"Tidak Perlu Mencari Tahu tentang Kehidupan seseorang karena Tidak Sepenting itu untuk diketahui"
RAIN GRIZIELLYN
******
Happy reading jangan lupa vote & komen
.
.
.
."Ma-maaf Kak, a-aku ga-gak berani lawan mereka," ucap Risa terbata-bata, ia menatap takut pada Rain yang tengah menatapnya dalam.
"Lo jangan takut, seharusnya lawan! Kalau lo diem aja mereka makin seneng, jangan jadi orang bego lo itu," ucap Rain semakin kesal dan gemas secara bersamaan pada Risa.
"Arghhhh! Capek gue ngomong sama lo." Rain sedikit berteriak, dan mengusap wajahnya dengan kasar.
Saat emosi memuncak, Rain dihadapkan pada pemandangan yang sangat buruk baginya. Sebenarnya, ia sudah tahu siapa Risa, tetapi memilih untuk sedikit bermain-main dengannya.
Namun, kemarahannya kali ini tak terbendung.Di dalam kelas, amarah Rain meledak, membuatnya langsung menjadi trending topik di seluruh kampus Garuda Trisakti. Semua orang tahu, jika Rain marah seperti ini, pasti ada sesuatu yang benar-benar membuatnya enggan menahan diri. Teman-temannya yang sedang berada di kantin segera bergegas ke kelas, khawatir emosinya akan meledak lebih jauh dan berujung pada sesuatu yang tak terduga.
"Heuh heuh … Ra-Rain." panggil Deana dengan napas tersenggal-senggal.
"Kenapa, lo?" tanya Rain pada temannya dengan rasa heran, karena pelipis Deana penuh dengan keringat seperti itu.
"Siapa yang gangguin kalian berdua? Biar gue bunuh sekarang!" ucap Rain penuh penekanan yang masih emosi, dan tatapannya diselimuti rasa khawatir.
"Bukan itu anjir! Gue lari karena gue khawatir sama lo! Takut lo marah kebablasan." Deana menjelaskan pada Rain, berdecak kesal sembari berusaha mengatur napasnya yang memburu.
"Di mana Vanka?" tanya Rain yang menanyakan Jeovanka, karena tidak bersama Deana.
Vanka adalah nama Jeovanka, memang Jeovanka sendiri yang menyuruh memanggil namanya dengan sebutan Vanka jika di luar persoalan kampus, dan datanglah Vanka dengan santainya memasuki kelas, ia langsung mendudukkan dirinya. Bagi Vanka, Rain akan berhenti marah ketika dirinya datang.
"Baru datang lo? Gue lari cepat, dengan santainya lu jalan tanpa khawatir?" tanya Deana pada Jeovanka melongo, dan berdecak kesal.
"Rain bakalan tenang sendiri, ngapain lo buru-buru?" tanya Vanka dengan santainya pada Deana, ia terkekeh melihat Deana yang semakin menatapnya kesal.
"Ngomong-ngomong, lo tadi dipanggil sama tuh dosen mau ngapain?" tanya Deana penasaran pada Rain.
"Tadi dipanggil nyuruh kita tanding Basket, gantiin si Freya yang gak bisa ikut tanding." Jelas Rain memberi tahu, menoleh pada arah kedua temannya secara bergantian, menunggu untuk melihat reaksi mereka berdua.
"What?! Tanding!" Deana dan Vanka kaget, mereka spontan berteriak serempak dengan keduanya membulatkan matanya sempurna. Tidak ada persiapan apa pun, mengapa di suruh tanding secara mendadak seperti ini?
"Yang benar aja dong, Rain. Masa kita tanding, tapi belum latihan? Gue gak mau pokoknya!" tolak Deana tegas.
"Jangankan lo, gue aja males. Freya sialan pengen tak hiih!" Rain menggerutu kesal, menghela napas kasar dengan berusaha menenangkan diri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath Queen Mamba
Mystery / ThrillerPsychopath Queen Mamba adalah salah satu kelompok mafia yang terkenal kejam tanpa memandang siapa pun. Kelompok mafia itu sangat misterius, tidak ada satupun mafia dunia yang mengetahui siapa ketua dari Queen Mamba, mereka mengetahuinya di saat munc...