2 hari kemudian.
Flora Shafiqa Riyadi akhirnya kembali kepada tim awalnya, Tim Akademi I.
Baru saja Flora menginjakkan kakinya ke lantai ruangan I, ia sudah disambut oleh Adel, yang kebetulan mampir ke Akademi I.
"Eh, balik juga lo Flo. Gua kira bakal disana terus."
"Diem aja lo, Del."
"Freya mana?" tanya Flora sambil membuka layar ponselnya.
"Apaansih anjir gajelas lo, pagi-pagi buta gini malah nyariin Freya."
"Iya kan, tin. Emang gajelas dia tuh!" ejek Adel.
Flora sudah malas menanggapi Adel & Kathrin. Ia berjalan keluar dari ruangan dan mencari keberadaan Freya seorang diri. Setelah ia mulai menjauh dari Akademi I, Flora mendengar dirinya dipanggil oleh seseorang.
"FLO!"
Jelas panggilan itu membuat gadis bertubuh mungil tersebut membalikkan tubuhnya. Saat ia membalikkan tubuhnya, ia melihat pria dengan jas dokternya serta membawa tablet merk SM.
"LO LUPA ADA PERTEMUAN AKADEMI X DOK, 10 MENIT LAGI?"
Rupanya, pria tersebut merupakan Dokter dari tim Natasha. Dokter Mackenzie. Wajar kalau Dokter Mackenzie menggunakan pemyebutan "lo, gua" karena mereka memang berteman dekat sejak mereka duduk di bangku SD.
Flora yang mendengar ucapan Dr. Mackenzie segera berlari kearah ruangan meeting tanpa mengucapkan sepatah kata apapun. Syukurnya, pertemuan tersebut belum dimulai. Namun, sudah banyak teman-temannya. Kecuali..
🗿
Kecuali Zee, Christy, dan Fiony.
Flora menyadari keanehan tersebut disaat bangku untuk bagian Tim Akademi Kelas D kosong dan Freya hanya duduk sendiri. Flora jelas tak hanya diam. Mulutnya yang sering berbicara itu mulai memberi pertanyaan-pertanyaan kepada Marsha, Ashel, Adel, Freya.
Namun, tetap saja hasilnya nihil. Tak seorang pun yang mengetahui keberadaan mereka bertiga.
13.59
Tepat satu menit sebelum pertemuan dimulai, orang-orang yang dicari oleh Flora datang. Fiony segera duduk di sebelah Freya. Begitupun dengan Zee & Christy, sebelum sampai di tempat duduk mereka, mereka mengambil beberapa cemilan yang telah disediakan.
Para dokter yang terlibat untuk Akademi x Dok pun sudah tiba sejak satu jam yang lalu. Selang beberapa menit kemudian, Ketua Panitia dari acara tersebut masuk sambil membawa microphone dan selembar kertas.
Tak lama kemudian, ruangan mulai digelapkan, suasana ruangan pun mendingin, serta munculnya cahaya di tengah-tengah panggung.
"Selamat siang, semuanya para anggota Akademi x Dok tahun 2024!" sambut ketua panitia dengan ceria.
Para audience yang terdapat disana membalas sambutan ketua panitia tsb. Hari itu berjalan dengan lancar. Sampai tiba juga akhir dari acara pertemuan terakhir di minggu ini.
"Baik, sebelum kita tutup acara ini, ada baiknya kita memanggil para anggota Akademi x Dok tahun ini! Baik dokter maupun murid akademi, kami persilahkan: "
"Dokter Cheryl, Dokter Raffael, Dokter Aldrich, Dokter Natasha, Dokter Mackenzie, Dokter Clairine, Dokter Gavriel, Dokter Sebastian, Zee, Christy, Adel, Lulu, Marsha, Ashel, Fiony, Freya, Kathrina, dan Flora." lanjut ketua panitia, Doni Azman Rudi.
Satu- persatu dari mereka maju keatas panggung dan tak sedikit juga untuk para kepala rumah sakit yang duduk di bangku utama memberi tepuk tangan.
Masih penasaran dengan hal tadi, Flora menanyakan mengapa mereka terlambat datang ke ruang meeting dibandingkan dengannya dengan anggota-anggota lain.
'Eh, tadi kenapa lo, Christy, sama Fiony telat dibanding yang lain?" bisik Flora sambil terkadang melihat kearah kamera yang menyoroti panggung.
"Ohh, tadi gua itu- Eh ntar aja lah, Flo. Sulit untuk dijelaskan sekarang." jawab Zee.
Flora menaikkan alis sebelah kanannya. Kebingungan karena jawaban Zee.
💿
Cafetaria RS St. Marcus Seoul, 27 Maret 2024.
"Kamu dari mana?" tanya Brandon, pengambil bagian makanan
"Akademi Kelas G, pak!" balas Marsha dengan semangat.
Brandon tersenyum lalu mengambil piring stainless dan menaruh 5 sosis serta saus tomat- & saus sambal.
"Makasih, pakk."
"Lanjut!" ucap Brandon.
Kathrina yang dibelakang Marsha kemudian maju dan memberikan kartu identitas. Fyi, Kathrin abis debat sama Brandon.*
Tak ada yang beda, hanya suara interaksi antara Brandon dengan siswi menghilang.
"Makasih, pak." ujar Kathrin dengan nada datar.
Mereka semua pun mendapatkan makan siang, termasuk dengan para-para dokter.
Flora yang terakhir mengantre, duduk di samping Zee.
"Jadi, kenapa lo telat sama Fiony, Christy?" tanya Flora sambil melahap makan siangnya.
"Ngapain sih, Flo nanya orang gajelas." kata Freya sambil mengarahkan matanya ke Fiony.
"Loh. Apaansih lo, iri bilang!"
"Apaansih!"
Flora yang melihat perdebatan tersebut lagi-lagi hanya bisa terdiam. Begitu juga dengan yang lainnya.
"Kalian nih mau makan apa ribut sih? Udah ayo makan!" nimbrung Christy di sela-sela perdebatan mereka.
Freya & Fiony pun menghentikan perdebatan mereka. Mereka melanjutkan makanan mereka dengan muka kesal.
"Ohh, tadi itu kita nyari dokter buat bantuin kita, Flo! Makanya lama" kata Christy yang mengingat pertanyaan Flora sebelumnya.
"Ngapain?" Flora kembali memberi pertanyaan sementara tangannya terus mengambil daging sapi menggunakan sumpit.
"Memyeramkan tadi, Flo. Tadi tuh ya kita itu ketakutan gara-gara j-" balas Christy
"Gara-gara jenazah Pak Rohman, pasien dengan riwayat penyakit paru-paru hilang." lanjut Zee.
"HAH?"
Mereka semua terkejut mendengar penyataan Zee. Pak Rohman merupakan pasien 'favorit' mereka karena selain sering men-traktir mereka, Pak Rohman juga sering mengajari mereka tentang penyakit-penyakit.
"Belum, tapi kata mbak CS, Mbak Nicole, itu misi pertama dari Akademi x Dok." bisik Fiony membocorkan dan didengar oleh semua siswi akademi.
Mereka pun saling menatap satu sama lain.
"Misi?"
Sekian, terimakasih kawan 🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Hospital's Doctor [Lengkap]
FanfictionHospital's Doctor [Lengkap] !! Lapak siapapun!. Kisah ini dimulai ketika Akademi x Dok kembali diadakan kembali pada tahun 2024 untuk seleksi pemilihan dokter terbaik. -SETERUSNYA UP SETIAP HARI RABU & JUMAT- Mulai Tayang Selasa 26 Maret, 2024. J...