GESTARA
"Mau kemana kamu tar? Ganteng banget" Tanya Bhaskara pada Gestara yang sedang turun dari tangga dengan nada bercanda.
Gestara hanya tersenyum tipis mendengar pertanyaan yang diiringi candaan dari ayah fellora itu.
"Main sama temen, Lora mana?" Tanya nya balik kepada kedua orangtuanya.
"Tuh barusan aja pergi ke kamar dia, mau ngerjain pr katanya" Jawab Sella sambil tersenyum.
Gestara menganggukkan kepala nya pelan dan kemudian pamit. "Kalo gitu, aku pergi dulu."
Gestara langsung berjalan pergi dari hadapan mereka tanpa mendengar jawaban dari Sella dan Bhaskara.
Gestara bersikap seperti itu bukan tanpa alasan, dia baru pulang ke rumah ini tadi siang dan sedari kecil ia sudah tinggal bersama kakek neneknya.
Karena hal tersebut lah dirinya agak susah bersikap baik di depan kedua orangtua dari Gestara itu.
Melihat Gestara yang pergi begitu saja, Sella langsung memasang wajah sedih dan berkata. "Tara kapan bisa akrab sama kita ya pah?"
Melihat sang istri sedih, Bhaskara mengusap lembut punggung Sella sembari berkata. "Gapapa, pelan-pelan aja ya? lagian kan Tara baru pulang kesini, jadi wajar dia kaya gitu sama kita"
Sella hanya mengangguk pelan sebagai jawaban dan dengan senyuman tipis penuh ragu terpajang di wajahnya.
Sedangkan Gestara, dia sudah pergi menggunakan mobilnya menuju tempat dimana mereka akan nongkrong.
Tak lama kemudian, Gestara pun sampai di tempat tujuannya yaitu sebuah cafe. Segera ia turun dari mobil dan mulai memasuki cafe, suara band yang sedang tampil terdengar ketika ia memasuki cafe.
Mengedarkan pandangannya ke sekeliling, pandangan nya pun berhenti ketika ia melihat Mahen dan kawan-kawan sudah duduk di salah satu meja yang berada di pojok.
Gestara berjalan ke arah mereka, ian yang duduk menghadap nya langsung berseru. "Tuh anaknya baru dateng"
Seketika Mahen dan lain pun menatap Gestara yang berjalan kearah mereka, gestara tersenyum tipis dan duduk di samping Mahen.
Seperti biasa, mereka akan bersalaman ala cowo terlebih dahulu. Mahen yang terakhir bersalaman dengan Gestara bertanya. "Dari mana aja lo?"
"Rumah lah mana lagi, lagian gue telat 5 menit doang kocak" Jawabnya.
"Etdahh sensi amat bang" Ucap Mahen lagi dengan tatapan sinis.
Tanpa menjawab ucapan Mahen, Gestara menatap teman-teman nya dan berkata. "Udah pada pesen belum?"
"Udah kok aman, lagi dibuatin mungkin sekarang" Ucap Rean tanpa mengalihkan pandangan nya pada telepon genggam nya.
Gestara mengangguk pelan, paham akan ucapan dari Rean.
"Tar, lo mau ikut kita gak abis ini?" Tanya Delio pada Gestara.
"Kemana?"
"Balapan"
*****
Suara riuh orang-orang memenuhi tempat itu, lampu besar menyoroti ke tengah arena.
Kebanyakan yang ada di sana adalah remaja, laki-laki ataupun perempuan. Namun remaja perempuan hanya bisa di hitung jari, you know bro.
Bisa dilihat bahwa ada beberapa sekelompok remaja yang berkumpul, Gestara bisa melihat tak jauh dari nya ada Keano dan Andries bersama temannya masing-masing.
Suara deru mobil terdengar keras dari berbagai sisi. Ya, benar. Gestara sekarang berada di area balapan bersama teman-teman nya.
"Mau nyoba balapan?" Tanya Rean pada Gestara yang berada di sampingnya yang sedang melihat ke sekeliling.
Gestara menggeleng kan kepalanya pelan, menolak ajakan Rean sembari berkata. "Gak dulu, males gue".
"Alah bilang aja gak bisa lo". Ucap Seseorang sembari berjalan kearah mereka, diikuti teman-teman nya di belakang orang itu.
Gestara tersenyum tipis melihat siapa orang yang berkata seperti itu kepadanya, dengan tenang ia berkata. "Kalo gue ikut dan menang, mau kasih apa ke gue?"
"Heh, menarik. Kalo lo menang dari gue, lo bisa ambil tuh mobil" Ucapnya sambil menunjuk ke arah mobil berwarna biru gelap keluaran tahun lalu yang terparkir indah tak jauh dari tempat mereka sekarang.
"Kalo gue kalah?" Tanya Gestara masih deng senyuman tipis diwajah tampannya.
"Lo bakal tau nanti" Seringai tipis terlihat diwajahnya.
Gestara terkekeh pelan, dan berkata. "Lumayan, tapi kalo lo kalah dari gue. Gue bakal pukul lo lagi loh, gimana?"
Jujur saja Gestara masih dendam dengan Keano yang hari itu beraninya main tangan pada Fellora di depan matanya.
Ya, betul. Orang yang menantang Gestara adalah Keano, Keano melakukan ini karena dirinya masih dendam pada Gestara karena telah mempermalukan nya di depan banyak orang.
Seketika wajah Keano sedikit menunjukkan kemarahan mendengar ucapan tersebut, namun ia bisa menutupi nya dengan cepat. Ia juga berkata. "Kita liat nanti, bro"
"Kalian, jangan lupain gue" Ucap seseorang dengan nada dingin yang tiba-tiba ikut nimbrung dalam pembahasan mereka.
Seketika mendengar suara itu, semua orang yang ada disana pun langsung menatap siapa orang tersebut.
Wajah gestara berubah menjadi datar tanpa ekspresi, dan menatap tajam Andries. Ia sangat ingat bahwa nanti Andries akan melupakan kejadian nya bersama Fellora dengan begitu saja, yang membuat gadis itu bunuh diri akibat depresi.
"Jika salah satu dari kalian menang, gue bakal kasih sebuah apartement yang ada di jalan lentera. Gimana?" Lanjut Andries dengan seringai tipis yang terlihat di wajahnya.
*****
Udah berapa bulan ini aku ngilang? Whehe
Maaf guyss yaww, aku teh sibuk di dunia rl.
Dan terimakasih sudahh menunggu Gestara up yaaa

KAMU SEDANG MEMBACA
GESTARA
Teen Fiction'Nayessa' judul novel yang baru-baru ini trending di kalangan anak remaja, dan dalam waktu singkat novel ini telah di cap sebagai novel best seller. Gestara pranaja, anak geng motor yang sebatang kara dan yang memiliki sifat ceria juga random menga...