OMG!

27 6 0
                                    

"Weh, freya!" panggil Fiony.

"Apaan?"

"Gua tidur dulu ya, ntar 10 menit sebelum bangunin gua ya!"

"Yayaya."

Fiony pun berjalan kembali kearah ruangannya. Waktu masih menunjukkan pukul sepuluh lewat lima puluh empat menit. (10.54)

"Frey, frey" panggil Adel sambil membuka pintu geser ruangan milik Freya.

"Kenapa?"

"Lo takut gak sih shift nanti malem?"

"Yaiyalah, yakali gua gak takut njir."

"Lagian pas kita Newbie kagak jam 12 malem juga kan?" sambung Freya.

"Yaa.. Lo mau bandingin Newbie susah lah.. Lagian kan ini buat seleksi kita lolos jadi dokter disini atau kagak."

"Iya sih.. "

Gesrekk.. Gesrekk..

"EH, BUNYI APAAN ITU ANJIR!?"

"Stt.. Diem, del."

"Serem woii!"

Diselang mereka mengobrol, suara aneh tiba-tiba muncul. Memang bukan hal yang aneh suara-suara itu muncul, saat Newbie pada saat mereka shift malam juga sering mendengar suara aneh tersebut.

Karena kebetulan ruangan mereka semuanya penuh kaca, Freya & Adel dapat melihat dengan jelas keadaan diluar ruangan. Lalu, diselang ketakutan mereka, Flora tetiba lewat didepan ruangan mereka. Sepertinya Flora menuju ke toilet.

"Flo! Flo! Flo!"

Flora yang merasa dirinya dipanggil segera menengok kearah sumber suara. Melihat sosok Freya dan Adel, Flora memberi isyarat bahwa ia akan pergi ke toilet terlebih dahulu, baru ia akan menghampiri ke ruangan mereka. Freya dan Adel pun menganggukkan kepalanya sambil hati mereka tetap dipenuhi oleh ketakutan.

"Del, bukannya kita juga sering denger kayak gini ya pas Newbie?"

"Iya, tapi kan itu masih jam-jam maghrib jir. Inikan beda lagi. Udah jam kunti."

Jam Analog di ruangan Freya menunjukkan waktu pukul 11.28, Flora menggeser pintu ruangan dan masuk.

"Kenapa, njir?"

"Lo denger suara-suara aneh gak, Flo?" tanya Adel sambil menarik kain di dekatnya.

"Denger sih. Tapi, itu kayaknya dari ruangan Dr. Aldrich deh.. atau gak ruangan Atin. " balas Flora sambil berjalan menghampiri komputer Adel.

"Tapi, kok gua tadi denger di depan ruangan lo ya, del? Kan ruangan Atin sama Dr. Ald diujung."

"Nah, iya kan Freyy.. Depan ruangan gua kan ruangannya Marsha, Marsha kan lagi keruangan Zee pasti.. "

Freya menggaruk-garuk kepalanya merasa sangat kebingungan. Ia penasaran apa sumber suara tersebut. Di sisi lain, ia juga ketakutan.

GESREK.. GUSRAKK.. DUBRAK!







"EH, ASTAGFIRULLAHALADZIM!"

"MAMAAAAAA, ADEL TAKUTTT"

"JANTUNG GUA YAALLAH!"

Dokter Cheryl mendengar suara kegaduhan dari ruangan depan pun keluar dan segera mencari sumber suara. Cheryl segera menggeser pintu ruangan Adel.

"Ini kenapa kok teriak-teriak?"

"Dokk.. Tadi kami denger suara-suara aneh dari ruangan Marsha."

"Hah? Masa sih, Frey?"

"Iya dok.. Ya kan del, flo?"

"Iya-iya, dok. Ada suara aneh dari depan ruangan ini." kata keduanya sambil mendekat.

"Yaudah.. Kalian berdoa supaya gak ada apa-apa. Jangan lupa ya, 10 menit lagi kita mulai shiftnya." ujar Cheryl sambil melangkah meninggalkan ruangan Adel.

"Eh, 10 menit lagi? Gua keruangan Fiony dulu ya. Bangunin tuh bocah!"

"Perasaan dia lebih tua dari lo deh.. Frey."

"Santuy, flo."

Freya pun keluar dari ruangan tersebut. Dengan sangat berhati-hati Freya menggeser pintu ruangan Fiony.

"Cepio! Cepio! Bangun. Sepuluh menit lagi, shiftnya!!" Freya membangunkan Fiony dengan nada yang sedikit keras.

Freya menggoyang-goyangkan badan Fiony, berharap Fiony segera bangun dari tidurnya.

"Kenapa sih.. Freyyy..?"

"Sepuluh menit lagi ini."

"Sabar."

"Iya."

"YOK, KUMPUL SEMUANYAAA!!" ajak Dr. Raffael melewati ruangan Fiony menggunakan speaker.

"Tuh, bangun!"

"Ya."

Fiony pun beranjak dari sofanya (zona nyaman) dan segera memakai sepatu kets putihnya.

Mereka semua pun kumpul di ruang tamu yang lumayan sempit.

"Oke, sudah pada timnya? Nanti untuk Tim A lantai 10, 11, dan 12. Lalu, tim B lantai 7,8, dan 9. Tim C lantai 4, 5, dan 6. Tim D lantai 13, 14, 15. Tim E 16, 17, dan 18 dan terakhir Tim F lantai 19 dan 20. Baik, boleh keluar sekarang." ujar Dr. Raffael sambil membuka pintu ruangan.

Tim A mulai menaiki lift. Walau sudah malam, ternyata keadaan di RS semakin ramai. Beruntung tim yang mendapatkan di lantai 10 kebawah. Masih ramai pasien.







💿






















Tim B
Lt. 7, 8 dan 9.

"Dok itu apa kok darah-darah sih?" tanya Freya dengan polos.

"Itu air, frey." jawab Dr. Raffael dengan nada lucu.

"O-oh, air ya dok.. Gelap soalnya. Hehe. "

'Mimpi apa lo, frey bisa setim sama dokter idaman lo?" bisik Fiony.

"Apaansih, jangan bikin gua ke distract. "

Fiony hanya memberi senyuman tipis seolah menggoda Freya. Tapi, apalah daya anak itu. Ia memalingkan wajahnya dari Fiony.

"Ayo lanjut ngelilinginnya."

"Iya dok.. " sahut keduanya itu.

Mereka istirahat dan makan bento sebagai makanan mereka jam 3 subuh.

___













🕖🎥



















"Gimana seru gak?" tanya Dr. Gavriel dengan muka cengegesan.

"GAKKK!!" sahut para siswi akademi.

Mereka semua matanya kayak panda. Ahhaha! Semangat ya,. Begitulah cobaan awal. Semoga keterima jadi dokter ya! 👍✌

































 Semoga keterima jadi dokter ya! 👍✌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Sekian, terimakasih kawan 🙏🙏

Hospital's Doctor [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang