6

113 10 0
                                    

>Seminggu kemudian<

Setelah pemeriksaan bersama wonu satu Minggu kemarin, Chan menjadi lebih hati-hati dengan pola makan dan meminum obatnya. Dia berpikir, dia masih bisa membuat sang ayah kembali menyayangi nya lagi dan lagi dia masih mau menyelesaikan sekolahnya.

Sekarang dia sudah di sekolah karna telah berjanji pada Allen akan sarapan bersama lagi seperti biasa di sekolah, mereka juga mendapat teman baru yaitu Yeri yg selalu bermain bersama mereka.

"Chan!!" Panggil Allen.

Ia langsung menghampiri Allen yg juga sudah bersama Yeri di mejanya.

"Bawa atau beli sarapannya?" Tanya Allen. "Emm beli aja yuu.."

"Ayo ayo.." mereka pun segera berjalan bersama menuju kantin dan membeli sarapannya.

Mereka makan dengan tenang di sana, sambil sesekali Yeri bercerita tentang kelasnya karna kelas mereka memang beda kan.

"Oh ya Chan, ujian kali ini katanya kelas kita bakal di acak sama kelas lain, jadi bisa jadi kita beda ruangan deh.." kata Allen.

"Emm yaudah gapapa, istirahat kan masih bisa bareng-bareng kan.."

"Iya sih, tapi.."

"Udh lah.. yuu ke kelas benar lagi bel nya bunyi."

>Di sisi lain<

Yeri sedang berbicara dengan seseorang di belakang sekolah, dia memang di perintahkan oleh seseorang untuk bisa dekat dengan Chan.

"Kau harus terus dekat dengan nya, dan jangan buat dia curiga atau apapun padamu, ingat!"

"Hmm tapi apa ini tidak berlebihan? Kau kemarin sudah menuduhnya mengambil uang kelas ku, sekarang?"

"Mau mengikuti perintah ku atau aku adukan ke guru bahwa kau yg memakai uang itu?"

"I-iya baiklah.."

Setelah itu Yeri pun pergi meninggalkan orang itu.

Chan sekarang sedang beristirahat dengan Yeri dan Allen, mereka pergi ke Kantin bersama. Kebetulan tadi kelas Yeri keluar duluan, jadi dia yg menunggu Chan di depan kelasnya.

"Chan!!" Panggil Yeri.

"Nee.."

"Ayo ke kantin.."

"Yaa ayoo, ayo Allen.." kata Chan pada Allen.

"Hmm.."

Mereka bertiga sudah duduk di salah satu meja kantin bersama, Allen memesan kan makanannya untuk mereka bertiga.

"Emm Chan..." Panggil Yeri.

"Yaa?"

"Sebentar lagi kan kita udh masuk banyak ujian, gimana kalo kita belajar bareng-bareng..?"

Tiba-tiba Allen datang. "Belajar dimana?"

"Terserah sih, yg penting kita belajar bareng." Kata Yeri.

"Yaudah di perpus sekolah aja.." kata Allen.

"Emm boleh." Jawab Chan.

"Yey, mulai kapan nih?"

"Terserah.."

"Gimana kalo Minggu depan?" Saran Allen. "Yah walaupun mepet gitu yaa, tapi kalo Minggu Minggu ini gue ga bisa."

"Yaudah gapapa Minggu depan aja."

Mereka pun mengangguk dan melanjutkan memakan makanannya itu.

Bel Pulang pun berbunyi setelahnya pembelajaran pun selesai, semua murid berhamburan keluar kelasnya untuk pulang.

Termasuk Chan dan juga Allen, mereka berdua berjalan bersama sampai bus yg mereka naiki berhenti lebih dulu di halte dekat rumah Chan.

Allen melambaikan tangannya pada Chan dan mereka pun berpisah di sana, chan berjalan menyusuri jalan pulang nya.

Tiba-tiba....
"Halo Chan.."

"Ehh mas nuu..." Jawab Chan terkejut.

"Maaf.." kata wonu. "Aku membuat mu terkejut yaa?"

"Ga kok, emm mas nuu udh pulang apa baru mau pergi?" Tanya Chan.

"Mas nuu baru mau pergi, hari ini emng pagi ga ada kegiatan di rumah sakit, jadi sengaja deh mas datengnya agak siang.." jawabnya.

"Ini bukan agak lagi mas, ini udh siang."

"Hehe, udh yaa mas pergi dulu.."

"Iya mas, ati-ati.."

Wonu tersenyum dan segera masuk ke mobilnya, lalu pergi.

//Emm, langsung pulang apa ke taman dulu yaa.. kalo di rumah juga ngapain, paling buka buku terus tidur siang.. mending ke taman dulu deh, hirup udara seger di sana.

Chan pun berjalan menuju taman yg berada tak jauh dari rumahnya, Dia melihat sekeliling taman ada beberapa anak kecil juga yg sedang bermain di taman itu.

Lalu ada salah satu anak kecil yg menghampiri Chan lalu menyapa nya.
"Haii kak.."

"Emm iya, halo.."

Anak itu melihat Chan dari ujung kepala sampai kaki nya. "Kaka.. baru pulang sekolah?"

"Iya, aku baru pulang sekolah.. kenapa?"

"Kaka kenapa ga langsung pulang, nanti mamah sama ayahnya Kaka nyariin loh.." kata anak itu.

"Emm..?"

"Iya kak, kata ibu gurunya Ji-hoo kalau pulang sekolah harus langsung pulang, jangan main dulu.." ucapnya. "Nanti mamah sama ayah nyariin kita.."

Chan tersenyum. "Mamah dan ayah mu masih bersama?" Tanya Chan pada anak itu.

"Iya.." jawab nya sambil mengangguk.

"Jaga mereka baik-baik, kau adalah alasan mereka bersama.. jika salah satu dari kalian terluka, maka entah ayah atau ibumu yg akan membenci muu.." kata Chan, lalu tersenyum. "Maafkan aku, tapi orang tuaku tak akan mencari ku.. meski aku tiada, mungkin ayahku akan senang."

"Eiihh, kenapa Kaka bilang gitu..?"

"Pokonya Ji-hoo harus jadi anak yg baik jika sudah dewasa nanti yah, mungkin kita tak akan bertemu kembali.." Chan tersenyum. "Kaka pulang dulu yah.."

Anak itu yg tak mengerti perkataan Chan hanya tersenyum dan mengangguk. "iya kak hati-hati, dimana rumah Kaka?"

"Di ujung jalan ini, nomor 99."

"Ji-hoo mau main ke rumah kakak nanti."

Chan tersenyum dan meninggalkan Ji-hoo di sana.

Dari kejauhan ternyata ada yang memperhatikan interaksi antara Chan dan juga Ji-hoo di taman itu.

//Apa maksudmu tak akan ada yg peduli dan aku akan senang jika kau tiada..?

Chan sudah berada di kamarnya, dia merebahkan dirinya di kasurnya.

Lalu dia membuka buku hariannya dan bangun untuk menuliskan sesuatu.

2 Maret

Ibuu, sebentar lagi Chan ujian akhir sekolah tapi Chan takut dengan penyakitnya Chan ini... Kata mas nuu dia bakal renggut nyawanya Chan kapan aja, Chan takut sebelum ujian dia ngambil nyawanya Chan dan buat ayah malu lagi buu..
Jika ibu merindukan Chan, tahan sebentar lagi yah buu.. Chan janji setelah ujian nanti kapanpun ibuu menjemput ku aku siap Buu.. dan lagi Chan mau ketemu sama paman Han dulu sebelum pergi, kata paman Han kan harus berpamitan dulu jika hendak pergi, jadi nanti setelah paman Han pulang baru ibu boleh membawaku..
Tapi, ibu bilang dulu pada ayah bahwa ibu akan membawaku pergi bersama mu, yaa..
Sampai sini saja yah buu, masih ada hari esok yg harus Chan ceritakan pada ibu..

Sampai nanti, ibuu
Dari putra kesayangan mu, Chan
_______

To be continued....

Menunggu - Chan [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang