10. Pertemuan Kembali

90 11 46
                                    









VOTE?




Hari ini sedikit melelahkan bagi Yaxuan. Ia tahu bahwa Ia seharusnya merasa sangat bersemangat. Untuk pertama kalinya Ia memasuki Istana. Ia tahu bahwa seharusnya Ia sibuk menoleh ke kanan kiri menikmati hal-hal yang tak pernah Ia lihat sebelumnya. Tapi kepalanya justru tertunduk sepanjang waktu. Sekalipun Ia berusaha, hanya senyum tipis yang bisa Ia berikan untuk orang-orang yang menyapanya.

Ia melihat Pangeran Yaowen yang duduk cukup jauh darinya, dengan pakaian kerajaannya, Ia tampak luar biasa rupawan.

Butuh waktu lama untuk melalui segala macam penyambutan, menyantap makanan kerajaan yang harus berurutan itu, belum lagi pertunjukan pertunjukan dan persembahan lain dari Keluarga Kerajaan.

Meski belum memasuki waktu pernikahan mereka, Yaxuan sadar dengan betul jika sudah sampai pada tahap ini maka mustahil untuk membatalkan hubungan keduanya.

Sekarang Selir Liu mengajaknya untuk meminum teh di paviliunnya. Benar seperti yang Yaowen katakan, Paviliun Selir Liu dibanding dengan segala kemewahan di Istana merupakan dua hal yang begitu berbeda.

"Lihatlah, betapa cantiknya calon menantuku ini. Kau juga terlihat masih begitu muda" Selir Liu meraih tangan Yaxuan dan menggenggamnya dengan jerat di atas pangkuan Selir Liu.

"Anda berlebihan, Selir Liu"

Dari kejauhan Yaowen melirik mereka. Ekor matanya mereka bertemu, tetapi Yaxuan bahkan menjadi yang pertama memutusnya.

"Tentu saja tidak berlebihan sama sekali"

Yaxuan merasakan kehangatan itu. Ia merasakan sorot mata Selir Liu untuknya serta bagaimana Selir Liu menggenggam tangannya. Hatinya bergetar merasakan itu.
"Bagaimana hidangan kerajaan yang disajikan? Apa kau menyukainya?"

Ia merasa bahwa tak seharusnya suasana hatinya saat ini memengaruhi sikapnya pada seseorang sebaik Selir Liu. Terlebih dia adalah wanita yang telah melahirkan Pangeran Yaowen.
"Aku tidak terlalu suka kerang, tapi mungkin karena istana memasaknya dengan begitu baik aku jadi sangat menyukainya"

Yaxuan melebarkan senyumnya, mungkin itu senyuman paling cerahnya hari ini. Setelah seharian Ia hanya tersenyum tipis agar tidak membunuh suasana.

"Kau persis seperti Pangeran Yaowen! Dia juga tidak menyukai kerang bahkan sampai sekarang"

"......" baik Yaxuan maupun Pangeran Yaowen tak ada yang bersuara.

Sesungguhnya wajah Pangeran Yaowen sudah begitu keras sejak acaranya dimulai. Terlebih ketika Baginda Kaisar memasuki aula. Ia tak repot-repot melempar senyum kepada siapapun. Agaknya rumor bahwa keduanya memiliki hubungan yang dingin bukanlah hanya sebatas rumor.

Itu hal yang bisa dimengerti. Siapapun yang ada di samping Baginda Kaisar maupun Pangeran Yaowen pasti mengetahuinya, bahwa sikap Kaisar terhadap Yaowen tak pernah baik. Entah apa alasannya. Terlebih bagaimana

"Pangeran Yaowen, katakanlah sesuatu pada  tunanganmu ini. Kau terus diam sejak tadi"

"Ah, itu..."

Seluruh mata tertuju pada Yaowen. Tak terkecuali Yaxuan. Sejenak keduanya bertemu pandang sebelum Yaxuan menunduk. Rasanya adegan tempo hari kembali terputar dan membuat mereka merasa tak nyaman.

Pangeran Yaowen tak tahu apa yang harus Ia katakan. Ia tidak pernah suka memasuki Istana. Tapi kali ini tidak hanya harus memasukinya, tapi Ia harus menjadi pusat perhatian semua orang. Kini bahkan Ibunya ada di sini. Lagipula soal dia dan Yaxuan, rasanya tak banyak yang harus dikatakan. Tetapi hatinya juga menjadi tak nyaman terhadap Tuan dan Nyonya Ma. Bagaimanapun tiada yang tahu apa yang terjadi selain Ia dan Yaxuan.

不忘 - Can't Forget (QiXin - WenXuan - WenXin) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang