Insiden

211 21 2
                                    

Sudah seminggu berlalu sejak obrolan singkat Adel dan Flora, setiap hari Flora masih datang di jam yang sama dan memesan menu yang sama. Bedanya, jika ada Adel yg sedang berjaga Flora tidak perlu mengambil pesanannya sendiri, karena Adel akan selalu membawakan pesanan milik Flora secara langsung.

Begitupun dengan Adel, setiap kali ia berjaga, ia mulai menunggu kedatangan Flora. Pernah suatu hari, Flora terlambat datang ke cafe membuat Adel gusar dan hanya berjalan mondar-mandir di depan Bar sambil sesekali melihat ke arah pintu masuk. Maka dari itu, hari ini Adel sudah memantapkan hatinya untuk bertukar kontak dengan Flora.

"Silahkan, selamat menikmati Flo" ucap Adel, sudah mulai memanggil nama Flora karena Flora yg meminta.

"Umm!" Flora menatap Adel dan menganggukan kepalanya.

"Boleh duduk?" tanya Adel kemudian.

"Boleh, tapi jangan lama-lama ya nanti kamu dimarahin sama bos kamu."

"Tenang aja, aman kok." jawab Adel meyakinkan dan sudah duduk di hadapan Flora.

Lima menit berlalu, Flora hanya memandangi keluar jendela dan sesekali menyesap kopinya. Biasanya setelah pesanannya tiba, Flora langsung membuka laptopnya.

"Gak ngerjain skripsinya Flo?" tanya Adel mencari keberadaan laptop dan buku-buku tebal milik Flora.

Flora mengalihkan pandangannya pada Adel dan menggelengkan kepalanya.

"Saya hari ini mau menenangkan diri aja." Flora menjawab.

Adel manggut-manggut atas jawaban yg diberikan Flora, lalu ia segera mengeluarkan ponsel miliknya dan menyodorkannya pada Flora.

"Flo, boleh gue minta kontak elu? Biar gue bisa kabarin kapan cafe sepi" Adel beralasan dengan ketidaksukaan Flora terhadap keramaian.

"Oh saya sudah punya kontak kasir disini kok del, biasanya dia yang kabari saya kalau cafe sedang ramai di sore hari." ucap Flora masih belum peka.

Tampak kekecewaan tersirat diwajah Adel, kenapa bisa Oniel memiliki kontak Flora. Flora yg menyadari perubahan ekspresi Adel pun terkekeh pelan dan meraih ponsel dalam genggaman Adel.

'DEG'
Jantung Adel berpacu lebih cepat saat tanpa sengaja tangan mereka saling bersentuhan. Sedangkan Flora segera mengetikan nomornya pada ponsel milik Adel.

"Udah nih" Flora menyodorkan ponsel milik Adel.

"Thanks, nona Flora. Mulai hari ini, gue yg akan kasih tau elu." Adel nyengir lalu bangkit. "Gue balik kerja lagi ya!" serunya kemudian meninggalkan Flora dan kembali ke ruangannya tanpa diketahui oleh Flora.

Flora hanya tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya melihat Adel. Aneh, hanya diberi nomor kontaknya saja ia sudah sesenang itu.  Mengingatkan Flora pada...

"Tidak, tidak, tidak!" batin Flora berteriak.

Flora mengusir jauh-jauh memory tentang sesuatu yang sangat ingin ia lenyapkan dari kepalanya selama bertahun-tahun. Flora memejamkan matanya dan mengatur nafasnya yang sedikit terasa menyesakkan.

"Flora?" suara khas seorang wanita memanggil
namanya.

Flora membuka mata dan mendongkakan kepalanya, menatap seorang wanita berambut pendek yang sedikit lebih tinggi darinya sedang membawa nampan.

"Iya Flora!" si wanita berseru setelah memastikan ia benar seorang Flora, tanpa permisi segera duduk dihadapan Flora.

Flora yang masih mencerna tidak menjawab dan hanya bisa menatap dengan tatapan kosong. Otaknya memproses sosok dihadapannya yang kini sedang mengajak bicara.

Nice To Meet You (FLODEL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang