Freya berjalan menuju vending machine. Ia mengeluarkan uang tiga ribuan dan membeli kopi. Masih terbawa perasaan ngantuknya karena shift tadi malam.
"Frey!"
Terdengar suara perempuan memanggil namanya. Segera, Freya menengok ke belakangnya.
"Eh, jessi. Udah mendingan?" kata Freya sambil membuka tutup kaleng kopi.
"Yaa.. Susahlah, frey. Namanya juga cancer. "
"Semangat, ya! Aku ke ruangan dulu mau ketemu tim." ujar Freya sambil meminum kopinya.
"Makasih.." balas Jessi dengan suara yang lemas.
Freya merasa khawatir. Namun, lagi- lagi karena waktu, ia terpaksa harus meninggalkan Jessi dan berlari keruangannya yang baru.
Jessi terbatuk pelan setelah Freya menjauh darinya. Sudah berulang kali, tangan Jessi ada bercak-bercak darah. Menghela nafasnya selalu menjadi cara untuk menenangkan pikirannya dari nethink.
"Lagi ya?" tanya Jessi sambil melihat kearah cermin di toilet.
"Freya mana sih?" tanya Flora dengan gelisah.
"Kayaknya nge- stuck di lift. RS hari ini rame banget." jawab Zee dengan santai.
"Emang kenapa, Flo? Gelisah gitu keliatannya." ucap Christy.
"Gak.. Tapi, gua keinget kejadian kemaren sama apa yang terjadi pas tim gua shift. "
"Emang kenapa?" tanya Adel dengan penasaran.
"Gua.. "
"Kenapa, flo?" desak Lulu.
"Gua curiga ada pembunuhan."
PEMBUNUHAN? Pembunuhan tentang apa yang dimaksud Flora? Apakah Pak Rohman, yang katanya Zee, Christy, dan Fiony jasadnya menghilang secara tiba-tiba?
Seketika suasana di ruang tamu pada jam sebelas itupun menjadi sunyi dan dingin.
"Del!" panggil Flora yang memecahkan suasana dingin tersebut.
"Kenapa?!" kata Adel menanggapi Flora dengan wajah penasaran.
"Lo inget gak yang gua, lo, Freya denger suara aneh dari ruangan Marsha?"
"INGET!"
"Ruangan gua?" tanya Marsha kebingungan.
"Iya, sha. Lo kemaren ke ruangan Zee kan buat nobar anime bareng?"
"Iya, Marsha diruangan gua kemaren."
"Nah.. Makanya gua, Adel, Freya ketakutan malem-malem sampe diciduk Dokter Cheryl."
"Tapi, kok gua gak denger apa-apa ya kemaren?" nimbrung Freya.
"Hah? Jelas-jelas lo denger kok, frey! Kita kan ngobrol di ruangan Adel. Lo yang manggil gua masuk ke dalem." tegas Flora.
"Hah? Gua kemaren selama nunggu jam dua belas gua di ruangan gua kok. Paling gua keluar ke ruangan Fiony buat bangunin dia." jelas Freya lalu melempar kaleng kopi ke tempat sampah.
Jelas pernyataaan itu membuat Flora dan Adel saling menatap keheranan. Padahal jelas-jelas kemarin malam mereka bersama-sama dengan Freya menunggu jam dua belas.
Ditengah-tengah suasana yang menegangkan itu, tetiba suara pintu terbuka. Semua pandangan orang di dalam ruangan tamu tersebut teralihkan ke arah luar.
Rupanya, Dokter Raffael baru saja masuk dan membawa beberapa cemilan dan mie cup dari Diplomart.
"Pagi, dok.." sapa Freya yang kebetulan masih berdiri di dekat pintu masuk.
"Pagi, freya.." balas Raffael menyapa.
Raffael masuk ke ruangannya dan membawa termos ber-isikan air panas yang baru saja mendidih.
"Jadi, gua tuh pas sama Adel, Lulu, Dokter Cheryl ketemu.."
Flora pun menjelaskan semua kejadian yang ia alami bersama dengan Adel, Lulu serta Dokter Cheryl.
"HAH? PAK HARIS KAN UDAH MENINGGAL? KOK LO BISA NEMUIN DI LOBBY LANTAI 11?"
Tim A nemuin Pak Haris? Jelas-jelas Pak Haris sudah meninggal dunia sejak dua minggu yang lalu. Dr. Sebastian sendiri yang memberi tahu di pertemuan pada 2 hari lalu.
"Iya, makanya gua langsung lari terbirt-birit ke lantai 12. Udah mana abis itu ketemu bayangan hitam lagi." kata Flora memperjelas kesaksiannya.
"Yaa.. Itusih abis itu gua pingsan"
"Emang lu del. Nyusahin dokter aja lo!"
"Abisnya serem gitu, njirr!"
"Tapi, berdasarkan cerita Flora, gua jadi curiga sama salah satu dokter."
Saat Ashel memberi pernyataan begitu, mereka langsung memandang wajah Ashel.
"Dokter-"
Sekian, terimakasih kawan 🙏🙏
7/16.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hospital's Doctor [Lengkap]
FanfictionHospital's Doctor [Lengkap] !! Lapak siapapun!. Kisah ini dimulai ketika Akademi x Dok kembali diadakan kembali pada tahun 2024 untuk seleksi pemilihan dokter terbaik. -SETERUSNYA UP SETIAP HARI RABU & JUMAT- Mulai Tayang Selasa 26 Maret, 2024. J...