Gestara: 09

991 79 5
                                    

GESTARA

Sedangkan disisi lain, Keano sedang di obati oleh Nayessa di salah satu bangku yang ada di taman yang mereka datangi.

Dengan mata berkaca-kaca Nayessa berkata. "Maafin aku udah bikin kamu kaya gini, andai aja tadi aku gak ngelakuin itu ke Fellora pasti sekarang kamu baik-baik aja"

"Maaf juga ken, harusnya aku nolongin kamu tapi aku malah pergi ninggalin kamu" Lanjutnya

Tangan keano terulur menyentuh wajah Nayessa dengan pelan dan lembut, ia menggeleng tak setuju dengan ucapan sang gadis.

"Engga, ini bukan salah kamu Yessa. Ini emang salahku sendiri kok, aman. Dan ini sama sekali gak sakit, jadi kamu gak usah nangis yaa" Ucap Keano dengan lembut.

"Beneran?" Tanya nya dengan wajah yang masih berkaca-kaca, sembari menurunkan tangan Keano yang memegang kedua pipinya.

"Iyaa Yessa cantik" Keano tersenyum meyakinkan Nayessa.

Mendengar panggil itu seketika wajah gadis itu memerah malu, Nayessa menunduk menghindari tatapan Keano.

"Lucu banget sihh kamu, jadi pengen gigit pipi tembem kamu ini" Goda Keano sembari mencubit pelan pipi Nayessa.

"Ihh apa'an sih keano, sini aku obatin lagi" Ujar Nayessa dengan berpura-pura kesal, karena sebenarnya ia merasa salah tingkah dengan ucapan Keano.

Keano terkekeh gemas dengan tingkah lucu gadis di depannya ini, namun dalam hitungan detik wajah nya berubah menjadi datar ketika mengingat wajah seseorang yang telah memukuli nya.

"Sial, gue harus cari data pribadi tuh orang. Gara-gara dia wajah gue bonyok kaya gini anj, tapi dia siapa nya lora?" Pikir Keano yang bertanya-tanya tentang siapa orang yang telah memukulinya, ia juga penasaran dengan kedekatan orang tersebut dengan calon tunangan nya itu.

"Gak gak kalo yang itu bukan urusan lo Keano!" Keano menggelengkan kepala nya pelan mengusir pemikirannya yang penasaran akan hubungan Fellora dengan orang itu.

Nayessa yang melihat Keano seperti itu pun mengerutkan keningnya, pertanda bahwa ia bingung dengan ekspresi Keano.

"Kamu kenapa geleng-geleng kaya gitu? Kamu sakit? Kita kerumah sakit aja yaa?" Nada nya terdengar khawatir dengan keadaan Keano.

"Ehh engga engga, aku gapapa Yess."

"Terus kenapa kamu geleng-geleng kaya gitu?"

"Oh itu, ada yang aku pikirin tadi tapi sekarang udah engga kok lagian gak penting juga."

"Syukur deh, kirain kenapa" Ucap Nayessa sembari bernafas lega.

Mendengar itu Keano tersenyum lebar, lalu berkata. "Ciee khawatir nih cerita nya?"

Salah satu tangan Nayessa terangkat dan memukul tangan Keano dengan pelan. "Ih engga tuh, dasar kepedean"

Keano tertawa pelan karena telah berhasil menjahili Nayessa.

*****

Gestara merebahkan tubuhnya di sofa, meregangkan otot-otot nya yang lelah.

"Beh gila, capek banget nih badan" Ujarnya dengan mata terpejam.

Tak lama napasnya mulai teratur, wajahnya menjadi damai tanpa kerutan. Ia tertidur di atas sofa tanpa mengganti seragam sekolahnya.

Waktu berganti menjadi malam, Gestara yang sedang tertidur lelap pun mulai membuka matanya.

Meregangkan otot-otot nya yang kaku akibat tertidur di sofa, terlihat wajahnya kembali segar setelah bangun.

Tiba-tiba terdengar suara gemuruh perut Gestara, ia berkata dengan pelan. "Laper"

Ketika akan berdiri dari sofa, handphonenya berbunyi nyaring. Dengan ekspresi bingung, Gestara melihat siapa yang meneleponnya.

"Ehh Opa?"

Melihat opa yang meneleponnya, ia pun langsung mengangkat telepon tersebut sembari berjalan ke arah dapur.

"Hai opa, kenapa? Tumben banget nelpon tara jam segini."

Gestara membuka pintu kulkas dan ternyata di dalamnya sudah ada banyak bahan-bahan makanan, bahkan minuman pun ada dari berbagai jenis.

"Huh mau tanya kabar cucu sendiri gak boleh nih?"

"Ehh hehe boleh dong opa, tara tadi baru aja bangun dan sekarang mau masak dulu jadi maaf kalau berisik ya opa."

Gestara menaruh handphone nya ke atas meja dapur, lalu mengambil beberapa nugget dan juga sosis di dalam kulkas untuk dimasak.

"Iya gapapa tara, jadi gimana kabar kamu hari ini?"

"Baik-baik aja kok opa, cuma ada sedikit masalah aja tadi di sekolah hehe"

"Berantem kan?"

"Heh kok opa tau?!" Gestara yang sedang memasak pun seketika berhenti bergerak karena kaget mendengar pertanyaan opa yang tepat sasaran.

"Jangan sepelein koneksi opa disana ya tar, opa tau semua gerak gerik kamu disana loh"

"Sial! Ngeri banget anjirr nih kakek-kakek" Pikir Gestara ngeri.

"Ada yang cari data pribadi kamu" Ucap opa di sebrang sana yang lagi-lagi mengagetkan Gestara.

"Heh siapa?!" Tanya Gestara dengan spontan.

"Mungkin orang yang tadi di pukuli sama kamu, tapi aman aja mereka gak bisa bobol keamanan kita kok"

"Huh syukur deh" Gestara bernafas lega.

"Tapi jangan lega dulu, sekarang kamu harus berhati-hati disana. Jagain juga kakak kamu itu, paham Gestara?" Ucap opa dengan penuh penekanan.

"Baik, Gestara paham opa"

"Kalo gitu opa tutup teleponnya dulu, selamat malam"

"Iya opa, selamat malam"

Sambungan telepon dimatikan terlebih dahulu oleh opa, Gestara menghela nafasnya lelah dan bergumam. "Sialan, hidup gue disini gak bakal tenang"


*****

hihi segini saja
update nya nanti kapan" whehe

GESTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang