GESTARA
Sekarang mereka sudah berada di salah satu restoran yang ada di mall terbesar di negara ini, Gestara sengaja datang ke mall tersebut karena ingin membelanjakan sang kakak. Anggap saja sebagai permintaan maafnya karena baru pulang ke sini selama bertahun-tahun lamanya.
Sembari menunggu pesanan mereka datang, Fellora pun bertanya pada Gestara. "Gue penasaran deh, kenapa lo tiba-tiba pulang ke sini? Gak di suruh bokap nyokap kan?"
"Engga kok, lagian ngapain orang mereka aja gak peduli sama kita. Gue sih heran nya begini, kenapa gue sama lo itu di pisah". Jawab Gestara sambil menatap lurus wajah cantik Fellora.
"Gue juga penasaran tentang itu sih tar, tapi sementara dibiarin aja dulu gak usah di pikirin. Mungkin semakin kita dewasa dan semakin kita paham sama keadaan, mereka juga bakal ngomong sendiri".
"Bisa bijak juga lo, kok liat cowo yang bener dan yang gak bener aja gak bisa sih". Sindir Gestara pada gadis itu.
"Lo—"
Ucapan Fellora terpotong dengan kedatangan pelayan restoran tersebut yang membawa pesanan mereka.
Pelayan itu meminta maaf karena mengganggu obrolan mereka lalu setelah itu Pelayan tersebut menata makanan diatas meja dan kemudian pergi.
Gestara langsung memakan makanan nya dengan nikmat tanpa memperdulikan Fellora yang sedang menatapnya dengan wajam masam.
Dalam hati Gestara berkata. "Pindah ke nih tubuh tiba-tiba jadi cool anjirr, agh sok cakep tapi emang cakep sih"
Melihat Gestara yang tak peduli, dirinya pun menyantap makanannya dengan raut wajah kesal dan masam.
"Gak usah cemberut gitu, dimakan dulu tuh makanannya habis itu ikut gue" Ucap Gestara kepada Fellora.
"Kemana?"
Gestara tak menjawab, ia hanya tersenyum menatap Fellora.
****
"Lo serius mau belanjain gue apa yang gue mau??!!" Tanya Fellora dengan tak percaya pada Gestara, namun percayalah bahwa ia sangat senang sekarang.
"Heem, tapi ya kira-kira anjirr jangan banyak-banyak nanti gue bangkrut"
"Aman bro" Setelah berucap seperti itu, Fellora langsung berlari menuju salah satu toko baju yang cukup terkenal, meninggalkan Gestara yang masih berdiri tak jauh dari toko yang ia masuki.
Gestara tersenyum tipis melihat ekspresi bahagia Fellora yang terpampang jelas di wajah gadis itu, sembari berjalan menyusul Fellora ia bergumam. "Seru juga ternyata punya kakak, walaupun sekarang gue kayak kakak dia bukan adik"
Tiba-tiba wajahnya berubah menjadi panik, takut jika Fellora akan membeli banyak barang. Segera dirinya berlari menyusul Fellora yang sudah terlebih dahulu masuk kedalam toko.
Ketika masuki toko dirinya disambut oleh karyawan laki-laki yang biasa berjaga di pintu menyambut tamu, dirinya hanya mengangguk pelan sambil tersenyum tipis.
Lalu dirinya di tanya oleh salah satu karyawan perempuan. "Ada yang bisa saya bantu tuan?"
"Saya hanya mengantar kakak saya kesini jadi tolong bantu dia ya nona". Gestara tersenyum tipis sambil menunjuk Fellora.
Karyawan itu tersenyum dan mengangguk. "Baik, silahkan duduk di sebelah sana untuk menunggu kakak anda"
Gestara hanya mengangguk pelan, Karyawan itu pun pergi meninggalkan dirinya dan mulai membantu Fellora.
ia bisa melihat Fellora yang sedang memilih-milih baju yang terlihat cukup mewah, lalu Gestara melihat sekeliling toko ini.
Jujur saja ketika ia belum memasuki tubuh ini, ia tak pernah memasuki toko yang mewah seperti ini, bukannya tidak mampu. Namun, dirinya tidak tertarik.
Dia memang kaya, namun itu semua adalah milik orang tuanya yang ditinggalkan untuk dirinya.
Agh sudahlah, jangan membahas itu lagi.
Gestara duduk di sofa yang tersedia di sana, dengan iseng dirinya mengangkat kamera untuk memfoto Fellora yang sedang memilih baju itu.
"Nih antagonis lebih cakep diliat langsung ternyata" Ujar Gestara setelah melihat foto yang ia ambil itu.
Cukup lama menunggu Fellora memilih baju mungkin sekitar setengah jam, dan Gestara benar-benar merasa sangat bosan namun dirinya hanya bisa duduk dan bermain handphone.
"Mana kartu nya sini mau bayar" Fellora tiba-tiba datang dan berkata seperti itu.
"Udah, milih bajunya?" Tanya Gestara dan di angguki oleh gadis itu.
Gestara pun berdiri, dirinya sedikitpun merenggangkan badannya yang cukup pegal itu dengan pelan dan langsung berjalan ke kasir di ikuti oleh Fellora.
Gestara mengeluarkan kartunya dan membayar semua pakaian yang dibeli oleh Fellora, setelah itu dirinya keluar dari toko sembari memasukkan kartunya ke dompet miliknya, meninggal kan sang kakak yang sedang kesusahan membawa tas belanja.
"Minimal bantu kek tar!! Gini amat lo sama kakak sendiri" Ucap Fellora dengan wajah kesal menatap Gestara.
"Huh pen marah tapi dia sekarang kakak gue, sialan!" pikir Gestara, jujur saja ia sedikit kesal namun ia tak bisa menolak karena nantinya jika ia punya pacar akan sama seperti sang kakak, jadi anggap saja simulasi punya pacar.
Tanpa mengucap sepatah kata pun dirinya mengambil tas belanjaan dari tangan Fellora.
"Ayo pulang, lo pasti udah cape." Ucap Gestara sambil berjalan dan diikuti oleh Fellora.
"Gue takut pulang tar." Ucap Fellora sambil menunduk.
"Kenapa takut?"
"Takut dimarahin"
"Gak ada yang bakal marahin lo kak, tenang aja mereka belum pulang. Jangan nunduk, gue gak suka lo nunduk nanti mahkota lo jatuh."
Fellora terkekeh dengan ucapan Gestara dan dengan pelan dirinya kembali mengangkat kepalanya menatap wajah Gestara."Tapi lo ikut pulang kan?"
"Engga, gue gak ikut pulang"
Mendengar perkataan Gestara Fellora berhenti berjalan dan bertanya. "Kenapa?"
Gestara berhenti berjalan dan berbalik menghadap Fellora, lalu menjawab. "Belum waktunya mereka tau gue udah pulang kak"
*****
sksk segitu saja yaa
aslinya mau kemarin update cumaa lupaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
GESTARA
Teen Fiction'Nayessa' judul novel yang baru-baru ini trending di kalangan anak remaja, dan dalam waktu singkat novel ini telah di cap sebagai novel best seller. Gestara pranaja, anak geng motor yang sebatang kara dan yang memiliki sifat ceria juga random menga...