Part 01.| Awal

206 47 11
                                    

Setiap orang memiliki kisahnya sendiri—ada yang penuh liku, ada yang tampak mudah. Namun, bukan seberapa mulus jalan yang menentukan siapa kita, melainkan bagaimana kita melangkah. Jangan takut memulai, jangan ragu berubah, karena kehidupan selalu memberi peluang bagi mereka yang berani menjalani.

Rain Griziellyn.

Happy reading jangan lupa vote dan komen
.
.
.
.
.

17 Januari 2016.

Madrid, ibu kota sekaligus kota terbesar Spanyol, terletak di Sungai Manzanares. Kota se luas 707 km² ini berpenduduk 3,2 juta jiwa (Juli 2005), dan 5,8 juta jiwa jika termasuk daerah metropolitannya. Letak dan sejarahnya menjadikan Madrid pusat finansial dan politik Semenanjung Iberia, serta destinasi wisata yang populer.

Tepat di kota Madrid—Spanyol Pukul 06:30 waktu setempat, suasana di pagi ini sangat cerah sekali banyak orang-orang yang melakukan aktivitasnya, seperti berangkat kerja dan lainnya.

Di mansion bernuansa Benua Eropa milik seorang pengusaha sukses yang dimiliki oleh tuan Frans. Tuan Frans memasuki jajaran orang kaya nomor satu di dunia, dengan berbagai prestasinya pada bidang bisnis yang sangat populer.

Kini suasana mansion sangat ramai oleh para pelayan yang melakukan aktivitasnya, di antara mereka ada beberapa yang menghidangkan sarapan untuk majikannya dengan cekatan.

Suasana di kamar pagi ini sangat berantakan sekali. Desain kamar tentang dunia astronom itu sangat disukai pemilik kamar bernama Rain Griziellyn, gadis cantik bulu mata lentik, tatapan mata tajam seperti burung elang.

Rain adalah anak dari seorang Frans Guillermo, Rain memiliki satu orang adik laki-laki bernama Reno Guillermo, dan ia memiliki dua sahabat yang sangat disayanginya, layaknya saudara sendiri. Sahabat Rain bernama Jeovanka Axyl, dan Deana Alexandra Wilson.

Ayah dari kedua sahabatnya itu masih sahabat baik dari ayah Rain, tak heran jika orang tua yang bersahabatan, maka anak-anaknya akan meneruskan persahabatan itu. Rain saat ini tengah menempuh pendidikan S3 di usianya yang sudah menginjak dua puluh tujuh tahun.

Rain yang masih mengantuk terpaksa bangun lebih awal karena harus pergi ke kampus untuk menghadiri pertemuan pagi. Dengan langkah tergesa, ia bersiap menuju kamar mandi.

Sebenarnya, ia baru tidur pukul 03:00 dini hari setelah pulang dari pekerjaannya semalam. Tidak ada seorang pun yang tahu selain sahabatnya, jika wanita dua puluh tujuh tahun itu sudah memiliki perusahan sendiri, dan memiliki bisnis dunia bawah. Rain yang memiliki genius tinggi, mampu mendirikan perusahaan dengan hasil usahanya selama ini.

Kini Rain sudah siap untuk berangkat kuliah, setelah banyak drama karena mengantuk sedari tadi.

"Heuh! Rasanya mengantuk sekali," Rain menggerutu sembari menguap pelan. Matanya masih terlihat sayu, menandakan wanita itu masih mengantuk, sedikit sulit untuk membuka matanya yang masih terpejam.

Di saat Rain masih mengumpulkan nyawanya yang belum sepenuhnya tersadar, sudah terdengar suara langkah seseorang menuju kamar wanita itu sembari mulai mengetuk pintu. Sudah dipastikan itu adalah Griziellyn, ibu dari Rain sendiri, wanita paruh baya yang usianya tidak muda lagi, tetapi masih terlihat cantik.

Tak lama kemudian suara pintu terbuka, menampilkan sang ibu yang tersenyum hangat pada anak perempuannya, dan senyuman itulah yang Rain dapatkan setiap pagi, hal kecil itu sangat membuatnya bahagia.
   
"Hai anak Mommy, sudah bangun? Mommy kira masih tidur," sapa Grize pada putrinya, wanita paruh baya itu mendekati sang anak dengan langkah pelan.

Psychopath Queen MambaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang