part 26

146 19 2
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamualaikum
Sebelum di baca jangan lupa
divote⚠️🔪.

"takdir Allah itu selalu yang terbaik, bila terasa belum baik berarti takdirnya belum selesai".

By. Tulisan seseorang.

🌷Happy reading for you 🌷
__________________________

Haiii kembali lagi

Di part ini akan
Ada menerima kesulitan
Dalam sesuatu ia kerjakan.

Dan mungkin terungkap satu - satu
Di tungguin sebelum di baca jangan lupa vote dan komen jangan cuman di silent readersku🤧 please.

.......

Betapa sedihnya hari ini adalah kematian dari ayahnya iza suasananya seperti kesepian bagi Rara dan iza sebagai sosok ayah adalah penghangat keluarganya iza yang melihat ayahnya itu terbarik tak berdaya hanya mengeluarkan air matanya dia sudah memaafkan ayahnya akan kesalahan yang ayahnya lakukan.

Begitupun sebaliknya bunda Marwah ia sudah memaafkan mantan suaminya itu Marwah yang melihat iza menangis histeris akan kematian ayahnya itu tiada berhenti untuk menangis ia tau yang di rasakan oleh anaknya itu bagaimana pun seorang ayah meninggalkan anaknya itu begitu menyedihkan ia tau bahwa mantan suaminya ini hanya menyayangi iza anaknya itu dulu.

Begitu ia menyayangi anaknya itu iza dulu sangat menempel pada ayahnya saking ayahnya mau pergi dia menangis begitu pun saat ini ketika ayahnya sudah meninggalkan iza selamanya di dunia ini tak salah jika iza sangat menangis histeris saking histeris ia banyak orang bantu untuk menenangkan tapi ia menolak keberadaan mereka yaitu jangan menggangunya .

Hanya bundanya saja yang bisa menenangkannya tapi tidak dengan suaminya ia membentaknya di depan umum saking ia syok dengan kematian ayahnya ini Arfa tau kalau hari ini yang menyiksa bagi iza sekarang.

"Sayang tenanglah "

"Tapi hiks bunda ayah hiks..."

"Sudahlah ayah udah tenang sekarang  dia sudah bahagia di alam sama"

"....."

"Ayok kita pulang"ucap bundanya, mereka udah di makam tadi iza masih belum berhenti menangis ya dari tadi sedangkan Rara dia seperti orang yang kebingungan tapi udah di bawa sama Sintia ke rumah bunda Marwah ia akan tinggal di sana iza juga akan menjaga adiknya itu walaupun belum sepenuhnya ia menerima adik tirinya itu dalam kehidupannya tapi ia harus meneruskan pesan wasiat dari ayahnya.

Arfa pulang dengan membawa istrinya itu dari tadi iza hanya termenung saja akhirnya ia membawa istrinya itu ke pesantren mereka akan menginap di sana sedangkan di rumah Arfa hanya mereka dua saja ia takut terjadi apa-apa sama istrinya itu sementara Sekarang istrinya itu masih syok atas peninggalan ayah mertuanya.

"Umi nanti suruh santri atau Vina bawain makanan sama minuman ke atas Arfa bawa  iza dulu kekamar"ucapnya sambil mengendong istrinya itu seperti bridal style.

"Iyh nak,nanti umi bilang bawa istrinya dulu nanti kebangun"katanya,ia hanya menggeleng kepala ku harap rumah tangga mereka akan baik baik saja dan Arfa begitu khawatirnya pada istrinya tentang kesehatan di dalam diri iza walaupun dia adalah dokter tapi semua manusia pasti merasakan yang namanya sakit itu bagaimana tidak peduli tentang jabatan mereka hanya saja mereka kapok dalam hal itu tapi ada juga yang lalai.

Akibat kecendrungan dan kecerobohan mereka akhirnya sampai sakit seperti yang di alami oleh orang sakit .

"Zaujatyku aku khawatir  bangunlah cepat sayang kamu belum makan dari tadi"bisiknya di telinga iza yang berstatus sebagai istrinya itu ,hingga akhirnya ia menurunkan air matanya
Ia tidak bisa melihat istrinya ini begitu menyiksa dirinya betapa menyiksanya ia ketika istrinya itu menangis histeris ia sudah melihat istrinya itu dengan keadaan apapun dengan mata kepalanya sendiri.

Gus And Doctor Love Story [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang