Gestara: 12

470 38 10
                                    

GESTARA


Jam sudah menunjukkan pulang sekolah, Gestara dan Mahen berjalan bersama keluar kelas.

Gestara tersenyum jahil ketika melihat Fellora yang sedang berjalan sendiri di lorong sekolah sembari bermain handphone.

Ia berniat untuk menjahili Fellora dengan cara mengagetkan gadis itu dari belakang.

"Lo jalan aja dulu, gue mau bareng Lora" Ucap Gestara pada Mahen yang ada di sampingnya itu.

"Oke, jangan lupa yaa nanti malem" Bales Mahen sambil mengingatkan Gestara akan janji mereka.

"Siapp"

Melihat Mahen yang sudah menjauh, Gestara pun sedikit berlari untuk mengejar Fellora dan ketika sudah ada di belakang Fellora, remaja itu berkata dengan suara yang sedikit keras. "Dor!"

"ANJING"

Akibat kaget tanpa sadar Fellora berkata kasar dan menjatuhkan handphone nya ke lantai dengan keras.

"HAHAHAH ANJIR KOCAK BENER MUKA LO!" Gestara tertawa terpingkal-pingkal akibat wajah kaget Fellora yang menurutnya sangat lucu dan juga senang karena rencana nya berhasil.

Dengan wajah yang memerah, Fellora menatap kesal Gestara dan tanpa perasaan dirinya memukul Gestara berulang kali dengan tangan nya.

"Brengsek lo ya!! Ngagetin aja anjir"

"Ehh ehh udah dong kak jangan di pukul, sakit anjir! Maaf deh maaf"

"Cih" Setelah puas memukuli Gestara, Fellora mengambil handphone nya yang terjatuh itu dan langsung memeriksa handphonenya dengan teliti, takutnya ada yang rusak.

Melihat kedekatan mereka berdua, para siswa siswi yang belum pulang pun menatap mereka dengan penasaran bahkan ada juga yang memfoto keduanya.

Wajah Gestara menjadi cemberut, tangannya mengelus-elus badannya sendiri untuk mengurangi rasa sakit akibat pukulan Fellora.

Aslinya gak sakit sih, cuma pura-pura aja lah ehehe.

"Untung gak ada yang rusak" Gumam Fellora sembari bernafas lega ketika handphonenya ternyata tidak ada yang rusak.

Setelah itu Fellora langsung menatap Gestara dengan tatapan tajam. Gestara mengerutkan keningnya heran dan bertanya. "Apa? Kan tadi gue udah minta maaf, handphonenya juga gak ada yang rusak kan"

"Cih, males lah gue sama lo" Fellora berlalu pergi begitu saja dari hadapan Gestara.

"Lah? Baperan amat, heran" Ucap Gestara saat melihat Fellora pergi begitu saja dari depannya.

Mengingat jika ia harus pulang bersama Fellora, ia pun langsung berlari menyusul Fellora sembari berkata dengan keras agar Fellora yang sudah lumayan jauh mendengarnya. "Woi tungguin lah!!"

*****

Mobil Gestara berhenti tepat di depan rumah mewah bernuansa putih, mungkin agar terlihat elegant.

Mereka berdua turun dari mobil, Gestara mengambil kopernya yang berada di bagasi mobil dan kemudian masuk kedalam rumah bersama Fellora.

Ketika mereka masuk ternyata di dalam rumah ada kedua orang tua mereka yang sedang duduk di ruang keluarga.

Seorang pria yang sudah berumur namun masih terlihat tampan sedang duduk di sofa dengan laptop di depannya dan secangkir kopi yang tinggal setengah.

Di sofa lain ada seorang wanita yang masih terlihat cantik sedang duduk sembari membaca majalah di temani secangkir teh.

Mereka berdua adalah Orang tua Fellora dan Gestara, yang bernama Bhaskara Archandra dan Sella Archandra.

Merasakan kehadiran seseorang, Sella dan Bhaskara pun melihat kearah orang yang baru saja masuk kedalam rumah itu.

Melihat ada Gestara di samping Fellora, mereka pun langsung berdiri dan langsung menghampiri Gestara.

Sella memeluk Gestara singkat sambil berkata. "Akhirnya kamu pulang Tara, mamah senang sekali".

"Ahhaha i-iya" Balas Gestara dengan canggung.

Bhaskara juga memeluk singkat sang anak sambil berkata. "Selamat datang boy, papah senang kamu pulang"

Gestara hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.

"Kalian kapan pulang?" Tanya Fellora sembari berpelukan singkat dengan sang mamah.

Walaupun mereka sering sedikit tak peduli pada Fellora namun ketika mereka pulang, mereka akan memeluk singkat Fellora untuk melepas rindu.

"Tadi pagi sayang, mungkin sekitar jam delapan" Jawab Sella sambil tersenyum.

Gestara yang melihat itu pun mengerutkan keningnya heran. Karena ketika ia membaca novel itu, tidak ada adegan seperti ini.

Dan di novel, kedua orangtua Fellora tak peduli dengan gadis itu tapi kenapa sekarang seperti ini?

'Apa karena gue masuk ke novel ini ya? Makanya alurnya sedikit berubah, tapi kalo kaya gini syukur deh mereka peduli sama Fellora' batin Gestara sambil tersenyum tipis.

"Udah pada makan belum? Kalo belum, makan gih tadi mamah masak" Ucap Sella sambil menggandeng Fellora menuju sofa.

"Tapi sebelum itu ganti baju kalian dulu, lora tolong anterin Tara ke kamar yaa" Lanjut Bhaskara sembari duduk di tempatnya yang tadi.

"Oke!" Ucap Fellora sambil tersenyum, gadis itu langsung menarik tangan Gestara agar mengikutinya.

"Sabar wehh! Gue bawa koper anjir susah!"

"Kan bisa di tarik anjir, ribet bener dah"

Mendengar itu Sella dan Bhaskara saling tatap sambil tersenyum.

"Semoga dengan adanya kepulangan Tara, Lora gak ngerasa kesepian lagi yaa mas" Ucap Sella sambil tersenyum penuh harap.

"Iyaa semoga ya, kita juga harus bilang ke ayah sama mamah karena udah bolehin Tara pulang" Bhaskara mengusap lembut tangan sang istri sambil tersenyum.

*****

Up lagii nihh whehe

Vote dongg masa yg baca banyak votenya dikit ╥﹏╥

agak cedihh (´•̥﹏•̥')

GESTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang