Assalamualaikum, haii Zahravers 🤍
Jangan lupa pencet tombol bintang di bawah ya, dan jangan lupa tandai typo.
"Disini kita sama sama berusaha saling menguatkan, Saya tau butuh waktu untuk mengikhlaskan semua hal yang telah terjadi, tetap menjadi seseorang yang kuat dan jangan pernah berubah"
-Muhammad Dzannuroin Reivandra Gevano Al hafidzHappy Reading‼️
Tokk..tokk..
Terdengar suara ketukan pintu dari arah pintu kamar Zahra, karena ketukan itu membuat Zahra terbangun seketika, tapi karena masih belum kuat untuk bangun, ia terpaksa untuk mengabaikan nya.
Tersadar bahwa Reivan tidak ada di sebelah nya, ia berfikir sejenak kemana Reivan pergi, apa ia sudah bangun lebih dulu dan turun kebawah? mengapa ia tidak dibangun kan?
Zahra dan Reivan memang sudah kembali ke rumah nya yang ada dibelakang Ndalem, begitu pula dengan Bunda Jannah yang ikut serta ke rumah Zahra dan Reivan, betapa memilukan nya mereka, seharusnya orang tua Zahra berkunjung untuk bercanda tawa tapi malah membawa duka, tapi itulah takdir Allah, tidak dapat di ubah, jalan satu satu nya hanya meng ikhlaskan tentang semua yang telah terjadi.
"Dekk.."
Suara itu, adalah suara lelaki, tetapi mana mungkin Suara Reivan, karena biasanya ia dipanggil Humaira tapi kali ini berbeda, "Siapaa?" Batin Zahra.
Zahra bangun dari tempat tidur nya dan berjalan menuju pintu kamar dan membuka pintu itu, terlihat tubuh yang berdiri itu adalah Zean yang sedari tadi mengetuk pintu kamar tetapi tidak kunjung dibuka oleh Zahra.
"Abang?"
"Kamu kenapa lama sekali buka pintu nya, Dek?" Tanya Zean.
"Emm"
"Yasudah nanti saja itu, ayo turun sekarang, sarapan dulu" Ucap Zean. "Udah sholat Subuh?" Lanjut Zean.
"Udah tadi, karena capek jadi ketiduran lagi tadi" Jawab Zahra.
"Hemm, kebiasaan tidur habis subuh kamu ya" Ucap Zean menyentil kening Zahra.
"Aww, sakit loh bang"
"Makanya kurangin kebiasaan kamu itu"
"Ya kan ketiduran, bukan disengaja" Ucap Zahra tidak mau disalahkan.
"Iya iya, yaudah turun cepat, bunda udah dibawah" Ucap Zean.
"Cuman bunda?" Tanya Zahra yang mencari keberadaan seseorang.
"Ngga, Reivan ada di belakang lagi jemur pakaian" Jawab Zean kemudian Zahra langsung berjalan menuruni tangga untuk menuju ke meja makan.
"Selamat pagi Dekk"
"Selamat pagi Bun" Jawab Zahra.
"Kamu nangis semalaman?" Tanya Bunda Jannah melihat mata Zahra yang sedikit sembab.
"Ngga, Bun" Jawab Zahra agar tidak ketahuan, seharusnya ia sebelum turun cuci muka terlebih dahulu agar tidak terlalu ketahuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AZAHRA [HIATUS]
FanfictionHARAP FOLLOW AKUN AUTHOR TERLEBIH DAHULU! Zahra seorang wanita sma yang hidup dikeluarga cemara, dan sangat dipenuhi dengan kasih sayang, zahra dijodohkan oleh seorang gus muda yang berada dipesantren tempat abangnya mengajar, awalnya zahra menolak...