Bab 17.| Hal Penting

70 31 7
                                    

Harusnya Aku tidak Mencintainya kembali agar Aku tidak mengulang rasa sakit pada Orang yang sama.

Zidan Kafka Cakrawala

*********

Happy reading jangan lupa vote dan komen
.
.
.
.
.

Di lain tempat tepatnya di universitas Dikota Madrid Beberapa gadis Bersiap untuk pulang, ya para gadis itu rain, jeovanka dan juga Deana. memang rain Setelah selesai mengobrol dengan Rocky dirinya langsung menyusul Kedua sahabatnya,

Rain sedikit kefikiran pada pemuda Itu Kenapa dirinya cepat sekali akrab, dengan orang baru padahal rain menerapkan prinsip pada dirinya sendiri
jangan pernah mendekat pada Orang asing jika tidak mau Mengtahui fakta sesungguhnya.

Rain sedari tadi tidak fokus sama sekali Ketiga gadis itu sudah sampai dimansion utama milik rain. untuk mansion milik orang tuanya sudah tidak diisi lagi beberapa pekerja tetap membersihkan oleh beberapa maid. dan dijaga oleh beberapa boddygard, Dan sebagian dipindah tugaskan Disini rain Memboyong teman temannya untuk tinggal dimansion itu bagi rain mereka tetaplah keluarga tidak ada bedanya.

Deana Yang sejak awal memperhatikan Wajah rain seperti orang linglung Pun bertanya kenapa Tumben sekali gadis itu menjadi diam Karena merasa aneh.

"Ra, Lo kenapa sih Kayak orang linglung gitu, dari tadi diem aja." Tanya deana Yang terus melihat wajah Rain.

"Gue gapapa kok, hanya ada hal yang gue fikirin." Rain Tersenyum Pada deana.

"Serius?" Tanya Deana Lagi terus memastikan.

"Iya, gue serius." Rain menepuk pelan Pipi Deana dan gadis itu bangkit menuju ruangannya.

Disaat deana memperhatikan kepergian rain datanglah zidan Yang membawa Sepiring roti panggang kesukaan gadis itu, Zidan tau Jika jam seperti ini deana Akan lapar, Sudah pastinya akan menyuruh zidan membuatkan roti untuknya.

"Heh! kenapa lo? Ngeliatin apa sih serius bener." Zidan Langsung duduk disamping deana.

"Wahh Roti Panggang, Thanks zidan kebetulan gue lagi laper hehe." Deana Langsung merebut piring yang dipegang zidan tanpa mempedulikan pertanyaan Zidan tadi.

"Hemm, Sama-sama Makannya pelan pelan Keselek lu mati nanti." Zidan Geleng geleng kepala ketika melihat cara makan deana.

"Hem, gue udah pelan pelan kok." Jawab deana Dengan mulut penuh.

"Udah jangan ngomong dulu, abisin makanannya gue mau kedapur." Zidan bangkit dari duduknya langsung menuju dapur.

Tersisa lah deana Yang Masih Diruang tengah Gadis itu masih fokus makan, Jeovanka masih didalam kamarnya entah apa yang gadis itu lakukan. Sedangkan Kenan masih di kantor, Lalu Arga Arka Keduanya masih menjalani misinya Kemungkinan besok akan Pulang, sedangkan alastar berada diruang komando dirinya sedang menyusun beberapa alat untuk persiapannya nanti.

Zidan Hanya tersenyum disaat deana makan masakannya, Zidan masih belum berani Menyatakan cintanya Pada deana dirinya terlalu takut untuk ditolak. ya banyak resikonya ketika mencintai dalam diam, Padahal Alastar juga sama Halnya mencintai deana tetapi Pemuda itu dengan terang-terangan  menyatakan cinta Namun respon deana hanya bercanda saja.

Diantara teman temannya Hanya kenan lah yang mengetahui Kisah cinta zidan Pada deana. kisah cinta yang tidak pernah terjadi sampai saat ini. Disaat zidan fokus melihat deana Terdengar suara dering telpon yang berada disakunya dengan cepat zidan menerima telpon itu dan ya yang menelponya alastar.

Psychopath Queen MambaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang