Daksa menarik lily ke pelukannya memeluknya erta, sedangkan sang empu tidur pulas setelah semalaman bergadang semalaman gara-gara daksa yang terus membuatnya untuk tidak tidur.
Daksa mencium bibir lily singkat. "Bangun ly, udah siang." Bisik daksa.
"Hemmm" Gumam lily.
"Bangun ay, gue laper." Daksa menepuk-nepuk pipi lily pelan.
"Pesan online aja." Ucap lily semakin mempererat pelukannya.
"Enggak mau, gue mau makan masakan lo." Tolak daksa cepat.
Lily terpaksa membuka matanya menatap daksa kesal. "Ish, aku masih ngantuk tau. Gara-gara kamu sih paksa aku bergadang." Kesal lily.
Daksa terkekeh kecil. "Udah cepat sana masak, gue mau laper nih." Suruh daksa tak sabar.
Lily terpaksa melawan kantuk yang sangat berat, ia beranjak dari kasur menuju dapur untuk membuatkan sarapan untuk suaminya. Lily membuat nasi goreng dan ayam goreng ia sungguh malas masak hari ini.
"Nih, awas enggak dimakan." Lily menyodorkan piring yang sudah di isi nasi dan lauk-pauknya.
"Suapin." Pinta daksa menarik lily duduk lesehan.
"Ish, makan sendiri aja aku masih----"
"Yaudah gue enggak makan." Sinis daksa mendorong pelan piring.
Lily mengeram tertahan ia duduk di depan daksa. "Buka mulutnya." Suruh lily.
"Jangan pakai sendok gue enggak suka." Ucap daksa menaruh sendok yang di pegang lily. "Pakai tangan lo aja."
"Tap-----"
"Bawel banget sih lo, udah cepat gue lapar nih." Kesal daksa menatap lily tajam.
Lily mengangguk ia langsung menyuapi daksa langsung dengan tangannya, menatap daksa yang asyik main ponsel. Manja amat sih kamu kak."
Daksa mendongak menatap lily. "Gue bukan kakak lo, panggil gue, sayang, mas, atau sebutan yang lain, kaya gue, Ay" Daksa menekan kata terkahir.
"Jijik banget." Cicit lily yang masih terdengar jelas daksa.
Daksa menatap tajam lily. "Lo mau gue pukul hah?" Marah daksa.
Lily menggeleng takut. "M-maaf----"
Daksa mencengkeram tangan lily. "Sekali lagi lo gitu gue hukum lo." Ancam daksa.
Lily mengangguk. "M-maaf k-k----"
"Jangan panggil gue kakak." Potong daksa.
Lily mengangguk. "M-maaf sayang."
Daksa tersenyum tipis ia mengusap rambut lily. "Suapin gue lagi." Suruh daksa.
Lily mengangguk ia terus menyuapi daksa hingga nasi di piring habis. "Minum dulu." Ucap lily.
Daksa menatap lily lekat. "Lo enggak makan?" Tanya daksa setelah meneguk air hingga setengah.
Lily menggeleng. "Mau tidur lagi aja." Jawab lily.
"Nanti sakit lho, ay." Ucap daksa.
"Udah biasa" jawab lily sambil beranjak dari duduknya. "Lebih baik sakit fisik ketimbang batin." Lanjutnya.
"Yaudah kalau lo sakit gue enggak bakal urus lo."
"Yaudah." Sinis lily.
"Ngeyel." kesal daksa.
***
Lily menyenderkan kepalanya di pundak daksa yang sedang main ponsel. "Sayang." Panggil lily.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAKSA
Teen FictionDaksa dewangga batara, pria jahat pada siapapun yang berani menganggu dirinya dan hubungannya dengan kekasihnya yang sangat ia cintai. pria yang memiliki banyak rahasia yang ia sembunyikan dari orang-orang. Daksa memaksa kekasihnya untuk menuruti pe...