13. Rumah sakit

1.1K 68 5
                                    

Assalamualaikum..

"Orang yang memandang dirinya buruk, maka ia adalah orang yang baik. dan siapa yang memandang dirinya baik, maka dia adalah orang yang buruk"
-Ali bin Abi Thalib

HAPPY READING 🌾

Disetiap lorong penuh dengan oran orang yang sedang sibuk dengan kegiatannya, ada yang berobat dan ada juga yang berlari untuk pasiennya. Terdengar suara langkah kaki seseorang dari arah berjauhan sedang menuju kesuatu tempat. "Hahh.."

"Dimana Zahra??" Ucap Reivan dengan nafas yang tidak teratur karena berlarian disepanjang lorong tadi.

"Dia lagi di ruangan bunda sama ayah, lo masuk aja sambil nenangin dia juga, kasian.." Jawab Zean sambil menunjuk kearah ruangan yang ia maksud.

"Baiklah"

Terlihat Zahra sedang duduk disebelah branker bunda nya yang sedang terbaring lemah, Reivan pun menghampiri Zahra dan duduk disebelah nya.

"Hiks..hiks.., bundaa , ini Zahra ,bangun yuu Bun" Sungguh,Reivan tidak tega melihat Zahra yang menangis sesegukan, dia langsung merangkul tubuh kecil Zahra dan menyenderkan kepala Zahra di dada nya.

"Humaira"

"Mas , bunda mas" Ucap Zahra Ter isak Isak.

"Iyaa sayang, nangis nya meluk mas aja sini"

Zahra langsung memeluk Reivan, rasanya sesak sekali melihat Zahra yang sedang menangis seperti ini, jujur , Reivan belum pernah melihat Zahra menangis seperti ini.

Setelah beberapa menit Zahra menangis, Reivan menyadari bahwa tidak ada suara tangisan lagi dari Zahra, pikirnya bahwa memang Zahra sudah lelah karna menangis cukup lama, tetapi ternyata..

"Sayang, udah nangis nya? minum dulu yuk, kasihan tenggorokan kamu kering" Ucap Reivan mengelus tangan mungil Zahra.

Tidak ada jawaban sama sekali dari Zahra, karena merasa tidak ada jawaban dari Zahra, Reivan megangkat sedikit kepala Zahra dengan perlahan, Ternyata Zahra sudah tertidur karena menangis tadi, ia tertidur cukup pulas.

"Maa syaa Allah, tidur pun tetap cantik kamu" Ucap Reivan.

Reivan kemudian mengangkat pelan tubuh kecil Zahra untuk dipindahkan ke Sofa yang ada diruangan itu agar Zahra tidur lebih nyaman.

"Tidur yang nyenyak ya, Mas mau pergi cari makanan dulu, soalnya sebelum kesini kamu belum makan" Ucap Reivan kemudian mencium kening Zahra.

Tak lama kemudian, terdengar suara pintu terbuka yang memperlihatkan sosok Zean yang baru saja mau masuk ke dalam ruangan dimana bunda dan ayah nya sedang dirawat itu, dan Zean tidak sengaja melihat Reivan yang duduk disebelah Zahra sehabis mencium kening Zahra.

"Zahra ketiduran ya?" Tanya Zean

"Iya" Jawab Reivan

"Kebiasaan nya masih belum hilang ya" Ucap Zean tersenyum kecil, "Lo mau kemana?" Lanjut Zean melihat Reivan yang terlihat mengambil kunci motor nya.

"Mau beli makan bentar, Zahra tadi sebelum kesini belum sempat makan" Jawab Reivan

"Ohh, hati hati"

"Sip"

Setelah Reivan pergi dari hadapan nya, Zean kemudian duduk disofa tempat Zahra tertidur dan mengangkat kepala Zahra lalu diletakkan di paha nya sebagai sanggahan.

"Sampai Kering gitu air matanya nya,dek" Ucap Zean sambil mengelap air mata yang tersisa di pipi Zahra.

Zean langsung mengangkat kedua tangan nya untuk memanjatkan doa untuk kedua orang tua nya.

AZAHRA [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang