Gestara: 10

575 48 1
                                    

GESTARA

Gestara melamun menatap kearah jendela yang terbuka lebar yang memperlihatkan indahnya taman sekolah dengan bunga yang bermekaran.

Menghembuskan napasnya dengan pelan, lalu melihat kearah Mahen yang sedari tadi telah menunggu nya.

"Lo gak lupa kan?" Tanya Mahen, mengingatkan Gestara akan janji yang telah di buat kemarin.

Gestara tersenyum sambil mengangguk, ia menepuk pelan punggung Mahen dan menjawab. "Aman bro, gue inget kok"

Dengan perasaan senang dan senyuman yang merekah, Mahen merangkul Gestara.

"Hehe asikk! Langsung aja lah kita!!" Ucap Mahen, ia sangat bersemangat untuk menghabiskan uang Gestara dikantin.

Ketika akan menarik tangan Gestara, tangannya lebih dulu di tahan oleh tangan Gestara.

Mahen menatap Gestara sembari bertanya dengan wajah kebingungan. "Kenapa?"

Dengan senyuman yang cukup mencurigakan, Gestara berkata. "Ayo balapan ke kantin, yang nyamp—"

Belum selesai menyelesaikan perkataan nya, Mahen sudah lebih dulu berlari mendului Gestara.

"—e duluan yang bayar." Lanjut Gestara sambil tersenyum lebar setelah Mahen berlari terlebih dahulu tanpa mendengar lanjutan dari ucapannya.

"Mampus kena wkwk" Ucap Gestara sembari terkekeh pelan dengan tingkah bodoh temennya itu.

Setelah berkata seperti itu, Gestara menyusul Mahen dengan berlari dan tidak lupa dengan senyuman lebar di wajahnya.

*****

Mahen sampai terlebih dahulu di kantin dan dirinya langsung duduk bersama teman-teman nya yang berada di kelas lain di salah satu meja kantin.

Dengan nafas terengah-engah, Mahen menyambar minuman milik temannya dan meminumnya dengan sekali teguk.

"Behh seger banget ini, thanks bro". Dengan santainya Mahen berkata seperti itu sembari menepuk pelan punggung temannya itu.

"Brengsek! Belum juga gue minum, ganti gak lo?!" Ucap Rean dengan kesal pada Mahen.

"Nanti gue ganti Ren, tenang aja" Ujar Mahen dengan wajah yang sangat menyakinkan.

Gestara yang baru sampai di kantin pun langsung menghampiri meja Mahen dan teman-temannya itu.

"Gue menang Tar, jadi traktiran nya dua kali lipat ya" Ucap Mahen pada Gestara yang baru saja datang.

Tanpa membalas ucapan Mahen, Gestara berkata kepada teman-temannya Mahen. "Gue izin gabung ya?"

"Iya iya boleh, silahkan aja" Ucap Ian sembari menggeser tubuhnya ke samping agar Gestara duduk di sampingnya.

Teman-temannya Mahen yang lain juga mengangguk mengiyakan ucapan Ian sembari tersenyum ramah.

"Thanks, tapi lo kalah Mahen." Ucap Gestara pada Mahen dengan singkat sambil tersenyum penuh kemenangan.

"Kok kalah?! Menang lah anjirr! Lo gak liat apa gue nyampe duluan kesini?"

"Tadi gue bilang apa disana?"

"Ayo balapan ke kantin, yang nyamp—e?"

"Apa? Yang nyampe apa?"

"Hehe yang nyampe duluan yang di traktir kan?" Mahen terkekeh pelan sambil tersenyum kotak.

"Bukan! Gue belum bilang semua nya anjirr tapi lo udah lari, bego" Jawab Gestara.

"Yaa maaf, mana gue tau bakal beda sama yang gue pikirin. Emang aslinya lo bilang apa?"

"Gue tadi bilang gini, ayo balapan ke kantin yang nyampe duluan yang bayar. Jadi lo yang bayar oke??" Gestara tersenyum lebar penuh kemenangan.

"Yee masaa gituu, kagak mau gue. Lo kemarin kan yang bilang kalo mau traktir gue hari ini, masa kaya gitu tar." Mahen berseru tak terima dengan wajah cemberut, sok imut anjir.

Melihat ekspresi Mahen yang seperti itu, Gestara pun langsung tertawa lepas sampai para siswa-siswi yang ada di kantin melihat dirinya dengan heran.

"HAHAHA ANJ EKSPRESI LO!!" Ucap Gestara sambil tertawa lepas.

Tiba-tiba punggung Gestara di tepuk oleh Ian yang berada di sampingnya, sambil tertawa ia berkata. "HAHAHA ANJIRR! Kek muka muka pikmi gak sih?"

Mendengar hal tersebut seketika wajah Mahen semakin di tekuk dan dengan wajah kesal sok imut, Mahen berkata dengan keras. "JAHATTT BANGETT KALIAN! AKU TIDAK LIKE LAH!!"

"Mulai nih anak" Ucap Delio yang sedari tadi diam dengan wajah sinis menatap Mahen yang sedang bertingkah.

Rean membuat gerakan seolah-olah akan mengeluarkan isi perutnya, lalu ia berkata. " Stop lah hen, Jijik gue dengernya"

Sambil mengalihkan pandangannya, Mahen berkata dengan pelan. "Jahat"

"Sorry sorry, lagian muka lo bikin ngakak anjirr! pttff... mirip banget kek pikmi" Ucap Gestara sembari berusaha untuk tidak tertawa kembali.

"Anjirr lah lo pada, unpren kita!"

"Oh ya udah, gak usah di traktir brati"

"Ehh jangan lahh anjirr!! Gue udah nungguin dari kemarin! Pren kok, kita pren" Mahen tersenyum lebar sembari menaik turunkan salah satu alisnya menatap Gestara.

"Bercanda. Sana pesen aja nanti gue bayar, kalian juga gih" Ucap Gestara sembari menatap teman-temannya Mahen.

"Beneran nih?" Tanya Rean dengan tak percaya dan diangguki oleh sang empu.

Seketika wajah Rean, Ian dan Mahen pun menjadi sumringah.

"Jangan lupa pesenin gue makanan sama minuman juga oke?" Ucap Gestara.

"Siap!"

Mereka bertiga pun segera pergi untuk memesan makanan meninggalkan Gestara dengan Delio.

"Lo engga mau pesen?" Tanya Gestara pada Delio.

Dengan tersenyum kecil Delio berkata."Engga, kapan-kapan aja deh gue udah kenyang. Thanks yaa"

"Oke deh, tapi kita keknya belum kenalan ya? Kenalin gue Gestara" Gestara mengulurkan tangan nya untuk bersalaman dan ditanggapi delio.

"Delio"

*****
Up 1 dulu

GESTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang