On Your Mark!

10 4 0
                                    

Baru saja jam delapan pagi, situasi RS Saint Marcus Seoul sudah ramai sekali dan dipenuhi banyak manusia dengan berbagai macam keluhan penyakit mereka.

Marsha dan Zee sedang berjalan bersama menuju ke ruangab mereka. Sambil memainkan ponselnya, Zee menggenggam tangan Marsha. Marsha juga masih fokus memperhatikan layar ponselnya, berjaga-jaga jika ada update untuk misi AXD selanjutnya.

"Maengg! Mau itu gak?" tanya Zee sambil menunjuk ke penjual es krim di luar gedung RS SMS.

"Bolehh Ka Zee!" jawab Marsha lalu memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya.

Marsha dan Zee pun keluar dari gedung RS SMS. Tanpa disadari oleh Marsha, ponsel Marsha jatuh. Gaga dan Hanif yang berada di sana, memanfaatkan kesempatan itu. Mereka segera mengambil ponsel Marsha. Seketika, mereka berdua tersenyum licik sambil memutar balikkan handphonenya.

"Mantap nih, bro!" ujar Gaga.

"Yoii, udah buru keburu diliat orang kita!" ucap Hanif.

Mereka berdua pun lari keluar dari rumah sakit. Jemputan mobil RR- sudah menunggu kedatangan Gaga dan Hanif. Mereka segera masuk ke dalam mobil.

"Huhhh..!" Gaga menghela nafasnya panjang.






💿









"Handphone Marsha hilang?" tanya Dokter Aldrich.

"Iya, padahal tadi kita udah check lagi kesana. Tapi, udah hilang. Gaada." jelas Zee.

"Hmm. Ini bisa jadi rencana The Jakarterans." ujar Dokter Aldrich.

"Tapi.. Itu bahaya kan? Di handphone Marsha masih ada kontak kita dan misi-misi kita. Lokasinya juga tercantum jelas lagi."

"Iya! Bener kata Flora. Itu bahaya sekali buat kita. Jadi, Dokter Cheryl udah kick kontak Marsha. Otomatis gabakal dapet informasi dari kita lagi." ucap Dokter Raffael.

Mereka semua pun mengangguk pelan mendengar keputusan Dokter Raffael. Beberapa menit kemudian, Dokter Cheryl memasuki ruangan dan  membawa sekumpulan kertas.

"Ini!" seru Dokter Cheryl lalu menaruh sekumpulan kertas di atas meja ruang tamu.

Semua mata tertuju kepada sekumpulan kertas itu. Apakah isi kertas tersebut?

"Itu apa, dok?" tanya Christy dengan muka penasaran.

"Ini.. Rekap misi kita dari Zone 1- Zone 5" ucap Dokter Cheryl sambil duduk di sofa disebelah Dokter Sebastian.

"Boleh diliat dok?" tanya Christy sekali lagi.

"Liat ajaaa, Chriss," balas Dokter Cheryl sambil menyodorkan sekumpulan kertas tersebut.

Christy pun menunduk pelan bermaksud untuk berterimakasih atas izin untuk ia dan teman-temannya melihat sekumpulan kertas tersebut.

"Zone 3, toyy!" pinta Zee sambil sedikit membuka lembar Zone 3.

"Iya, iya, sabarrr. Satu-satu."

Tak lama kemudian, Christy pun membuka lembar halaman yang berjudul "Zone 3: Play With Them x Department Police Jakarta.

"Wiih, buka dong!" pinta Zee untuk yang kedua kalinya untuk gadis lucu tersebut.

"Ini. Baca aja nih, zoy." ujar Christy sambil memberi kertas tersebut kepada Zee.

Zee pun mengambil kertas tersebut dan membacanya secara perlahan. Sampai akhirnya, Zee masuk lembar halaman ke empat dari Zone 3. Ia melihat rencana- rencana yang akan dilakukan mereka untuk memberantas The Jakarterans.

Walau mereka tidak diapa-apakan, tetap saja melacak lokasi seseorang merupakan privasi terbesar dalam kehidupan seseorang. Apalagi dilacak oleh orang asing atau orang yang kita tidak kenal. Tapi, bukan berarti kita boleh melacak orang yang kita kenal. Melacak lokasi siapapun adalah privasi, bisa melanggar hukum.

"Baca ini deh, seru!" seru Azizi.

"Mana, ka Zee??" tanya Marsha dengan penasaran.

"Ini, maenggg" ujar Zee sambil memberikan kertasnya ke genggaman tangan Marsha.

"Makasihhhh!"

Zee hanya tersenyum tipis mendengar ucapan 'terimakasih' Marsha. Entah apa yang ada di pikiran Zee hari ini, tapi yang pasti tujuan dia buat pindahin The Jakarterans dari basecampnya ke penjara. Wkwk.






💿








"Udah siap beraksi?" tanya Dokter Gavriel sambil mengangkat alis sebelah kanannya.

"SIAPPP!" jawab para siswi akademi.

Para dokter dan siswi akademi pun mendekat, mereka menyatukan tangan mereka bersama dan mengucapkan yel-yel yang baru saja dibuat oleh Dokter Cheryl, dan kawan- kawan dokter lainnya.

"AKADEMI X DOK ZONE 3?" tanya Dokter Natasha & Dokter Rehuel dengan suara yang keras.

"ON YOUR MARK, READY, SET, GO!" ujar para dokter sekaligus didominasi oleh suara para siswi akademi.





























    Sekian, terimakasih kawan 🙏🙏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    Sekian, terimakasih kawan 🙏🙏

Ditunggu bab selanjutnya. Jangan kemana-mana dulu, bro & sis.

  ..                      (13/16)

Hospital's Doctor [Lengkap]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang