9. Bayangan yang Menuntun Awan

133 14 21
                                    





VOTE?

Perpustakaan kerajaan tampak luas, megah, namun juga misterius adalah tempat yang penuh dengan keajaiban dan rahasia yang tersembunyi di setiap sudutnya. Langit-langit tinggi yang dihiasi dengan lukisan-lukisan kuno, rak-rak buku yang menjulang tinggi penuh dengan naskah-naskah bersejarah, dan cahaya samar yang masuk melalui jendela-jendela kaca berwarna, menciptakan atmosfer yang magis dan misterius.

Di dalam perpustakaan ini, terdapat koleksi buku-buku langka dan berharga yang disimpan dengan hati-hati oleh para pustakawan kerajaan. Suasana hening yang menggema di antara rak-rak buku memberikan kesan bahwa perpustakaan ini memiliki kehidupan sendiri, dengan buku-buku yang memiliki cerita dan kebijaksanaan yang ingin mereka bagikan kepada siapa pun yang berani memasuki dunia yang mereka wakili.

Meskipun tampak megah dan luas, perpustakaan kerajaan ini juga menyimpan rahasia-rahasia yang hanya sedikit orang yang mengetahuinya. Mungkin ada ruang rahasia yang hanya dapat diakses oleh orang-orang tertentu, atau koleksi buku terlarang yang disimpan di dalam laci tersembunyi. Dan Jiaqi datang kemari untuk hal itu. Ia mencari sesuatu tersembunyi yang mungkin pernah dicari oleh orang-orang sebelumnya. Entah dapat menemukannya atau tidak, setidaknya Jiaqi akan mencoba. Anehnya dia merasa begitu percaya diri. Bukan tanpa alasan, Ia telah mengantongi separuh hal dari yang Ia cari.

Tempo hari Ia sudah pergi melihat arsip dari Balai Pengobatan Rakyat. Tempat yang dikelola Pangeran Yaowen sekaligus didirikan oleh Keluarga Wen dulunya. Selanjutnya Pangeran Yaowen menemaninya pergi ke perpustakaan istana bagian dalam. Tak semua orang bisa memasuki bagian ini. Tentunya itulah alasan Jiaqi datang bersama Pangeran Yaowen.

Anehnya atmosfer yang tercipta dari keduanya begitu berbeda dengan tempo hari. Pangeran Yaowen tidak hanyalah bicara, seolah menutup diri, bahkan terkesan dingin terhadap Jiaqi. Meski begitu Jiaqi tetap begitu kagum bahwa Pangeran Yaowen masih menepati janjinya.

"Kau sedari tadi berjalan kesana kemari. Betapa sibuknya"

Tanpa sadar Jiaqi mengabaikan kalimat Pangeran Yaowen. Jiaqi duduk di meja panjang di perpustakaan kerajaan, buku-buku bertumpuk di sekitarnya. Sedari tadi, ia teliti mencari buku tentang Keluarga Wen, dengan ekspresi serius yang terpancar jelas dari wajahnya. Setiap halaman yang dibukanya, setiap judul yang diceknya, setiap detailnya Ia lakukan dengan hati-hati.

Namun, ketika akhirnya tangan Jiaqi menemukan buku yang Ia cari, ekspresi wajahnya berubah menjadi campuran antara kelegaan dan kegembiraan. Mata Jiaqi berbinar-binar saat ia memegang buku tersebut, seakan menemukan harta karun yang sangat ditunggu-tunggu. Ia merasa senang dan penuh antusiasme untuk segera mulai membaca dan menggali informasi tentang Keluarga We.

Pangeran Yaowen bahkan sampai memiringkan kepalanya ketika melihat raut wajah Jiaqi yang berubah. Ia berdiri di belakang Jiaqi dan turut mengeja aksara di sana.

"Keluarga Wen? Apa itu yang kau cari? Untuk apa mencari tahu soal orang mati?"

"Terima kasih banyak, Pangeran. Aku menemukannya!" Jiaqi berseru namun lewat bisikan. Bukan tanpa alasan. Meskipun ini bagian dalam, bukankah ini tetap perpustakaan?

"Hanya itu?" Pangeran Yaowen menaikkan ujung alisnya. Ia merasa usaha Jiaqi untuk membaca detail setiap buku yang dia ambil dan sebuah buku yang Ia genggam tidaklah sepadan sedikit pun.

"Tidak. Tapi mereka" tunjuk Jiaqi pada tumpukan buku lain di mejanya.

Ah, cukup sepadan rupanya.

"Ku panggilkan orang untuk membantumu membawanya"

"Tidak perlu, Pangeran. Aku bisa melakukannya sendiri"

不忘 - Can't Forget (QiXin - WenXuan - WenXin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang