Daksa menarik lily masuk kedalam rumah setelah selesai akad nikah tadi, acara yang begitu dadakan yang hanya dihadiri beberapa orang. Bahkan kedua orangtuanya saja belum sempat sampai di lokasi namun akad nikah sudah selesai.
Lily menangis tersedu-sedu ia berusaha melepaskan diri dari daksa. "Lepas kak." Teriak lily.
"Daksa lepasin dulu kasihan lily dari tadi kamu tarik-tarik." Kesal dasta kasihan melihat lily.
Daksa memberhentikan langkahnya menatap tajam lily. "Kam-----"
"Aku mau minum." Potong lily.
"Eh, abang daksa pul-----ihhh abang itu minuman aku." Teriak anggi kesal.
Daksa mengambil minum anggi ia menyodorkan ke lily. "Minum." Ucap daksa.
Lily langsung meminumnya hingga setengah, menatap anggi yang cemberut. "Maafin aku, nanti aku ganti." Ucap lily tidak enak.
"Enggak apa-apa." Sinis anggi.
Daksa menatap leher lily yang merah-merah, seperti bekas ciuman. Rahangnya mengeras. "Kamu keterlaluan." Geram daksa membopong lily masuk kedalam kamarnya mengunci pintu agar tidak ada yang masuk.
"K-kak jangan lakuin itu, aku belum siap." Panik lily melihat daksa melepaskan pakaian.
Daksa tidak menyahut ia langsung mendorong keras tubuh lily, mencium rakus lily. "Malam ini lo jadi milik gue seutuhnya, malam yang gue tunggu-tunggu selama ini." Bisik daksa ia berusaha mengontrol emosi.
"ARGHHHHHHH, SAKIT!" Teriak lily mencengkeram punggung daksa, air matanya mengalir deras.
***
Lily mengerjapkan matanya menyesuaikan sinar matahari yang menembus jendela kamar daksa, menoleh menatap daksa yang masih tidur sambil memeluknya. Rasanya tubuhnya terasa remuk setelah semalaman daksa menggempurnya habis-habisan.
Lily diam menatap lurus, kejadian tadi malam membuat ia semakin takut dengan daksa, lily menarik selimut sampai dada.
"L-lepas aku mau minum." Ucap lily berusaha melepaskan pelukan daksa.
"Gue masih ngantuk bentar lagi." Lirih daksa menyembunyikan wajahnya di leher lily.
"Ish, nanti aku dehidrasi gimana coba?" Kesal lily.
Daksa membuka matanya ia mengambil air putih yang memang ada di meja kecil. "Nih, bawel banget sih lo." Kesal daksa.
Lily langsung meminumnya hingga habis, tengkoraknya terasa kering. "Mending bawel daripada jahat kaya kamu." Sinis lily.
Daksa kembali merebahkan tubuhnya. "Mending jahat daripada hobi selingkuh." Ucap daksa tak mau kalah.
"Siapa yang sel-----"
"Udahlah enggak perlu dijelaskan lagi, gue mau tidur mending lo juga tidur lagi." Potong daksa menutupi wajah lily menggunakan telapak tangannya yang besar.
"Ihhh aku mandi." Kesal lily menepis tangan daksa.
"Mandi bareng gim-----"
"Enggak! Dasar mesum." Tolak lily sambil mengambil pakaiannya yang berceceran di lantai ia langsung mausk kamar mandi daksa.
"KITA SUDAH SAH LHO SAYANG." Teriak daksa menggoda istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAKSA
Teen FictionDaksa dewangga batara, pria jahat pada siapapun yang berani menganggu dirinya dan hubungannya dengan kekasihnya yang sangat ia cintai. pria yang memiliki banyak rahasia yang ia sembunyikan dari orang-orang. Daksa memaksa kekasihnya untuk menuruti pe...