Daksa menatap dan mengelus cincin tunangannya yang melingkar sempurna di jari manisnya, ia tersenyum tipis. Entahlah apa yang sedang dipikirkannya yang jelas ia sangat senang, setidaknya lily menjadi miliknya walaupun belum sepenuhnya.
Aris, galang dan beno bergidik ngeri melihat daksa yang senyum-senyum sendiri seperti ini. Mereka saat ini ada di kantor daksa menganggu daksa yang fokus kerja.
Daksa mendongak menatap mereka. "Gue udah urus pindah jurusan." Ucap daksa.
Mata mereka melotot sempurna. "Lo serius mau pindah jurusan?, bentar lagi kita lulus lho. Sayang banget pindah-pindah gitu." Ucap mereka kaget.
"Gue kuliah bukan ngejar nilai, gue cuma mau awasi cewek gue." Ucap daksa malas.
Mereka geleng-geleng kepala. "Terserah lo deh, dak. Kita enggak tau arah pemikiran lo." Ucap mereka.
Daksa mengambil ponselnya menghubungi sang kekasih. Daksa mendengus kesal pesannya tidak dibalas lily, padahal lily sedang aktif.
Sayang jelek❤️
Ly✓
Ke kantor gue dong✓
Lily, jawab pesan gue lo lagi apa sih😡?✓Apa?
Lo lagi dimana?😡✓
Kontrakan😤
Lagi apa?✓
Nonton film azab pacar yang galak akan ditinggalkan.
Lo ngancem gue hah?🔪✓
Apa sih, orang judulnya gitu kamu keisindir? Bagus dong kalau kamu keisindir berarti kamu ngaku.
Mata daksa melotot sempurna ia mengeram kesal. "Gue pulang." Pamit daksa langsung keluar dari ruangannya meninggalkan teman-temannya yang asyik makan buah-buahan.
"WOY TUNGGUIN" Teriak mereka ikut keluar ruangan daksa.
***
Daksa menatap datar lily sedangkan yang ditatap biasa saja. "Lo------"
"Tadi aku bikin brownies kukus, coba kamu cicipi enak enggak." Potong lily menyodorkan brownies coklat yang tadi ia bikin.
Daksa melirik brownies kukus itu tanpa minat. "Enggak enak." Ucap daksa malas.
Lily cemberut.
Daksa yang melihat lily cemberut ia gemes. "Lo enggak jaga masak, lo jagonya bikin gue marah." Ucapnya lagi.
Lily mendengus. "Yaudah kalau enggak mau, enggak papa ko. Biar aku habiskan sendiri." Sinis lily melahap kembali brownies kukus buatannya.
Daksa menatap mulut lily yang penuh dengan brownies dan coklat yang meleleh di bibirnya. Daksa meneguk ludahnya susah payah. "Ly." Panggil daksa.
Lily tidak menjawab maupun menoleh ia fokus nonton film.
Daksa menarik lily mencium bibir lily sontak mata lily melotot sempurna, ia menepuk-nepuk pundak daksa untuk melepaskan ciumannya. Daksa mengambil alih brownies di dalam mulut lily.
Lily semakin syok ia menggeleng ribut. "J-jangan." Ucap lily tidak enak hati.
Daksa melepaskan ciumannya mengusap bibirnya yang belepotan, menatap lily yang syok. "Manis juga." Gumam daksa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAKSA
Teen FictionDaksa dewangga batara, pria jahat pada siapapun yang berani menganggu dirinya dan hubungannya dengan kekasihnya yang sangat ia cintai. pria yang memiliki banyak rahasia yang ia sembunyikan dari orang-orang. Daksa memaksa kekasihnya untuk menuruti pe...