Akademi

221 7 0
                                    

Ruangan Spesialis Jantung,

Brakk..

Suara pintu terdengar terbuka dengan keras. Cheryl, dokter spesialis jantung mendengus kesal ketika situasi pada hari itu sangat riweh dan kacau. Banyak pasien yang berdatangan. Semua kamar penuh terisi dirumah sakit St. Marcus Seoul Jakarta, membuat para dokter kesulitan dan kewalahan menangani para pasien yang tak kunjung henti berdatangan.

Tepat pada saat Cheryl memasuki ruangannya, terlihat sesosok perempuan memakai baju perawat sedang ditegur oleh mentornya, Olla. Rupanya, saat Cheryl mendekati perempuan itu yang ternyata berasal dari Akademi Kelas D. Christy, salah satu siswi disana. Cheryl segera menghampiri Olla dan Christy.

"Misi. Ini kenapa ya?" tanya Cheryl

Olla yang mendengar suara Cheryl segera bangkit dari kursinya sekaligus menunduk dengan pelan.

"Maaf bu dokter sebelumnya lancang memasuki ruangan ibu. Ini bu, siswi dari akademi kami lupa mengerjakan tugasnya dan kebetulan masuk di bagian jantung, bu." jawab Olla membuat sang pemilik ruangan tersebut melirik sejenak kearah Christy.

Olla dengan sengaja menyenggol Christy seolah menyuruhnya untuk segera menunduk kepada Cheryl. Christy mengerti isyarat yang diberikan Olla, lalu dengan cepat ia menunduk. Cheryl segera menghentikan aksi mereka tersebut.

"Eh udah-udah. Olla, kamu boleh tunggu diluar sebentar ya, saya mau bicara dengan Christy dulu." Cheryl mengajak Christy duduk di sofa dekat jendela.

Olla yang mendengar perintah Cheryl "Baik bu. Sekali lagi, maaf ya bu."

Cheryl mengangguk pelan.

DUBRAKK!

"EH AYAM AYAM!" teriak Christy

Cheryl yang awalnya biasa saja juga ikut terkejut mendengar suara Christy. Selang beberapa detik, tawa Cheryl pun pecah karena kaget Christy.

"Eh maaf bu. Reflek. Hehe"

"Lucu banget refleknya."

Christy tertawa kecil mendengar masukan seniornya.

Baru saja tubuh mereka menyentuh sofa, pintu ruangan Cheryl kembali terbuka. Raffael, sahabat Cheryl sejak SMP masuk ke ruangan tersebut dengan lemas sambil membuka jam tangannya. Cheryl yang melihat kedatangan Raffael menyuruhnya untuk duduk di kursi terlebih dahulu. Setelah itu, ia kembali melanjutkan pembicaraannya dengan Christy.


-


"Jadi lo diajak ngobrol gitu sama Dok Cheryl?"

"Iya anjir. Gua takut banget sumpah. Tau-taunya cuman disuruh ngerjain."

"Pengen punya mentor kayak Dok Cher" ucap Freya sambil menaruh kepalanya diatas meja.

"Halahh. Sama Dokter Raffael kalii!" sambut Fiony yang duduk di samping Christy.

"Mana ada ya!" balas Freya dengan nada yang sedikit tinggi.

"Udah-udah deh. Btw, Zee mana dah? Hari ini kok tumben kagak keliatan." tanya Fiony sambil mengunyah keripik kentang yang baru saja ia beli di vending machine.

"Ohh, si Zee dia izin hari ini. Sakit dia" jawab Christy

"Baru tau gua anak kayak Zee bisa tumbang juga. Haha"

"Yakali dell gapernah tumbang"

"Tadi Ci Shani sama Ci Gre serem banget dah! Apalagi pas meeting jam 8 tadi. Hadeuhhh."

"Jangan ngeluh mulu lo tinn.. Ntar kayak Marsha ditegur sama Dokter Rehuel"

"Jangan diingetin dong kak Indah!"

Hospital's Doctor [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang