"Jika ada kata kata yang melukai hati, menunduklah dan biarkan ia melewati mu, jangan masukan dalam hati, agar hati mu tidak lelah"_ali bin abi thalib_
"Zahra, bangun nak"
"Zahra.."
Zahra terbangun karna terdengar suara yang memanggil nya
"Iya bun.. Zahra bangun"
"Kamu kebiasaan ketiduran habis subuh, tidak baik nak.."
"Iya bun.. Maaf"
"Huh.. Yasudah, kamu siap siap sana, kita mau pergi"
"Kemana bun?"tanya zahra yang bingung, karna tidak biasa bunda membangun kan nya pagi² seperti ini untuk pergi, biasa jam jam siang atau jam sore
" Kamu siap siap saja dulu, jgn banyak tanya" Jawab bunda
"Iya bun iyaa."
Zahra mulai masuk ke kamar mandi dan mulai bersiap siap, zahra mengambil abaya yang sudah diletakkan bunda nya dikasur.
Saat zahra turun untuk segera berangkat, zahra melihat barang² yang tersusun disebuah tas cukup besar, zahra berfikir mereka akan pergi untuk pulang kampung, namun itu tidak mungkin karna ini masih belum waktunya libur sekolah.
"Loh bun, ini barang² siapa bun?" Tanya zahra
"Barang² abang itu, kenapa?" Jawab abang nya yang baru saja turun kebawah
"Emang abang mau kemana?"
"Kepo wuuuu" Ledek abangnya
"Ihhh bang, aku serius loh" Jawab zahra yang kesal karna pertanyaan nya dibalas dengan ledekan abangnya
"Abang mu itu mau ngajar di pesantren karna dapat panggilan lagi" Jawab bunda nya sambil meleraikan mereka
"Loh? Katanya abang gamau ngajar lagi disana"
"Ya mau gmn lagi dek, atasan abang nyuruh ngajar lagi disana, ga enak juga abang nolak" Jawab abang nya "emang kenapa kamu nanya gitu? Gamau pisah sama abang mu yang ganteng ini kah" Ucap abang nya yang jiwa kepedean nya mulai muncul.
"Idihh, pede banget"
...
Di perjalanan menuju pesantren zahra hanya diam tanpa berbicara satu kata pun, dia hanya melihat pemandangan lewat kaca mobil nya.
Zean abangnya zahra yang menyadari bahwa adek nya itu sedang murung, karna zean tau pasti kalau zahra kalau sedang murung itu seperti apa.
"Udah lah dek, gausah murung kan kamu masih bisa berkunjung ke pesantren, gausah murung lagi ya?" Ucap abangnya
Zahra yang sudah tidak bisa menyembunyikan kesedihan nya karna abang nya pergi untuk mengajar di pesantren dalam waktu yang cukup lama, mata zahra mulai berkaca kaca dan memeluk abang nya.
Kini baju koko yang zean pakai mulai basah karna air mata zahra yang jatuh, zean bisa merasakan bahwa adik nya sedang nangis terisak isak.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZAHRA [HIATUS]
FanfictionHARAP FOLLOW AKUN AUTHOR TERLEBIH DAHULU! Zahra seorang wanita sma yang hidup dikeluarga cemara, dan sangat dipenuhi dengan kasih sayang, zahra dijodohkan oleh seorang gus muda yang berada dipesantren tempat abangnya mengajar, awalnya zahra menolak...