GESTARA
"Ditinggal gua lo jadi bego ya kak?" Celetuk Gestara sembari mendudukkan Fellora ke kasur yang ada di uks.
"Kenapa diem? Bisu lo, ngomong apa kek minimal. Dari kejadian tadi diem mulu lo".
Gestara mengambil kapas dan obat merah yang ada di kotak obat yang tak jauh dari mereka berniat untuk mengobati Fellora.
Ketika tangannya terulur untuk memegang wajah Fellora, gadis tersebut menyentak tangan Gestara dengan keras.
"Lo siap-" Ucapan nya berhenti ketika dirinya melihat wajah yang seseorang yang menolongnya sangat mirip dengan orang yang sangat ia rindukan.
"Apa?" Tanya Gestara dengan kening yang mengerut kebingungan.
Bukannya menjawab, Fellora malah balik bertanya dengan raut muka yang tak percaya. "Lo Gestara?"
Dengan entengnya Gestara mengangguk mengiyakan pertanyaan dari gadis itu, lalu dia berkata. "Iya lah siapa lagi kalo bukan Gestara Archandra yang paling ganteng sejagat raya"
Setelah berkata seperti itu dirinya langsung menampilkan wajah songong menatap Fellora.
Mendengar itu Fellora langsung tersenyum lebar, matanya berkaca-kaca dan tanpa berkata apapun lagi dirinya langsung memeluk Gestara dengan erat.
"Kemana aja lo brengsek?!"
Fellora menangis dan sesekali tangannya memukul dada bidang Gestara dengan keras untuk melampiaskan kekesalan pada Gestara selama ini.
Bugh
Bugh"Brengsek lo!"
"Kenapa baru balik sih?!"
"Gak sayang lo sama gua!"
Tangisan Fellora makin kencang di pelukan Gestara, ia tak peduli jika ada orang lain yang mendengarnya menangis selain Gestara.
"Maaf, maafin gua karena baru pulang sekarang kak". Gestara mengeratkan pelukan nya namun tak sampai melukai gadis itu.
****
"Gua baru sampai kesini semalem, dan gua langsung ke apartement punya opa buat istirahat. Gua gak pulang ke rumah, karena pengen kasih suprise ke lo di sekolah" Jelas Gestara sembari terus mengompres kaki Fellora dengan es batu.
"Lo cuma istirahat sebentar dong Tar? Harusnya tuh lo istirahat Tara jangan malah kesini cuma buat ketemu gua." Ucap Fellora dengan raut wajah yang terlihat khawatir.
"Nggak bisa, gue udah kangen banget sama lo. Lagian gue kesini bukan karena pengen ketemu lo doang kok, lo ga liat nih seragam gue??"
Gestara berdiri dan duduk disamping Fellora, lalu ia langsung menunjukkan logo sekolah yang ada di seragam nya kepada Fellora.
"Heh lo pindah?! Kok bisa?!"
Ia Kaget tentunya, sang adik yang bertahun-tahun tinggal bersama kakek neneknya tiba-tiba pulang dan bersekolah di sekolah yang sama dengan nya.
"Ya bisa lah! Apa sih yang gak bisa di lakuin sama Gestara yang cakep ini" Dengan wajah songong Gestara menatap Fellora.
"Cih, narsis". Fellora memutar bola matanya malas, ia sudah agak muak dengan ke songongan Gestara.
Namun tak lama dirinya tersenyum dengan mata yang sudah berembun, salah satu tangannya terulur guna memegang pipi Gestara.
"Tara, makasih ya karena udah pulang kesini. Sekarang kakak gak ngerasa kesepian lagi, jadi jangan pergi lagi ya?" Fellora tersenyum setelah berkata seperti itu.
Gestara mengangguk pelan mengiyakan ucapan Fellora, ia juga berkata. "Tara gak bakal pergi kok, karena tugas Tara disini buat jagain kakak, ngebahagiain kakak".
"Dan jangan ber-urusan lagi sama cowok tadi, gue gak suka". Wajahnya seketika berubah menjadi datar, menatap tajam Fellora.
"Makasih tapi itu bukan urusan lo Tara, jadi diem lo" Fellora tak kalah tajam menatap mata Gestara.
"Itu juga urusan gue, kak! Cowok se brengsek itu gak pantes buat dapetin cinta lo, sadar bego! Dia berani main tangan sama lo yang notabene nya lo itu perempuan! Itu udah keterlaluan banget lhoo".
"Gue gak mau lo jatuh terlalu dalam suka sama dia kak, gue gak mau liat lo depresi cuma gara-gara cinta lo di tolak sama pulu pulu kayak dia. Stop deh kak, gue tau hidup lo selama gue disana tuh gimana". Ucap Gestara panjang lebar.
Fellora hanya diam mendengarkan perkataan Gestara.
Bel jam pelajaran ke-5 pun berbunyi, Gestara menghela napasnya panjang dan ia pun berdiri dari duduknya.
"Maaf, lo istirahat aja disini. Pulang sama gue dan jangan kemana-mana, tas lo nanti gue yang ambilin". Gestara mengusap rambut panjang Fellora dengan lembut dan kemudian langsung pergi begitu saja dari uks.
Gestara terus berjalan menuju kelasnya dengan wajah datar, ia masih kesal dengan kejadian tadi.
Namun berbeda di dalam hatinya, di dalam hatinya ia bersorak riang penuh kegembiraan karena berhasil menjalankan karakternya.
"Heh, ini akan semakin seru". Gumamnya sembari tersenyum tipis.
****
singkat saja sksksk
dadahhh

KAMU SEDANG MEMBACA
GESTARA
Novela Juvenil'Nayessa' judul novel yang baru-baru ini trending di kalangan anak remaja, dan dalam waktu singkat novel ini telah di cap sebagai novel best seller. Gestara pranaja, anak geng motor yang sebatang kara dan yang memiliki sifat ceria juga random menga...