"Flora, Flora... lo itu gampang banget Flo"
"Hahahahahaha" gelak tawa semua orang diruangan itu membuat dada Flora terasa sesak.
"HAHAHAHAHAHAHA" suara tawa mereka semakin kencang dan membuat kepala Flora terasa berputar.
"NGGA!"
Flora terbangun dari mimpi buruknya, lagi. Tangannya meraba ke atas nakas disamping kasur tempatnya berbaring, namun nihil, benda yang ia cari tidak ada disana. Dengan nafas tersengal dan langkah tertatih ia bangun mencari air. Beruntung, setelah keluar dari kamar itu ia menemukan galon air minum dan segera mengisi gelas yg ada disana. Dalam satu tegukan, ia menelan habis satu gelas penuh.
Adel yang juga terbangun karena teriakan Flora sebelumnya, hanya bisa melongo melihat Flora yang seperti baru saja dikejar setan. Sedangkan Flora masih belum menyadari keberadaan Adel karena masih menenangkan diri dan mengatur nafasnya.
"Are you ok?" tanya Adel setelah menghampiri Flora.
Flora yg terkejut, segera membalikan badannya dan sedikit mundur menjauhi Adel.
"Kk.. kamu siapa?!"
"Gue? yg punya rumah ini" jawab Adel seadanya.
"H..h..hah?" Flora bingung, ia mengedarkan pandangannya dan merasa sangat asing dengn interiornya. Benar, ternyata ini bukan rumah Flora.
"Ss..sa..saya... kenapa saya bisa ada disini?" Flora sedikit panik dan semakin memundurkan tubuhnya hingga menempel pada dinding dibelakangnya.
"Tenang kak, ini gue barista cafe yg semalam. Kakaknya gak inget semalam nangis di cafe sampai gak bisa ditanya?"
"Barista? Cafe? Nangis...?" Flora semakin bingung dengan jawaban Adel, kepalanya berusa mengingat namun yg terlintas hanya wajah sang barista saat ia mengambil pesanannya.
"Iya, karna gue bingung dan kakaknya ketiduran di mobil jadi gue bawa kesini. Gak mungkin kita bermalam di cafe juga." jelas Adel seramah mungkin.
"A-ah! Maaf saya pasti sudah merepotkan kamu. Saya akan segera merapikan diri dan pamit untuk pulang. Terimakasih sebelumnya." ucap Flora setelah merasa aman mendengar penjelasan Adel.
"Eh eh gapapa, santai aja gue sama sekali gak merasa direpotin. Santai aja ee... siapa namanya?"
"Flora"
"Iya, Flora santai aja. Lo bisa pake kamar mandi gue disana untuk memberaihkan diri biar gue siapin sarapan untuk kita berdua terus gue anter lo pulang. Btw, panggil gue Adel." tutur Adel mengulurkan tangannya.
Sedikit ragu, namun Flora menyambut uluran tangan Adel sebagai bentuk perkenalan singkat mereka.
Seperti titah Adel, Flora segera membersihkan diri dengan mencuci muka. Ia akan mandi dirumah saja, karena tidak enak jika terus merepotkan Adel. Apalagi Flora merasa dirinya seperti tamu tak diundang disini, walaupun perlakuan Adel sangat baik padanya.
Begitu pula dengan Adel, selepasnya Flora sibuk untuk membersihkan diri, Adel menyibukan dirinya di dapur untuk membuat roti panggang dan susu hangat sebagai menu sarapan mereka pagi ini. Karena tidak butuh waktu lama untuk menyajikannya, selesai Flora membersihkan dan merapihkan diri, Adel juga selesai menyajikan sarapan mereka diatas meja makan. Keduanya pun menikmati sarapannya tanpa ada satu patah katapun. Flora masih malu sudah merepotkan, sedangkan Adel bingung dengan sikapnya sendiri pada orang yg baru saja dikenalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nice To Meet You (FLODEL)
RomanceSebenarnya darimana semua ini berawal? Kamu yang selalu datang di jam yang sama dan memesan menu yang sama, atau aku yang selalu menunggu kedatanganmu di waktu yang sama? ⚠️ ⚠️⚠️ Disclaimer, cerita ini hanya fiksi jangan dibawa ke rl ya kawan ☝🏿