ruangan itu, di dalam Fellora sedang duduk sembari bermain handphone menunggu dirinya.
"Nih tas lo, ayo pulang" Gestara melempar tas Fellora begitu saja kepada gadis itu, lalu dengan santai memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. Bersikap cool
"Anjirr, gak usah dilempar juga kali!" Ujar Fellora dengan kesal menatap Gestara.
Gestara hanya tersenyum dan berbalik pergi sambil berkata. "Cepet agh, gue laper"
"Ck iya iya" Fellora memakai tas nya dan kemudian menyusul Gestara yang telah berjalan terlebih dahulu.
Mereka pun beriringan berjalan menuju parkiran, merasa mereka hanya diam-diaman Gestara pun mulai mencoba mencairkan suasana.
"Lo tadi pagi dianter sopir kan?" Tanya Gestara dan diangguki oleh sang empu.
"Kok lo tau?" Fellora balik bertanya pada Gestara.
"Gue liat lo turun dari mobil rumah pas berangkat tadi pagi" Jawab Gestara dan Fellora hanya ber-oh ria.
"Pulang sama gue, suruh sopirnya pulang aja"
"Iya agh bawel, udah gue bilang sama pak dodo kok"
"Bagus deh"
Tanpa mereka sadari dari kejauhan ada seseorang yang terus memperhatikan mereka sedari mereka keluar dari uks.
"Pengacau" Gumamnya sembari menatap tajam punggung Gestara yang mulai menghilang di balik tembok.
****
hmm? kira kira siapa ya?
singkat lagi aja lah ya wkwk
lgi banyak pikiran
dadahh
KAMU SEDANG MEMBACA
GESTARA
Teen Fiction'Nayessa' judul novel yang baru-baru ini trending di kalangan anak remaja, dan dalam waktu singkat novel ini telah di cap sebagai novel best seller. Gestara pranaja, anak geng motor yang sebatang kara dan yang memiliki sifat ceria juga random menga...